Yogyakarta Lebih Diminati Wisatawan daripada Bali di Libur Nataru 2025, Micro Tourism Mendominasi

12 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana akhirnya mengakui bahwa jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Bali pada libur Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) 2025/2026 menurun, walau angkanya tidak signifikan. Posisinya digeser oleh Yogyakarta dengan kunjungan wisnus membludak.

"Yogyakarta terlihat ada peningkatannya luar biasa. Tapi Bali tidak sepi. Tetap ramai tapi hanya ada penurunan sedikit saja, sekitar dua persen," ujar Menpar dalam kunjungan kerja di Pondok Indah Mall (PIM) 1, Jakarta, Jumat, 26 Desember 2025, dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com.

Menpar menyebut kondisi cuaca yang dipengaruhi siklon tropis di wilayah Bali dan sekitarnya mengakibatkan mayoritas wisatawan lokal dari Pulau Jawa memilih bepergian tanpa menyeberangi lautan. Fenomena itu juga disebut sebagai micro tourism, seperti disampaikan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam jawaban tertulis kepada Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 24 Desember 2025.

Micro tourism didefinisikan sebagai berlibur ke tempat wisata terdekat. Namun, alasan yang dikemukakan bukan semata faktor cuaca, melainkan pertimbangan ekonomi keluarga. 

"Menurunnya minat turis domestik melakukan perjalanan wisata jarak jauh pada libur Nataru 2025/2026 juga karena pertimbangan ekonomi keluarga," kata Kemenpar. "Kegiatan wisata micro tourism ini tidak mengurangi kualitas berwisata karena mengutamakan keamanan, kenyamanan,dan aktivitas yang menyenangkan."

Di sisi lain, Menpar menyebut bahwa kunjungan wisatawan asing ke Bali tetap meningkat walau jumlahnya masih di bawah target, yakni hanya 6,8 juta kunjungan dari target tujuh juta kunjungan pada tahun ini. Kemenpar menyatakan akan terus memonitor perkembangan kunjungan wisatawan ke Bali menjelang libur Nataru.

Prediksi Puncak Kunjungan Wisatawan ke Bali

Kunjungan wisatawan ke Bali, kata Kemenpar, saat ini terus berlangsung dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada H-4 hingga H-2 jelang tutup tahun. Destinasi wisata Bali tetap menjadi tujuan wisata favorit bagi turis domestik (wisnus) maupun turis asing (wisman).

"Sebagian besar berkunjung ke Bali menggunakan moda transportasi pesawat udara," sambung Kemenpar.

Selain Yogyakarta dan Bali, Surabaya dan Makassar juga masih menjadi tujuan favorit wisatawan. Hal tersebut sejalan dengan survei Kementerian Perhubungan yang menunjukkan bahwa selain Bali, daerah tujuan utama wisatawan meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, serta Yogyakarta.

Menghadapi libur Nataru 2025/2026 yang bersamaan dengan musim penghujan, Kemenpar telah mengirim Surat Edaran (SE) Menpar Nomor SE/5/HK.01.03/MP/2025) tentang Kesiapan Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada Libur Nataru 2025/2026. SE tersebut sebagai himbauan kepada semua pihak, Pemda dan pengelola destinasi wisata, untuk mewaspadai banjir bandang dan tanah longsor di tempat wisata pada musim hujan dan cuaca ekstrem.

Klaim Belum Ada Pembatalan Kunjungan ke Bali

Ditemui terpisah seusai Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2025, Rabu, 17 Desember 2025, Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini menyatakan bahwa sejauh ini belum ada laporan pembatalan kunjungan yang diterimanya dari daerah terkait kunjungan wisatawan mancanegara.

"Kebetulan ini kan mau liburan Nataru, jadi orang udah jauh-jauh hari beli. Kita tetap monitor, tetap waspada, tapi pastikan kita mengambil langkah-langkah gitu sih. Kita tetap fokus promosinya," kata Made.

Pihaknya berusaha setransparan mungkin dalam memberikan informasi yang dibutuhkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Bagaimana pun, mereka juga bisa mendapatkan banyak informasi tentang kondisi destinasi dari beragam sumber.

Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan konten yang menyebutkan bahwa Bali sepi wisatawan, khususnya turis asing. Salah satunya diklaim oleh pemilik akun Instagram @elizabeth2025762. Ia menyebutkan bahwa Bali sedang tidak baik-baik saja.

"Bali sepi dari turis. Entah kenapa turisnya pada lari ke Thailand, ke negara-negara Asia lainnya. Tahun-tahun sebelumnya kalau sudah akhir bulan seperti ini, akhir tahun seperti ini, Bali itu sudah rame. Tapi entah kenapa tahun ini bener-bener sepi. Semoga aja minggu-minggu berikutnya, tamu mulai datang lagi," kata pengunggah konten itu pada Senin, 22 Desember 2025.

Bantahan Gubernur Bali

Menanggapi hal itu, Gubernur Bali Wayan Koster membantah isu Bali sepi kunjungan wisatawan selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. "Bohong, saya punya data, setiap hari totalnya meningkat," ucap Koster di Denpasar, Senin, 22 Desember 2025, dilansir dari Antara, Selasa (23/12/2025).

Koster menyebut kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara belakangan menembus 20 ribu kunjungan per hari, sementara sebelum periode Nataru kunjungan di angka 17 ribu. Jika diakumulasikan, kunjungan wisman Januari hingga pertengahan Desember 2025 sudah mencapai 6,7 juta atau naik dari 2024 yang sebanyak 6,3 juta.

"Tempo hari kunjungan naik kira-kira 8 persen. Sekarang hitung saja per data, hingga hari ini tahun 2024 6,3 juta sekarang 6,7 juta, naik 400 ribu," ucap Koster.

Terkait lengangnya lalu lintas dan sepinya panggilan kerja para sopir pariwisata, Pemprov Bali menyalahkan cuaca hujan mempengaruhi aktivitas wisatawan di luar ruangan. "Kan sekarang musim hujan, banjir, mungkin orang datang ke Bali tidak untuk jalan-jalan banyak yang istirahat, jadi ini datanya riil baik dari Angkasa Pura maupun dinas pariwisata," imbuhnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |