546 Ribu Turis Asing Dilayani KAI hingga September 2025, Mana Rute Kereta Jarak Jauh yang Jadi Favorit?

6 days ago 77

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) mencatat peningkatan jumlah turis asing yang menggunakan layanan kereta api jarak jauh. Hingga September 2025, total 546.989 warga negara asing (WNA) dilayani KAI, naik sekitar 10 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 orang.

"Peningkatan ini membuktikan bahwa kereta api jarak jauh kini semakin dipercaya wisatawan asing sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, efisien, dan ramah lingkungan untuk menjelajahi keindahan Indonesia," kata Vice President Public Relations Anne Purba dalam keterangan tertulis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Peningkatan kunjungan tertinggi tahun ini terjadi pada Juli 2025 dengan 89.526 WNA menggunakan kereta api jarak jauh. Itu juga bertepatan dengan musim liburan global serta berbagai agenda pariwisata nasional seperti festival budaya dan musik di berbagai daerah.

Secara umum, tren positif itu konsisten terjadi selama tiga tahun terakhir. Secara berturut-turut-turut pada 2022 dinaiki 300.708 turis asing, kemudian 580.995 turis asing pada 2023, dan 669.226 turis asing pada 2024.

Stasiun Yogyakarta Favorit Turis Asing

Berdasarkan data keberangkatan KAI, Stasiun Yogyakarta menempati posisi pertama dengan jumlah 103.620 penumpang WNA, disusul dengan Stasiun Gambir dengan 90.102 WNA, dan Stasiun Bandung dengan 55.459 WNA. Ketiga stasiun tersebut menjadi gerbang utama bagi turis asing menuju destinasi unggulan seperti Candi Borobudur, Malioboro, hingga kawasan Lembang.

Di posisi ke-4 adalah Stasiun Pasar Senen dengan 30.420 turis asing, disusul oleh Stasiun Surabaya Gubeng dengan 24.164 turis asing dan Stasiun Malang dengan 21.403 WA. "Banyak wisatawan asing memilih kereta api dari dan menuju Bromo karena perjalanan lebih nyaman, bebas macet, dan terintegrasi dengan transportasi lanjutan. Hal ini sejalan dengan arah pembangunan sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan yang berkelas dunia," jelas Anne.

Keberangkatan dari Stasiun Semarang Tawang juga masuk dalam 10 besar dengan 17.941 WNA. Begitu pula dengan Stasiun Probolinggo dengan 17.449 WNA, diikuti Stasiun Surabaya Pasar Turi dengan 10.974 WNA, dan Stasiun Solo Balapan menggenapi 10 besar dengan 17.941 WNA.

Kereta Jadi Sarana Diplomasi Budaya

Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyatakan bahwa meningkatnya kepercayaan turis asing terhadap layanan KAI menjadi simbol bahwa transportasi rel Indonesia telah diakui dunia sebagai sistem transportasi publik yang andal, modern, dan berkelas internasional.

"Kepercayaan wisatawan global menjadi salah satu modal reputasi yang sangat berharga. Ini menunjukkan bahwa standar pelayanan, keselamatan, dan efisiensi KAI sudah berada di level yang diakui dunia," ujar Bobby.

Ke depan, ia ingin membangun reputasi KAI sebagai perusahaan perkeretaapian modern yang mengglobal dan mampu bersaing, berkolaborasi, dan bekontribusi di tingkat regional maupun internasional. Salah satunya dengan fokus mengembangkan digitalisasi dan infrastruktur, serta menghadirkan pengalaman mobilitas yang merepresentasikan kualitas bangsa yang bersih, disiplin, ramah, dan berdaya saing.

"Setiap perjalanan wisatawan asing dengan kereta api Indonesia adalah bentuk diplomasi budaya. Mereka melihat langsung bagaimana Indonesia bergerak maju, tertib, dan ramah lingkungan. Itulah makna sebenarnya dari Go Global with Local Spirit," ucap Bobby.

Surplus Kunjungan Wisman

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), menyatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) periode Januari–Agustus 2025 mencapai 10,04 juta kunjungan.

"Capaian ini menandai rekor tertinggi periode Januari-Agustus kunjungan wisatawan mancanegara sejak pandemi COVID-19 dan menunjukkan arah pemulihan pariwisata Indonesia berada di jalur yang benar," kata Menpar di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2025.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 yang mencatat 9,09 juta kunjungan, terjadi peningkatan sebesar 10,38 persen. Sementara pada Agustus 2025, kunjungan wisman naik dari 1,34 juta menjadi 1,51 juta, tumbuh 12,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara, sepanjang Januari–Agustus 2025, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 807,55 juta perjalanan, meningkat 19,71 persen dibanding periode yang sama pada 2024 yang berjumlah 674,6 juta perjalanan. "Perjalanan wisatawan nusantara berperan penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama melalui sektor transportasi dan konsumsi publik yang berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," ucap Wakil Menpar Ni Luh Puspa.

Di sisi lain, pada periode Januari–Agustus 2025, tercatat 6,13 juta perjalanan wisatawan nasional (Wisnas) ke luar negeri, dengan 685 ribu perjalanan terjadi pada Agustus 2025. Jumlah kedatangan wisman yang jauh lebih besar dibandingkan perjalanan wisnas ke luar negeri ini menyebabkan surplus wisatawan yang positif bagi Indonesia.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |