Rahasia Ayam Goreng Tepung Renyah Sepanjang Hari, Butuh Teknik Memasak yang Tepat

2 months ago 58

Liputan6.com, Jakarta Ayam goreng tepung yang kriuk bukan sekadar kenangan masa kecil yang cepat pudar, melainkan sesuatu yang bisa dinikmati renyah sepanjang hari dengan teknik memasak yang tepat. Banyak orang bingung mengapa tekstur crispy tak bertahan—padahal rahasianya tersembunyi dalam tahap persiapan sederhana tapi krusial. Berawal dari proses marinasi hingga pengaturan suhu penggorengan yang pas, setiap langkah saling berhubungan dan berdampak besar.

Penasaran bagaimana rangkaian teknik dapur bisa menjaga kerenyahan ayam goreng selama berjam-jam? Di balik aroma harum dan tekstur renyah itu ada trik yang sering luput dari perhatian kebanyakan orang. Mengungkap urutan langkah secara sistematis bisa mengubah hasil masakan dari sekadar ayam goreng biasa menjadi sajian istimewa yang bertahan kriuknya.

Simak rangkaian langkah praktis berikut yang disusun secara runut—mulai dari tahap marinasi, adonan basah dan kering, teknik pencelupan berganda, hingga penggorengan deep frying—agar setiap gigitan tetap crunchy hingga akhir hari.

1. Marinasi Ayam dengan Tepat Menjadi Fondasi Krispi Tahan Lama

Proses pertama yang menentukan tekstur ayam goreng tepung adalah tahap marinasi dengan bumbu sederhana seperti garam dan merica, serta tambahan bawang merah dan bawang putih untuk rasa lebih dalam, sehingga bumbu meresap, daging lebih lembut, dan kondisi ayam ideal untuk lapisan tepung menyatu secara maksimal.

Proses marinasi dilakukan selama minimal 30 menit hingga satu jam dan bisa diperpanjang hingga 12–24 jam dalam pendingin untuk memperkuat kelembutan dan mengunci kelembapan alami, sehingga adonan tepung nantinya lebih tahan lama renyahnya. Dengan melakukan marinasi yang benar, lapisan awal sudah terbentuk dan membantu menjaga crispiness ayam hingga berjam-jam setelah digoreng.

2. Siapkan Adonan Basah dengan Air Es untuk Lapisan Awal yang Lezat

Setelah marinasi, langkah berikutnya adalah mencampurkan tepung terigu dan maizena dengan perbandingan 80:20, lalu menambahkan air es agar adonan basah menempel sempurna di kulit dan daging ayam yang dingin, sekaligus membantu memperpanjang kerenyahan lapisan luar.

Penggunaan air dingin dalam adonan basah ini penting karena suhu rendah membantu memperlambat pembentukan uap yang dapat membuat tepung lembek, sehingga tekstur garing bertahan lebih lama. Dengan adanya adonan basah yang tepat, lapisan tepung berikutnya akan melekat lebih kuat dan tahan terhadap kelembapan saat penggorengan maupun setelahnya.

3. Lapisi dengan Adonan Kering yang Tepat untuk Efek Kriuk Maksimal

Langkah selanjutnya adalah menaburkan adonan kering yang dibuat dari campuran tepung terigu, tepung tapioka, dan tepung beras dengan perbandingan 4:1:1, ditambah sedikit baking soda dan rempah seperti garam, lada, bawang putih bubuk, serta ketumbar bubuk untuk membentuk tekstur luar yang kriuk dan gurih.

Teknik mencubit adonan secara lembut pada lapisan luar ayam lalu mengetuk ringan setelah melapisi adalah trik penting agar adonan mengembang dan menghasilkan tekstur keriting yang tahan lama. Tahap ini membangun permukaan garing yang tidak mudah lembek, karena struktur adonan tercipta dengan baik dan mengembang optimal saat digoreng.

4. Ulangi Pencelupan Basah-Kering untuk Lapisan Ganda yang Lebih Tebal

Untuk mendapatkan lapisan tepung yang lebih tebal dan tahan terhadap kelembapan, teknik pencelupan secara berganda sangat efektif dilakukan—mulai dari adonan basah → adonan kering → ulangi adonan basah → ulangi adonan kering hingga 2–3 kali—sehingga menciptakan lapisan ganda yang kokoh dan kriuk.

Dengan lapisan tepung yang berlapis ganda, ayam goreng tidak hanya terlihat lebih tebal tetapi juga menjaga kerenyahannya lebih lama, tanpa menjadi keras atau bertekstur berat. Metode ini memastikan bahwa lapisan tepung mampu bertahan dari uap dan kelembapan udara, menjaga kerenyahan bahkan hingga delapan jam setelah digoreng.

5. Deep Frying dengan Kendali Suhu untuk Matangnya Merata dan Lapisan Kriuk Tegas

Tahapan terakhir adalah menggoreng ayam dengan metode deep frying—menggunakan minyak dalam jumlah banyak agar ayam tenggelam sepenuhnya sehingga matang secara merata dan lapisan tepung tidak mudah rontok atau berubah tekstur.

Pengaturan suhu minyak sejak awal penting agar ayam matang hingga ke bagian dalam—dimulai dengan suhu sedang hingga warna berubah keemasan, kemudian dinaikkan sedikit untuk menghasilkan permukaan luar yang kecokelatan dan crunchy. Dengan deep frying yang dikontrol dengan baik, lapisan tepung krispi tetap kokoh dan renyah, serta tiriskan ayam hingga kering sempurna agar uap tidak membuat tepung lembek saat dingin.

(People Also Ask Google)

1. Bagaimana cara membuat ayam goreng tepung tetap renyah lama? Dengan melakukan marinasi, menyiapkan adonan basah dan kering, menerapkan pencelupan ganda, lalu menggoreng dengan teknik deep frying dan suhu minyak yang dikontrol.

2. Kenapa harus menggunakan air es di adonan basah? Karena suhu rendah memperlambat pembentukan uap dan menjaga struktur lapisan tepung agar tetap garing lebih lama.

3. Apa manfaat baking soda dalam adonan tepung kering? Baking soda membantu lapisan tepung mengembang lebih ringan dan menghasilkan tekstur renyah yang tahan lama.

4. Seberapa lama ayam goreng tepung bisa tetap crispy dengan metode ini? Lapisan tepung bisa tetap kriuk dan renyah hingga delapan jam jika teknik diterapkan dengan benar.

5. Mengapa deep frying lebih efektif untuk menjaga kerenyahan dibanding menggoreng setengah? Karena minyak merendam seluruh permukaan ayam secara merata, mengurangi risiko tepung rontok, dan menjaga tekstur krispi lebih stabil.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |