Setelah Pin One Piece, Dian Sastro Tampil Edgy Bergaun Dior di Festival Film Internasional Toronto 2025

23 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Dian Sastro kembali menunjukkan kecanggihan tampilannya saat melanjutkan agenda di Festival Film Internasional Toronto (TIFF) 2025. Aktris berusia 43 tahun itu datang ke TIFF tahun ini untuk menghadiri penayangan filmnya "THE FOX KING."

Setelah memakai pin One Piece, beberapa hari lalu, melalui unggahan Instagram Story, Jumat (12/9/2025), Dian pamer gaya edgy. Ia tampak memakai dress cokelat muda berkerah, lengkap dengan ikat pinggang berwarna senada.

Sebagai lapisan, istri Maulana Indraguna Sutowo ini mengenakan jaket kulit dan heels beraksen renda yang memberi kesan edgy dalam look-nya.  Menurut keterangannya, busana Dian merupakan rilisan Dior, sebagaimana tampilan sebelumnya.

Menggenapi gaya, Dian mengenakan aksesori berupa sepasang anting simpel, gelang, dan jam tangan hitam. Rambutnya dibiarkan tergerai dan ditata bervolume, sementara wajahnya dipulas nude makeup yang menonjolkan pesona natural.

Sebelumnya, Dian Sastrowardoyo tampil lebih bold. Sang aktris memakai pin One Piece, yang dianggap sebagai simbol kritik sosial, solidaritas, serta harapan Indonesia yang lebih maju, adil, dan makmur.

Pin One Piece

Lambang Jolly Roger itu juga bisa diartikan sebagai representasi keinginan dan harapan masyarakat untuk bebas dari berbagai penindasan. Melansir Game Rant, Rabu, 10 September 2025, di seri One Piece, Jolly Roger adalah bendera unik yang dirancang oleh setiap kru bajak laut untuk mewakili identitas, cita-cita, dan pemimpin mereka.

Itu juga sering kali berfungsi sebagai simbol kebebasan dan perlawanan terhadap kekuatan penindas. Istilah "Jolly Roger" sendiri memiliki berbagai asal usul, termasuk frasa bahasa Prancis "pretty red" atau julukan untuk Iblis.

Merujuk unggahan Instagram Story-nya, Rabu, Dian memadukan aksesori berdesain Jolly Roger tersebut dengan busana Dior dalam potongan atasan berlengan balon dan rok bertekstur. Tampilannya merupakan kreasi stylist kenamaan, Hagai Pakan. Di salah satu klip, Dian bahkan tampak menunjuk pin yang dipakainya sambil tersenyum.

Satu-satunya Wakil Asia Tenggara

Melansir Kapanlagi.com, film Dian, "THE FOX KING" jadi salah satu wakil dari Asia Tenggara yang berhasil menembus kurasi internasional yang ketat. Film ini merupakan hasil kolaborasi antara Malaysia dan Indonesia, disutradarai Woo Ming Jin.

Sebelum terpilih untuk TIFF, film telah dipresentasikan di sejumlah project market bergengsi, seperti Tokyo Gap-Financing Market dan QCinema Project Market di Filipina pada 2023. Hal ini menunjukkan potensi dan daya tarik film sebagai proyek lintas negara sejak tahap pengembangan dan promosi internasional.

Dukungan dari Badan Pengembangan Film Nasional Malaysia (FINAS) juga memperkuat posisi film ini. Di film tersebut, Dian berperan sebagai Lara, guru baru yang menguji ikatan persaudaraan Ali dan Amir. "THE FOX KING" mengisahkan Ali dan Amir, saudara kembar laki-laki yang memiliki ikatan telepati sangat kuat dan tidak terpisahkan.

Film Dian Sastro

Kehidupan mereka berubah drastis ketika ayah mereka meninggalkan mereka setelah menikah lagi. Kedatangan seorang guru baru bernama Lara semakin memperumit keadaan dan menguji ikatan persaudaraan keduanya.

Lara adalah guru yang baru saja kembali dari Kanada ke kampung halaman ayahnya. Karakternya digambarkan seperti "tsunami" yang menyapu kehidupan kedua anak laki-laki tersebut.

Film ini mengeksplorasi kompleksitas ikatan antara saudara kembar. Berbagai tahapan penting yang dilalui remaja dalam hidup, seperti cinta pertama, persaingan saudara, perundungan, dan kesedihan, turut diangkat.

Sutradara Woo Ming Jin ingin menggambarkan kisah unik tentang dua saudara yang menghadapi segala gejolak masa remaja dengan cara sinematik dan autentik. Latar belakang cerita film ini berlokasi di kota pesisir Malaysia pada awal tahun 2000-an, dengan sebagian besar pengambilan gambar di Terengganu dan beberapa hari di Tokyo.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |