Liputan6.com, Jakarta Kehadiran wisata malam Taman Margasatwa Ragunan bertajuk Night at the Ragunan Zoo pada hari Sabtu mendapat sambutan positif dari warga Jakarta maupun wisatawan luar daerah. Banyak yang menilai inisiatif Pemprov DKI Jakarta ini sebagai gebrakan baru yang menarik sekaligus alternatif hiburan edukatif di Ibu Kota.
Warga Jakarta, Safa dan Laro, mengaku antusias dengan program baru Pemprov DKI. Menurut mereka, konsep wisata malam kebun binatang memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana Ragunan di waktu yang berbeda.
“Bagus ya, ada motivasi baru, ada gebrakan baru di Ragunan melalui wisata malam,” ujar Lario kepada Liputan6.com, saat ditemui di kawasan Ragunan Zoo, Jakarta Selatan.
Safa menilai keberadaan wisata malam di Ragunan Zoo bisa menjadi pilihan rekreasi baru bagi masyarakat Jakarta yang ingin bersantai tanpa harus jauh keluar kota.
"Seru banget, suasananya juga pasti adem dan tenang. Kalau siang kan biasanya panas, jadi malam-malam bisa merasa lebih santai dan nggak panas," ujar Safa yang mengaku tertarik untuk mencobanya dalam waktu dekat.
Safa berharap pengelola Ragunan Zoo memperhatikan aspek kenyamanan, mulai dari penerangan hingga keamanan dan kebersihan.
“Malam-malam kan kurang gitu penerangannya cuma di beberapa titik aja. Jadi ya agak gelap nanti,” ucap Safa.
“Harapannya untuk lebih menambah fasilitas, apalagi penerangan. Kalau keluarga yang bawa anak-anak, takutnya hilang malam-malam,” tambahnya.
Dukungan terhadap wisata malam Ragunan Zoo juga datang dari pasangan muda Fadil dan Resma. Warga Cibinong yang berkunjung bersama anaknya itu mengaku antusias dengan terobosan baru yang dilakukan pihak pengelola. Meskipun tidak semua satwa bisa dilihat karena kondisinya malam hari.
“Konsepnya bagus banget buat edukasi anak. Mereka bisa melihat perilaku hewan malam kayak musang dan harimau, yang beda banget dari siang,” kata Fadil.
Di sisi lain, Resma menilai wisata malam Ragunan bisa menjadi alternatif wisata keluarga yang lebih terjangkau dibandingkan taman satwa lain yang jaraknya lebih jauh.
“Yang safari (Bogor) kan jauh, terus butuh effort juga, biayanya juga lumayan. Jadi wisata ini bisa jadi alternatif dan favorit bagi warga sekitar sini juga,” jelasnya.
“Kalau untuk datang (ke Ragunan) ya pasti bakal datang, karena satu, dekat dari lokasi rumah. Untuk HTM-nya masih terbilang terjangkau lah bagi warga sekitar,” tambahnya.
Resma berharap pihak pengelola Ragunan dapat menambah koleksi satwa yang aktif di malam hari. Selain itu, jadwal operasional bisa dibuka tidak hanya Sabtu karena wisata malam bisa menjadi waktu berkualitas bersama keluarga.
"Kalau infrastrukturnya sudah ditingkatkan, hewan-hewan yang nokturnal atau yang hidupnya di malam hari bisa diperbanyak. Dan, (bukanya) nggak cuma malam minggu. Kalau bisa malam Jumat juga, biar lebih banyak yang bisa datang,” ujar Resma.
Pelaku UMKM Sambut Positif Wisata Malam Ragunan
Tak hanya pengunjung yang antusias, salah satu pelaku UMKM di dalam kawasan Taman Margasatwa Ragunan juga menyambut positif program wisata malam ini.
"Waktu dengar ada wisata malam Ragunan tuh aku senang banget. Dari sisi untuk menambah pengunjung, ini ide yang bagus banget. Dan seru juga bisa menikmati suasana Ragunan yang beda dari biasanya,” ujar Yuli, salah satu karyawan UMKM di kawasan Taman Margasatwa Ragunan.
Menurutnya, kalau pengunjung Ragunan bertambah, potensi nilai ekonomi bagi pelaku UMKM juga bisa meningkat.
"Karena Ragunan dibuka sampai malam, pengunjungnya malah makin ramai. Dari uji coba pertama kemarin pengunjung yang makan cukup banyak dan tempat di sini penuh," ucapnya.
Yuli menyebut ada sejumlah hal yang perlu dibenahi. Salah satunya soal pencahayaan dan tenaga ekstra yang dibutuhkan untuk melayani pengunjung. Meski begitu, dirinya berharap jadwal wisata malam Ragunan terus berlanjut.
“Semoga wisata malam ini terus dilanjut, jangan cuma di awal aja. Kalau bisa bukan cuma pas weekend, tapi juga hari Minggu. Kalau nambah hari operasionalnya, pasti makin bagus dan makin ramai pengunjungnya,” harapnya.
Melihat Kehidupan Satwa Nokturnal
Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang menjelaskan wisata malam Ragunan ini pengunjung bisa melihat satwa-satwa nokturnal seperti musang, harimau sumatera, kudanil, dan beberapa jenis reptil. Pengunjung tidak diizinkan naik mobil pribadi, melainkan menggunakan buggy car untuk berkeliling area Ragunan Night Zoo. Saat ini, terdapat 10 unit buggy car yang dioperasikan untuk melayani pengunjung selama wisata malam berlangsung.
