Liputan6.com, Jakarta Nasi uduk Betawi adalah salah satu kuliner legendaris Jakarta yang memiliki cita rasa gurih, wangi, dan tekstur pulen. Hidangan ini memadukan beras putih yang dimasak dengan santan dan bumbu rempah khas, menciptakan aroma yang menggugah selera. Sebagai makanan khas Betawi, nasi uduk kerap dijadikan menu sarapan hingga santap malam karena rasanya yang cocok dipadukan dengan berbagai lauk pauk.
Menu nasi yang dimasak dengan santan merupakan salah satu hidangan tradisional yang populer di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Nasi uduk sendiri diatur perayaannya dalam rangka HUT RI melalui berbagai festival kuliner daerah yang menjadi bagian dari pelestarian budaya, seperti tercantum dalam pedoman perayaan HUT RI 2025 yang mengangkat tema kearifan lokal.
Di balik kesederhanaannya, nasi uduk menyimpan sejarah panjang, mulai dari percampuran budaya Melayu dan Jawa, hingga menjadi ikon kuliner Betawi. Salah satu kunci kenikmatannya ada pada bumbunya yang khas. Berikut bumbu nasi uduk khas betawi yang membuat hidangan ini sedap, dirangkum Liputan6.com, Kamis (14/8/2025).
Bumbu Wajib Nasi Uduk Betawi
Dalam buku "Jajanan Kaki Lima Khas Betawi" (Gramedia Pustaka Utama), Linda Carolina Brotodjojo menjelaskan bahwa bumbu nasi uduk Betawi terdiri dari rempah-rempah sederhana yang memberi rasa gurih dan aroma harum. Beberapa bumbu pentingnya antara lain:
- Daun salam – Memberikan aroma segar dan khas pada nasi.
- Lengkuas – Memberi sentuhan wangi rempah yang lembut.
- Serai – Bagian putihnya dimemarkan untuk mengeluarkan aroma.
- Daun pandan – Menghadirkan wangi manis alami.
- Santan – Memberikan rasa gurih dan tekstur pulen pada nasi.
- Garam – Penyeimbang rasa.
- Bawang goreng – Taburan terakhir yang membuat nasi semakin harum.
Bumbu-bumbu ini tidak hanya memberi rasa, tetapi juga menjadi identitas kuliner Betawi yang membedakannya dari nasi santan daerah lain seperti nasi lemak.
Resep Nasi Uduk Betawi ala Linda Carolina Brotodjojo
Bahan (8 porsi):
- 1 kg beras, cuci bersih, tiriskan
- 1 1/4 liter santan dari 1 butir kelapa
- 2 lembar daun salam
- 1 ruas lengkuas
- 1 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan
- 2 lembar daun pandan
- 1 sdt garam
- Bawang merah goreng secukupnya
Pelengkap:
- Tempe goreng
- Tahu goreng
- Ayam goreng
- Sambal terasi
- Lalapan
Cara membuat:
- Masak santan bersama daun salam, lengkuas, daun pandan, dan garam hingga mendidih sambil diaduk sesekali.
- Masukkan beras, aduk hingga santan mengering. Angkat.
- Kukus beras hingga matang. Angkat, sajikan hangat dengan pelengkap.
Catatan: Jika memakai magic com, proses memasak menjadi lebih praktis. Setelah nasi matang, jika masih keras, tambahkan air panas dan masak kembali.
Sejarah Nasi Uduk: Perpaduan Budaya dan Tradisi Betawi
Dilansir dari buku "Makanan Khas Betawi" (2018) oleh Lilly T. Erwin, nasi uduk adalah kuliner Betawi yang populer di Jakarta, lahir dari percampuran budaya Melayu dan Jawa di tanah Batavia. Budaya Melayu membawa nasi lemak, sementara orang Jawa mengenalkan sego gurih.
Menurut "Kuliner Betawi Selaksa Rasa & Cerita" (2016) oleh Akademi Kuliner Indonesia, penamaan "uduk" secara etimologis berarti “susah” karena dulunya makanan ini identik dengan rakyat kecil dan dijadikan bekal para petani di ladang. Ada pula versi yang menyebut asal katanya dari bahasa Arab “tawadhu’” (rendah hati) atau dari kebiasaan “nasi yang diaduk” saat dimasak.
Catatan lain dari Muhadi dalam "Ensiklopedi Makanan Khas Banten & Betawi" menyebut bahwa dulunya nasi uduk adalah menu sarapan, namun kini bisa ditemukan sepanjang hari di berbagai penjuru Jakarta. Kawasan seperti Tanah Abang dan Rawa Belong dikenal sebagai sentra nasi uduk Betawi dengan cita rasa yang khas, lengkap dengan lauk semur jengkol, ayam goreng, atau telur dadar.
FAQ tentang Nasi Uduk Betawi
1. Apa perbedaan nasi uduk Betawi dan nasi lemak?
Nasi uduk Betawi memakai bumbu rempah seperti serai, daun salam, dan daun pandan, sedangkan nasi lemak cenderung memakai daun pandan dan kadang ditambah teri atau sambal khas Melayu.
2. Mengapa nasi uduk terasa gurih?
Karena dimasak dengan santan dan bumbu aromatik yang meresap hingga ke butiran nasi.
3. Kapan waktu terbaik menikmati nasi uduk?
Secara tradisional untuk sarapan, tetapi kini nasi uduk tersedia dari pagi hingga malam.
4. Apakah nasi uduk hanya ada di Jakarta?
Tidak. Nasi uduk telah menyebar ke banyak daerah di Indonesia, meskipun resepnya bisa sedikit berbeda.
5. Apa lauk khas pendamping nasi uduk Betawi?
Ayam goreng, tempe, tahu, semur jengkol, sambal terasi, telur dadar, dan kerupuk.
Sumber:
- Linda Carolina Brotodjojo. Jajanan Kaki Lima Khas Betawi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Lilly T. Erwin. Makanan Khas Betawi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018.
- Akademi Kuliner Indonesia. Kuliner Betawi Selaksa Rasa & Cerita. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016.
- Muhadi. Ensiklopedi Makanan Khas Banten & Betawi.