Serangan Beruang Meningkat di Jepang, Permintaan Daging Beruang Panggang Ikut Terdongkrak

10 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Seiring peningkatan serangan beruang yang mematikan, permintaan konsumen atas daging beruang panggang ternyata ikut terdongkrak. Bahkan, restoran yang dikelola Koji Suzuki (71) kesullitan memenuhi permintaan tersebut.

Melansir AFP, Jumat, 26 Desember 2025, daging beruang itu berasal dari hewan yang dibamsi untuk mengurangi serangan yang telah menewaskan 13 orang pada tahun ini. Daging beruang itu kemudian dimasak di atas batu atau dalam panci panas dengan sayuran. 

"Dengan meningkatnya berita tentang beruang, jumlah pelanggan yang ingin makan dagingnya telah meningkat pesat," kata Suzuki.

Restoran Suzuki di Kota Chichibu yang berbukit di Prefektur Saitama juga menyajikan daging rusa dan babi hutan. Tapi, daging beruang lah yang paling dicari pelanggannya setelah mendengar restorannya mengolah daging hewan buas itu. 

Suzuki yang juga seorang pemburu mengklaim itu adalah bentuk penghormatannya terhadap kehidupan beruang. "Lebih baik menggunakan dagingnya di restoran seperti ini, daripada menguburnya," ucap Suzuki.

Istrinya, Chieko (64) yang mengelola restoran tersebut, mengatakan bahwa ia sekarang sering menolak pelanggan, tetapi menolak untuk mengatakan secara pasti seberapa besar pertumbuhan bisnisnya. Salah satu pengunjung yang berkesempatan mencicipi olahan daging beruang restoran itu adalh komposer berusia 28 tahun, Takaaki Kimura.

"Dagingnya sangat juicy, dan semakin lama dikunyah, semakin enak rasanya," katanya sambil menyeringai saat ia dan teman-temannya duduk di sekitar batu panggangan dan panci yang mendidih.

Alasan Populasi Beruang Melonjak di Jepang

Dengan memburu beruang yang beratnya bisa mencapai setengah ton dan berlari lebih cepat dari manusia, para pejabat berharap dapat membendung ancaman di beberapa bagian Jepang utara. Menurut para ilmuwan, krisis itu didorong populasi beruang yang tumbuh pesat, dikombinasikan dengan penurunan populasi manusia dan panen biji ek yang buruk yang mendorong beruang mencari makanan di tempat lain.

Dalam upaya tanggap darurat, pemerintah telah mengerahkan pasukan untuk memberikan bantuan logistik dalam menjebak dan memburu hewan-hewan tersebut. Polisi anti huru-hara juga ditugaskan untuk menembak mereka, dan jumlah total yang dibunuh pada paruh pertama tahun fiskal ini telah melampaui 9.100 ekor yang dibunuh sepanjang 2023-2024.

Meskipun jauh dari hidangan sehari-hari, daging beruang telah lama dikonsumsi di desa-desa pegunungan di seluruh Jepang. Pemerintah berharap daging tersebut dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat pedesaan. "Penting untuk mengubah satwa liar yang mengganggu menjadi sesuatu yang positif," kata kementerian pertanian awal bulan ini.

Berapa Harga Menu Daging Beruang?

Pemerintah daerah akan menerima subsidi sebesar USD 118 juta (hampir Rp2 triliun) untuk mengendalikan populasi beruang dan mempromosikan konsumsi berkelanjutan. Beberapa restoran tidak perlu diyakinkan.

Katsuhiko Kakuta (50) yang menjalankan restoran milik desa di Aomori, salah satu prefektur yang terparah diserang beruang, mengaku telah menjual habis daging tersebut awal bulan ini.

"Hidangan ini sudah populer sejak kami mulai menyajikannya pada tahun 2021, tetapi tahun ini, fasilitas kami mendapat banyak perhatian, terutama setelah seorang influencer mengunggah tentang kami," katanya.

Di sebuah restoran Prancis yang remang-remang di Sapporo, kota terbesar di pulau utama utara Hokkaido, koki Kiyoshi Fujimoto memanggang daging beruang cokelat yang digulung, sebelum memasukkannya ke dalam panci berisi saus anggur merah.

"Saya merasa bagus untuk menggunakan bahan-bahan lokal," katanya kepada AFP dari tempat makan mewah yang elegan dengan hidangan multi-menu, termasuk consommé yang terbuat dari beruang harganya sekitar USD 70 (sekitar Rp1,17 juta).

"Saya pikir sekarang lebih banyak orang yang ingin memakannya daripada sebelumnya, dan saya telah menambah stok untuk memanfaatkan hal ini," katanya. "Sebagian besar orang yang memakannya mengatakan rasanya enak."

Masih Banyak Daging Beruang yang Tak Terolah

Beruang cokelat hanya ditemukan di Hokkaido. Populasinya kini berlipat ganda selama tiga dekade menjadi lebih dari 11.500 ekor pada 2023. Sementara itu, beruang hitam Jepang umumnya ditemukan di sebagian besar wilayah negara tersebut.

Tahun lalu, pemerintah menambahkan beruang ke dalam daftar hewan yang tunduk pada pengendalian populasi, membalikkan perlindungan yang telah membantu mamalia tersebut berkembang. Hokkaido berencana untuk membasmi 1.200 beruang setiap tahun selama dekade berikutnya.

Namun, sebagian besar daging beruang masih terbuang sia-sia, sebagian karena kekurangan fasilitas pengolahan yang disetujui pemerintah. Jepang memiliki 826 pabrik pengolahan daging buruan di seluruh negeri, tetapi hanya segelintir di prefektur utara yang paling parah terkena serangan.

Restoran Kakuta memiliki tempat pemotongan daging sendiri, memasok hidangan daging beruang ke hotel terdekat. "Daging beruang adalah sumber daya pariwisata bagi kami," katanya. "Dan kami menggunakan sesuatu yang seharusnya dikubur sebagai sampah."

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |