Inisiatif 3 Anak SMA Ubah Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas Gratis bagi Peternak

3 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Sekali dayung, dua pulau terlampaui. Berangkat dari keinginan mengatasi sampah makanan yang menumpuk, tiga anak SMA asal Jakarta yang juga kakak beradik, Sanat, Aditya, dan Akul Punj, juga ikut membantu mengatasi kebutuhan pakan unggas bergizi untuk peternak skala kecil lewat RenewFeed yang mereka dirikan.

Kisah mereka bermula dari didikan masa kecil. "Sejak kecil, keluarga kami sangat memperhatikan agar tidak membuang-buang makanan, bahkan satu butir nasi pun tidak boleh," kata Sanat, salah satu pendiri RenewFeed, dalam keterangan tertulis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 17 Oktober 2025.

Kenyataan berbeda disaksikan ketiganya seiring waktu. Mereka melihat begitu banyak makanan terbuang sia-sia, mulai dari kantin sekolah hingga pesta pernikahan. Di sisi lain, peternak unggas lokal kesulitan mempertahankan bisnisnya karena biaya pakan yang tinggi hingga terpaksa bergantung pada sumbangan masyarakat.

"Dari situ, kami menyadari bahwa satu masalah bisa menjadi solusi bagi masalah lainnya. Setelah melakukan riset mendalam mengenai solusi berkelanjutan dan melalui berbagai tahap penyempurnaan serta prototipe, kami akhirnya menemukan solusi yang memadukan kecintaan kami terhadap keberlanjutan dan teknologi," sambut Aditya.

Prosesnya tak sesederhana diucapkan. Mereka harus meyakinkan berbagai pihak agar ide dan inisiatif itu bisa berjalan, terutama meyakinkan penghasil limbah makanan dan mitra peternak unggas.

Berjuang Atasi Sangsi dari Sekitar

Akul mengatakan bahwa sebagai organisasi kecil yang dikelola anak muda, pihaknya pernah ditanggapi skeptis oleh kantin, hotel, atau restoran yang akan diajak bekerja sama. "Seperti, restoran enggan mengubah Prosedur Operasional Standar (SOP) yang sudah ada," kata dia.

Dari pihak peternak, sambung dia, awalnya enggan menerima panak dari sumber yang belum dikenal. Namun, mereka tak patah semangat. Salah satunya dengan menguji pakan ternak yang dihasilkan ke Sig Laboratory di Bogor agar bisa meyakinkan bahwa produk yang dihasilkan memang layak dikonsumsi unggas.

Bahan baku pakan didapat dari sampah makanan yang tidak layak lagi dikonsumsi oleh manusia, termasuk sisa sayuran dan buah, kulit, ampas, dan cangkang telur. Mereka mengumpulkannya dari sekolah mereka sendiri, restoran lokal, warung, dan hotel.

"Sanat, Aditya, dan Akul sangat berdedikasi dan telah mengumpulkan limbah makanan setiap hari, yang seharusnya terbuang sia-sia. Proyek mereka menyoroti pentingnya keberlanjutan dan ekonomi sirkular," kata Freddy, manajer kantin di sekolah mereka.

Proses Produksi Pakan Unggas dari Limbah Makanan

Setelah dikumpulkan, limbah tersebut dikeringkan, didehidrasi, dan dihancurkan menggunakan teknologi yang sedang dalam proses paten, menjadi pakan unggas siap konsumsi, di rumah para pendiri. Hingga kini, mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 1.200 kilogram limbah makanan dan mengubahnya menjadi 250 kilogram pakan unggas.

Pakan unggas itu dibagikan gratis kepada peternakan unggas kecil/berbasis komunitas. Salah satu penerimanya adalah Kertabumi Recycling Center yang memiliki peternakan unggas kecil.

"RenewFeed telah mengirimkan pakan unggas kepada kami setiap minggu selama 7--8 bulan terakhir. Proyek ini menunjukkan bagaimana aksi iklim dan keamanan dapat berjalan beriringan. Saya bangga dengan Aditya, Akul, dan Sanat yang memimpin dengan penuh rasa ingin tahu dan kepedulian," puji Ikbal, pendiri Kertabumi Recycling Center.

Galang Dana dan Kemitraan demi Olah Limbah Makanan

Di sisi lain, mereka juga memikirkan kelangsungan operasional. Berbagai upaya dilakukan, mulai dari penggalangan dana via acara turnamen tenis hingga bekerja sama dengan restoran seperti Ismaya dan Hotel Four Seasons.

"Di Four Seasons Hotel Jakarta, kami bangga mendukung changemakers muda seperti Sanat, Aditya, dan Akul. Kegiatan mereka melalui RenewFeed selaras dengan komitmen kami untuk peduli terhadap kota kami dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Kami sangat terinspirasi melihat bagaimana kreativitas dan tujuan dapat mengubah limbah makanan menjadi perubahan yang bermakna bagi komunitas dan planet kita," kata Vishal Sanadhya, Hotel Manager, Hotel Four Seasons Jakarta.

Melalui proyek ini, RenewFeed berharap dapat berkontribusi pada tujuan Indonesia untuk mengurangi limbah makanan sebesar 75 persen pada 2045. Ke depannya, mereka berencana untuk menciptakan lebih banyak ekosistem berkelanjutan seperti ini, mengubah apa yang dulu dibuang menjadi sesuatu yang memberikan nilai bagi komunitas maupun lingkungan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |