Fenomena Tubuh Ozempic, Saat Wanita Nekat Buang Tulang Rusuk demi Pinggang Super Ramping

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena tubuh Ozempic yang menonjolkan siluet tubuh ramping dalam waktu singkat oleh para selebritas memicu tren kecantikan yang berbahaya dan ekstrem. Meskipun obat diet menawarkan jalan pintas yang mudah dalam beberapa bulan, beberapa wanita muda, dalam pencarian obsesif mereka akan kesempurnaan, memilih jalur yang jauh lebih drastis lewat penghilangan tulang rusuk di meja operasi.

Fenomena itu menjadi sorotan terutama setelah seorang influencer berusia 28 tahun bernama Emily James membagikan kisahnya untuk mendapatkan lingkar pinggang berukuran sangat kecil dengan cara instan. Melansir NY Post, Kamis (4/12/2025), James mengaku menghabiskan USD 13.750 (Rp229 juta) untuk prosedur pengangkatan enam tulang rusuk, tiga di setiap sisinya.

Operasi berisiko itu bertujuan untuk mengecilkan pinggangnya dari 32 inci menjadi 24 inci. Alih-alih mendapatkan fisik impian, James justru terperosok ke dalam mimpi buruk.

Ia mengaku menyesal setelah menjalani prosedur yang harus dibayar mahal, tidak hanya secara finansial tetapi juga oleh kesehatannya. Keputusan untuk membuang enam tulang rusuk, yang secara medis dikenal sebagai reseksi tulang rusuk, kini meninggalkan risiko serius pada tubuhnya.

"Tidak ada lagi tulang rusuk yang melindungi hati dan ginjal saya (organ vital), yang bisa menjadi masalah jika saya mengalami kecelakaan parah atau mengalami dampak ekstrem," ujar James. "Proses pemulihan memakan waktu sekitar tujuh bulan. Itu intens dan sangat menyakitkan. Batuk terasa seperti seseorang membunuhku," kenangnya.

Alternatif Bedah Plastik Pinggang

"Saya tidak merekomendasikan operasi pengangkatan tulang rusuk kepada siapa pun," tambahnya. Risiko tinggi yang melibatkan pengangkatan tulang rusuk ke-11 dan ke-12—yang disebut "tulang rusuk mengambang" karena tidak terhubung ke bagian depan tulang dada membuat prosedur ini tergolong ekstrem.

Di tengah permintaan akan pinggang ramping, sebuah prosedur yang diklaim sebagai alternatif "berisiko rendah" dan lebih modern, renovasi tulang rusuk atau RibXcar yang dipelopori Dr. Raúl Manzaneda Cipriani, kembali menghidupkan tren pinggang semut. Metode yang pertama kali populer di Amerika Selatan itu menawarkan fasilitas penyusutan tubuh hanya dengan retakan tulang yang terkontrol.

American Society of Plastic Surgeons dalam laporannya pada Mei 2025 bahkan menyebut renovasi tulang rusuk sebagai 'metode berisiko rendah dan sangat sukses. Ideal untuk pasien yang ingin mendefinisikan pinggang mereka dengan lebih baik dan sedang berburu sesuatu yang benar-benar menakjubkan untuk membantu menciptakan sosok yang ramping dan berkontur dengan sedikit waktu henti atau jaringan parut'.

Lonjakan Permintaan Operasi Pengecilan Pinggang

Prosedur RibXcar bertujuan untuk melunakkan dan memposisikan ulang tulang rusuk, bukan menghilangkannya sepenuhnya, dan diklaim meninggalkan bekas luka minimal.

"Saya melunakkan korteks luar tulang rusuk mengambang, menciptakan patah tulang terkontrol yang menekuk, bukan mematahkan, tulang," jelas dokter bedah plastik bersertifikat Thomas Sterry, yang melakukan RibXcar.

Salah satu pasien yang mendaftar adalah Shiqi Ma, seorang akuntan berusia 27 tahun dari New York, yang membayar USD 10.000 (Rp166 juta) untuk mengecilkan pinggangnya dari 28 inci menjadi 25 inci. "Saya melakukan ini untuk merasa percaya diri di hari besar saya," kata Shiqi Ma, yang ingin tampil prima saat pernikahannya di Bali, sehingga saat pemotretan ia tidak perlu menyunting fotonya.

Ia menggambarkan pengalaman pasca-operasi yang minim rasa sakit, pembengkakan sedikit, dan yang terpenting, hasil akhir yang mirip Kardashian. Ma merasa kini ia memiliki tampilan yang lebih feminin, bukan lagi lurus ke atas dan ke bawah dan ia lebih percaya diri.

Kesehatan Mental dan Pencarian Figur yang Sempurna

Prosedur yang menelan biaya antara USD 14.000 (Rp233 juta) hingga USD 16.000 (Rp266 juta) ini dimulai dengan pemindaian CT untuk menentukan tulang rusuk mana yang akan ditangani. Kemudian, perangkat berpanduan ultrasound digunakan untuk mematahkan sebagian tulang rusuk melalui sayatan lubang jarum, sebelum tulang rusuk diposisikan ulang dengan lembut ke bagian dalam untuk menciptakan lingkar pinggang yang ramping.

Sterry, yang menjuluki RibXcar sebagai "Invisalign untuk pinggang," menekankan bahwa keberhasilan hasilnya bergantung pada kepatuhan pasien pasca-operasi. Setelah prosedur, pasien harus mengenakan korset latihan pinggang setidaknya selama 23 jam sehari selama tiga bulan, yang berfungsi seperti gips untuk menahan tulang yang patah pada posisi barunya.

Hasil yang diharapkan adalah perubahan bentuk hingga 4 inci. Popularitas prosedur ini sangat tinggi, dr. Ramsen Azizi di Chicago, misalnya, mengaku terkejut dengan "jumlah telepon yang saya terima" sejak ia mulai menawarkan operasi seharga USD 7.500, dengan pasien mulai dari usia awal 20-an hingga awal 60-an.

Namun, psikoterapis Lesley Koeppel, yang berpraktik di NYC, memperingatkan, "Ketika operasi menjadi cara utama untuk mengelola rasa tidak aman atau ketidaknyamanan dengan tubuh seseorang, hasil emosional jangka panjang seringkali rapuh."

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |