Jangan Makan Telur Bareng 5 Bahan Makanan Ini

19 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Telur merupakan salah satu sumber protein hewani paling bergizi dan serbaguna. Kaya akan vitamin, mineral, serta asam amino esensial, telur sering jadi pilihan utama untuk sarapan atau pelengkap hidangan. Namun, di balik manfaatnya yang melimpah, penting untuk memahami bahwa tidak semua makanan cocok dikonsumsi bersamaan dengan telur.

Melansir Times of India, Kamis, 16 Oktober 2025, para ahli gizi sering kali menekankan pentingnya kombinasi makanan yang tepat. Ini dilakukan untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Pasalnya, beberapa kombinasi justru dapat menimbulkan masalah pencernaan, mengurangi efektivitas nutrisi, bahkan berpotensi membahayakan kesehatan dalam jangka panjang. Dalam hal telur, setidaknya ada lima bahan makanan yang sebaiknya dihindari dikonsumsi bersamaan.

1. Daging

Mengonsumsi telur bersamaan dengan daging sebaiknya dihindari, terutama dalam jumlah besar. Baik telur maupun daging kaya akan protein dan lemak, sehingga kombinasi ini terasa berat dan sulit dicerna.

Membebani sistem pencernaan secara berlebihan dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kelelahan, dan lesu setelah makan. Hal ini juga dapat memperlambat metabolisme untuk sementara, yang dapat memengaruhi tingkat energi sepanjang hari.

Untuk mendukung kelancaran pencernaan, lebih baik memadukan telur dengan makanan lebih ringan, seperti sayuran, biji-bijian utuh, atau buah-buahan, daripada menggabungkannya dengan makanan lain yang kaya protein, seperti daging merah atau daging olahan.

2. Susu Kedelai

Susu kedelai merupakan alternatif nabati yang populer untuk produk susu dan dikenal luas karena kandungan proteinnya yang tinggi. Meski hal ini menjadikannya pilihan yang sehat, mengonsumsinya bersama telur dapat mengganggu penyerapan protein.

Telur sudah menyediakan sejumlah besar protein berkualitas tinggi, dan menggabungkannya dengan kedelai dapat menyebabkan kelebihan protein dalam sistem pencernaan. Hal ini dapat mengurangi efisiensi penyerapan, yang berarti tubuh mungkin tidak mendapatkan manfaat penuh dari nutrisi yang terkandung dalam kedua makanan tersebut.

Bagi mereka yang ingin mempertahankan pemanfaatan protein yang optimal, sebaiknya mengonsumsi telur dan susu kedelai secara terpisah, baik dalam waktu makan yang berbeda atau pada waktu yang lain dalam sehari.

3. Teh

Banyak orang menikmati telur dengan teh, terutama untuk sarapan. Beberapa orang mungkin percaya bahwa telur membantu pencernaan atau menutupi bau badan, tapi kombinasi ini bisa bermasalah.

Teh mengandung polifenol, yang dapat mengikat protein dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerapnya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa minum teh dengan telur dapat menurunkan penyerapan protein sekitar 17 persen.

Selain mengurangi penyerapan nutrisi, kombinasi ini juga dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti gas, kembung, sembelit, atau keasaman. Jika Anda menikmati telur dan teh, sebaiknya konsumsi keduanya secara terpisah, dengan memberi jarak setidaknya 30–60 menit di antara keduanya.

4. Gula

Gula adalah bahan lain yang harus dihindari bersama telur. Meski telur merupakan sumber protein dan asam amino yang kaya, gula dimetabolisme dengan cepat dan dapat menyebabkan reaksi kimia yang mengganggu jika dikombinasikan dengan asam amino dari telur.

Kombinasi ini juga dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, berkontribusi pada resistensi insulin seiring waktu, dan meningkatkan ketidaknyamanan pencernaan pada individu yang sensitif. Penderita diabetes atau gangguan metabolisme harus sangat berhati-hati.

Reaksi ini berpotensi membentuk senyawa berbahaya di dalam tubuh dan dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. Meski konsumsi sesekali mungkin tidak berdampak serius, disarankan untuk menghindari memadukan telur dengan makanan manis, seperti makanan penutup atau minuman manis untuk menjaga proses pencernaan yang seimbang dan aman.

5. Pisang

Telur dan pisang sama-sama bergizi jika dikonsumsi sendiri, tapi menggabungkannya dapat membebani sistem pencernaan. Kedua makanan ini padat dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna di lambung.

Mengonsumsinya bersamaan dapat menyebabkan kembung, pencernaan yang lambat, dan rasa berat. Bagi mereka yang menginginkan pola makan seimbang, sebaiknya menikmati telur dan pisang pada waktu terpisah, misalnya dengan sarapan telur dan pisang sebagai camilan di pagi hari atau setelah makan.

Minum air putih di antara waktu makan dan mengonsumsi makanan kaya serat dapat semakin mendukung pencernaan dan mencegah ketidaknyamanan saat mengonsumsi makanan berat atau padat. Mempertahankan rutinitas makan yang penuh perhatian, mengunyah dengan saksama, dan menghindari makan terburu-buru juga dapat membantu sistem pencernaan bekerja lebih efektif.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |