Korea Selatan, Destinasi Wisata Medis Dunia untuk Perawatan Anti-Aging

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Pada kunjungan pertamanya ke Seoul pada 2023, Heidi Mae terpesona dengan billboard di Stasiun Gangnam yang menampilkan hasil operasi plastik, terutama wanita dengan kulit bersinar dan pipi muda. Korea Selatan pun jadi destinasi wisata medis idealnya untuk mengembalikan kecantikannya setelah kulitnya kendur dan pipinya mulai jatuh karena kehilangan hampir 10 kg.

Setahun kemudian, ia kembali untuk facelift penuh dan rhinoplasty di Nana Plastic Surgery Hospital di Cheongdam-dong. Ia menyebut transformasinya sebagai "perbedaan siang dan malam".

"Wajah saya berubah begitu banyak akibat penurunan berat badan sehingga saya tidak mengenali diri sendiri di cermin. Saya merasa putus asa mengetahui kulit wajah akan semakin kendur seiring bertambahnya usia. Setelah operasi, saya merasa seperti diri saya lagi. Pipi saya memiliki kontur lebih muda, dan saya tampak lebih segar," ujarnya pada The Korea Herald, dikutip dari The Straits Times, Senin, 13 Oktober 2025.

Ia memilih Korea Selatan karena kesan bahwa wanita di sana terlihat 10 hingga 15 tahun lebih muda dari usia mereka. "Banyak dari itu berasal dari perawatan anti-aging yang canggih dan cara orang di sini menghindari kerusakan akibat sinar matahari. Di Amerika, orang cenderung menunjukkan tanda-tanda penuaan lebih awal," tambahnya.

Anti-Aging Menjadi Daya Tarik Utama

Anti-aging menjadi salah satu daya tarik utama wisata medis Korea Selatan. Hashtag #KoreaGlowUp viral di media sosial karena orang asing mengunggah video sebelum dan sesudah perawatan, mulai dari suntik Botox hingga prosedur invasif seperti facelift, dengan fokus utama pada anti-aging.

Seorang wanita berusia 28 tahun dari AS, yang bersuamikan pria Korea dan rutin mengunjungi negara itu setiap tahun, termasuk yang memimpin hashtag ini. Pada Juni lalu, ia menerima Botox pertama di mata dan dahi, InMode Forma - perawatan radio-frekuensi non-invasif yang merangsang kolagen dan meningkatkan elastisitas kulit -, serta prosedur laser untuk mengurangi lingkaran hitam di bawah mata.

"Perawatan kulit di klinik Korea jauh lebih terjangkau dibandingkan di Amerika Serikat. Anda juga bisa masuk ke banyak klinik tanpa janji, yang jarang ditemui di sana," ujarnya.

Minat kuat masyarakat Korea terhadap penampilan, ditambah akses mudah ke perawatan klinik dan produk perawatan kulit, membuat wisata medis di negara ini berkembang pesat. Pada 2024, tercatat 1,17 juta pasien asing berkunjung ke Korea Selatan, angka tertinggi sejak negara ini mulai aktif menarik pasien internasional pada 2009.

Keunggulan Anti-Aging Korea Selatan

Di antara semua spesialisasi, dermatologi menyumbang pasien terbanyak dengan 705.000 pasien atau 56,6 persen, diikuti operasi plastik (11,4 persen). Meskipun beberapa prosedur berasal dari luar, banyak pasien memilih Seoul karena tekniknya yang canggih, menurut Dr Kim Soo-chul, ahli bedah plastik veteran di Gangnam dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di AgingL Plastic Surgery, Gangnam.

"Salah satu contohnya adalah facelift. Meski awalnya dikembangkan di AS, Korea telah mendapat pengakuan internasional untuk prosedur ini. Ahli bedah Korea telah meningkatkan keterampilan mereka untuk menghadapi tantangan pada fitur wajah Asia Timur, seperti kontur yang lebih menonjol," ujar Dr. Kim.

Facelift melibatkan sayatan di sekitar telinga, mengangkat kulit, menegangkan lapisan SMAS (superficial muscular aponeurotic system), dan menata ulang kulit untuk tampilan yang lebih halus dan awet muda.

Dr. Kim menambahkan, "Facelift cenderung menyebabkan lebih banyak pendarahan pada pasien Asia, yang sering memiliki kulit lebih tebal dan jaringan lemak subkutan lebih padat serta jaringan pembuluh darah yang lebih rapat. Hal ini mendorong ahli bedah Korea mengembangkan teknik operasi yang lebih halus."

Perawatan Anti-aging Khusus

Selain operasi, perawatan anti-aging spesifik juga menjadi daya tarik utama. "Saat kulit menjadi lebih tipis dan kehilangan elastisitas, pasien bisa menggunakan suntikan skin booster seperti Rejuran atau Juvelook," ujar Dr. Kim.

Untuk kulit yang kendur, perawatan bisa berupa prosedur laser seperti Ulthera hingga facelift. "Jika volume di sekitar mata atau pipi kurang, filler atau fat graft biasanya digunakan, sedangkan Botox diterapkan untuk meratakan kerutan halus," jelasnya.

Tingkat keahlian tinggi dalam perawatan anti-penuaan di Korea berasal dari masyarakat yang menua dengan cepat. Harapan hidup yang meningkat memicu permintaan kuat untuk prejuvenation, yaitu perawatan untuk menjaga tampilan muda lebih awal.

"Dulu perawatan ini lebih banyak menarik pasien paruh baya dan lansia, tapi belakangan orang berusia 20-an dan 30-an juga mulai mencarinya untuk mempertahankan kesehatan dan tampilan muda sejak dini," tambahnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |