Selama lebih dari setengah abad, Gudeg Suyek telah menjadi ikon kuliner tradisional di Jepara yang tak pernah kehilangan penggemarnya. Keistimewaan hidangan ini terletak pada karakter rasanya yang berbeda dari gudeg khas Yogyakarta. Jika gudeg Jogja identik dengan rasa manis pekat dari gula jawa, Gudeg Suyek justru menawarkan cita rasa gurih dan sedikit asin yang menciptakan sensasi khas di lidah. Perpaduan rasa ini menghadirkan pengalaman kuliner yang unik, seolah mengingatkan siapa pun pada masakan rumahan tempo dulu.
Warung legendaris ini berdiri di depan Pasar Jepara Baru, dan setiap pagi selalu dipadati pembeli dari berbagai kalangan — mulai dari warga lokal hingga wisatawan yang sengaja datang hanya untuk mencicipinya. Aroma gudeg yang menggoda tercium sejak dini hari, membuat siapa pun tergoda untuk mampir. Warung mulai buka sekitar pukul 05.00 pagi hingga 10.00 pagi, tetapi pengunjung disarankan datang lebih awal, sebab antrian pembeli sering kali mengular panjang. Begitu stok habis, tak jarang banyak orang harus pulang dengan kecewa karena tidak kebagian.
Selain menyajikan gudeg sebagai menu utama, warung ini juga menyediakan aneka hidangan pelengkap seperti lontong, opor ayam, sate telur puyuh, dan telur pindang. Setiap menu diracik menggunakan bumbu tradisional yang telah diwariskan turun-temurun. Harganya pun cukup ramah di kantong, menjadikannya pilihan sempurna untuk sarapan bergizi di pagi hari. Tidak heran jika Gudeg Suyek dianggap sebagai simbol cita rasa klasik Jepara yang melekat kuat di hati masyarakatnya.
2. Sate Kerbau H. Darno, Cita Rasa Unik dari Daging Kerbau
Nama Sate Kerbau H. Darno sudah lama dikenal luas sebagai salah satu kuliner legendaris di Jepara. Berdiri sejak tahun 1972, tempat makan ini awalnya berjualan di sekitar Alun-Alun Jepara, sebelum akhirnya berkembang dan membuka cabang baru di Shopping Centre Jepara (SCJ) serta di Jl. Yos Sudarso No.22A, Jobokuto. Dalam perjalanan panjangnya, H. Darno berhasil mempertahankan cita rasa otentik sate kerbau yang kini menjadi bagian dari identitas kuliner daerah tersebut.
Keunikan sate ini terletak pada bahan utamanya, yakni daging kerbau yang terkenal lebih padat dibandingkan daging sapi. Meski begitu, hasil olahan H. Darno mampu membuat tekstur dagingnya empuk, tidak alot, dan tetap kenyal saat dikunyah. Setiap potongan daging dibumbui secara merata menggunakan rempah pilihan, lalu dibakar hingga menghasilkan aroma khas yang menggoda selera. Sementara itu, bumbu kacang yang kental, gurih, dan sedikit manis menjadi pelengkap sempurna, menciptakan perpaduan rasa yang membuat banyak pelanggan kembali lagi.
Bagi masyarakat Jepara, menikmati sate kerbau buatan H. Darno bukan sekadar urusan makan, tetapi juga pengalaman budaya yang penuh nostalgia. Warung ini mulai buka sekitar pukul 15.00 sore, sehingga sangat cocok dijadikan santapan menjelang malam. Sajian hangat sate kerbau berpadu bumbu kacang khas disebut-sebut mampu menghangatkan tubuh dan menghidupkan kenangan masa lalu. Tak heran, meski sudah puluhan tahun berlalu, popularitasnya tetap tak tergantikan.
3. Lontong Krubyuk, Hidangan Sederhana yang Mengenyangkan
Dikenal sebagai salah satu kuliner khas Jepara yang merakyat, Lontong Krubyuk menawarkan sensasi rasa gurih yang menenangkan. Nama “krubyuk” sendiri berasal dari istilah dalam bahasa Jawa yang berarti “melangkah di genangan air”, menggambarkan cara penyajian lontong ini yang berlimpah kuah. Kuah kaldu sapi yang bening tetapi kaya rasa menjadi elemen utama yang membuat hidangan ini begitu digemari.
Lontong disajikan dalam potongan besar, kemudian disiram kuah hangat yang gurih, dan ditaburi suwiran ayam, tauge, serta irisan seledri. Rasa gurih dari kaldu berpadu aroma rempah halus menciptakan keseimbangan rasa yang lembut namun menggugah selera. Tambahan kerupuk renyah sering menjadi pelengkap yang menambah sensasi kriuk saat disantap. Bagi banyak orang, Lontong Krubyuk bukan hanya makanan, melainkan simbol kesederhanaan cita rasa lokal yang mampu memuaskan siapa pun tanpa perlu kemewahan.
Salah satu tempat terbaik untuk menikmati hidangan ini adalah di Warung Bu Ripah, yang berlokasi di kawasan Jobokuto, Jepara. Tempat ini dikenal memiliki racikan kuah yang sangat khas serta porsi melimpah. Harganya pun sangat bersahabat, sekitar Rp 15.000 per porsi, sudah termasuk lauk dan pelengkapnya. Hidangan sederhana ini sangat cocok disantap untuk sarapan maupun makan siang, terutama bagi mereka yang mencari makanan hangat, bergizi, dan mengenyangkan.