“Semua satwa yang ditampilkan adalah hewan malam. Pengunjung bisa keliling area menggunakan buggy car,” terang Bambang sembari menambahkan Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (UPTMR) terkejut dengan tingginya antusiasme warga saat uji coba perdana pada Sabtu (11/102025). Jumlah pengunjung tercatat hampir 4.000 orang hanya dalam tiga jam operasional.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan selama wisata malam di Taman Margasatwa Ragunan, tidak ada atraksi khusus yang disajikan. Namun, pengunjung tetap bisa menyaksikan sesi pemberian makan atau feeding time sebanyak empat kali pada pukul 18.30, 19.00, 20.00, dan 21.0 WIB.
"Saat ini tidak ada atraksi lain, karena kami ingin menjaga keamanan dan ketenangan satwa. Feeding time sendiri sudah mengandung unsur edukasi, di sana petugas menjelaskan tentang perilaku satwa-satwa tersebut di malam hari,” jelasnya.
Peningkatan Fasilitas Wisata Malam Ragunan
Setelah uji coba pekan lalu, pihak UPTMR langsung melakukan evaluasi terhadap sejumlah aspek, terutama penerangan dan pengaturan jalur pengunjung.
“Salah satunya soal pencahayaan, jadi sekarang kami menambah titik lampu di banyak area, terutama di sekitar taman depan dan tempat duduk pengunjung. Namun tentu saja, pencahayaan ini tidak diarahkan ke satwa agar tidak mengganggu perilaku alami mereka,” kata Bambang. “Pengelola juga memperbaiki tata letak shelter agar lebih tertib dan aman.”
Gubernur Pramono menegaskan, destinasi wisata fauna tertua di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara tersebut harus nyaman bagi pengunjung. “Saya meminta kepada perangkat daerah terkait untuk segera mempersiapkan pembangunan parkir bertingkat untuk mobil. Kalau motor kan sudah ada. Jadi, dalam waktu dekat, mobil tidak boleh lagi masuk ke dalam,” ujarnya.
Untuk memudahkan mobilitas pengunjung di area seluas 127 hektare itu, Gubernur Pramono mengusulkan pengadaan bus keliling. “Selain perbaikan sistem tiket dan parkir, saya meminta pihak manajemen menambahkan sarana bagi pengunjung untuk berkeliling. Saya mengajak semua pihak berkolaborasi membangun TMR menjadi lebih baik,” ujarnya.
Sarana Edukasi dan Rekreasi Warga
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, M. Fajar Sauri, mengatakan, program Wisata Malam Ragunan Zoo merupakan tidak lanjut dari arahan Gubernur Pramono untuk memperluas akses edukasi satwa bagi masyarakat, terutama pelajar dan komunitas, serta memberikan alternatif hiburan keluarga di malam hari. "Masyarakat kini dapat menikmati suasana hutan kota di malam hari sambil belajar mengenal perilaku hewan, khususnya satwa nokturnal,” ungkap Fajar.
Ia mengatakan pengunjung dapat menyaksikan satwa yang aktif di malam hari, seperti mamalia kecil, burung hantu, hingga reptil. Selain menjadi sarana edukasi, kegiatan ini diharapkan menjadi ruang rekreasi yang sehat, aman, dan nyaman.
“Kami ingin menjadikan Ragunan bukan hanya tempat wisata siang hari, tetapi juga destinasi edukatif dan rekreatif malam hari bagi warga Jakarta,” imbuh Fajar.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, menyambut baik langkah Pemprov DKI kehadiran wisata malam di Ragunan. Ia menilai kebijakan tersebut merupakan inovasi positif yang bisa memperkaya pilihan rekreasi warga, selama tetap memperhatikan kesejahteraan satwa dan keterjangkauan harga tiket.
"Taman Margasatwa Ragunan ini kan area konservasi, jadi tidak bisa sebebas itu untuk kegiatan bisnis dan sebagainya. Dari dulu kita sepakat bahwa Ragunan adalah hiburan yang bisa dijangkau semua kalangan, makanya harga tiket selalu dibuat terjangkau,” ujar Yuke.
Ia juga mengingatkan pentingnya aspek keamanan dan kenyamanan pengunjung, termasuk penambahan CCTV, penerangan jalur, serta pembatasan area yang boleh diakses pada malam hari. “Ragunan itu luas sekali. Harus dipastikan jalur yang aman, mungkin pakai tanda glow in the dark atau rute khusus supaya tidak ada risiko bagi pengunjung,” tambahnya.
Program Night at the Ragunan Zoo diadakan setiap malam Minggu, pukul 18.00–22.00 WIB, dengan tarif masuk normal, yakni Rp4.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak.
Tiket masuk dapat dibeli langsung di loket Ragunan menggunakan JakCard, kartu elektronik keluaran Bank Jakarta. Bagi pengunjung yang belum memilikinya, kartu dapat dibeli dan diisi saldo di lokasi sebelum memasuki area kebun binatang. Layanan tiket dibuka hingga pukul 21.00 WIB.
(*)