Sate Maranggi, Resep Praktis Menggugah Selera dan Ciri Khas Sajiannya

Liputan6.com, Jakarta - Kuliner khas Jawa Barat memiliki banyak hidangan bercita rasa kuat, salah satunya adalah sate maranggi. Sajian ini dikenal dengan bumbu rempah yang meresap sempurna sehingga menghadirkan rasa gurih dan manis yang khas sejak gigitan pertama.

Keunikan sate maranggi terlihat dari penyajiannya yang sederhana tanpa saus kacang. Daging bakar disajikan bersama sambal kecap dan lalapan segar, menciptakan perpaduan rasa yang seimbang dan menggugah selera.

Hingga kini, sate maranggi tetap menjadi kuliner favorit yang mudah ditemukan di berbagai daerah. Cita rasa autentiknya menjadikan hidangan ini selalu diminati, baik oleh pencinta kuliner tradisional maupun generasi muda.

Mengutip buku berjudul Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Bandung (2013) oleh Miftah Sanaji, sate Maranggi merupakan sate khas Purwakarta yang umumnya dibuat dari daging sapi atau daging kambing.

Di Bandung, terdapat beberapa penjual yang menawarkan sate ini, bahkan sebagian berjualan secara berkeliling. Ciri khas yang membedakan Sate Maranggi dari sate lainnya terletak pada bumbunya, yang berbahan dasar kecap dan memiliki perpaduan rasa manis, asam, serta pedas yang menggugah selera saat disantap.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang resep sate maranggi yang menggugah selera, Jumat (27/12/2025).

Mengutip buku berjudul 100 Resep Sate Nusantara (2011) oleh Dapur Alma, Intarina Hardiman, berikut ini resep sate maranggi yang mudah dibuat dan menggugah selera.

Bahan:

• 1.000 gram daging sapi has dalam, potong ukuran 1 × 2 × 2 cm
• 2 sendok makan cuka
• 50 ml kecap manis

Bumbu I (haluskan):

• 2 sendok teh ketumbar, sangrai
• 8 siung bawang putih
• 8 butir bawang merah
• 1 sendok teh garam

Saus:

• 100 ml kecap manis

Bumbu II (haluskan):

• 1 sendok teh ketumbar, sangrai
• 2 butir bawang merah
• 1 siung bawang putih

Pelengkap:

• Acar mentimun, siap pakai

Cara Membuat:

1. Campur daging dengan kecap manis dan bumbu I, aduk rata. Diamkan selama 2 jam hingga bumbu meresap.
2. Tusuk setiap 4 potong daging pada 1 batang tusuk sate. Lakukan hingga daging habis.
3. Panggang sate di atas bara api sambil diolesi sisa bumbu, bolak-balik hingga matang.
4. Saus: aduk kecap manis dengan bumbu II hingga rata, sisihkan.
5. Sajikan sate dengan saus dan pelengkap.

Sate Maranggi merupakan kuliner khas dari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, meskipun Cianjur juga dikenal sebagai daerah asal hidangan ini.

Konon, sate ini awalnya merupakan kreasi para pekerja di peternakan domba di Kecamatan Plered. Mereka mengolah daging domba sisa potongan dengan merendamnya dalam racikan rempah dan gula aren agar awet dan memiliki cita rasa lezat.

Salah satu versi penamaan "Maranggi" berasal dari panggilan untuk Mak Anggi, seorang penjual sate legendaris asal Jawa Tengah yang berjualan di daerah Cianting sekitar tahun 1960-an.

Versi lain mengaitkan istilah "Maranggi" dengan bahasa Sunda yang berarti "seorang ahli pembuat sarung keris" atau istilah petukangan.

Berikut ini ciri khas dan keistimewaan sate maranggi:

1. Pemilihan dan Potongan Daging

Sate Maranggi umumnya menggunakan daging sapi atau domba, meskipun kini juga tersedia varian ayam. Daging dipotong berbentuk dadu berukuran kurang lebih 1 cm, lalu ditusuk menggunakan tusuk bambu sepanjang sekitar 20 cm. Kualitas daging yang segar menjadi faktor penting untuk menghasilkan tekstur empuk dan rasa yang maksimal.

2. Proses Marinasi yang Khas

Perbedaan utama Sate Maranggi dibanding sate lainnya terletak pada proses perendaman daging sebelum dibakar. Marinasi ini membuat bumbu meresap hingga ke dalam serat daging, sehingga sate disajikan tanpa saus kacang.

Bumbu yang digunakan merupakan campuran kecap manis, jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, bawang merah, bawang putih, serta gula merah.

3. Cita Rasa Asam dan Pelengkap Sajian

Beberapa resep menambahkan cuka, seperti cuka lahang dari aren, untuk memberikan sentuhan asam yang khas. Sate Maranggi biasanya disajikan bersama sambal tomat segar, sambal oncom, atau acar.

Pelengkapnya pun beragam, mulai dari nasi putih, lontong, ketan bakar, hingga nasi timbel, yang semakin memperkaya pengalaman menikmati hidangan ini.

1. Ciri Penyajian Sate Maranggi Purwakarta

Sate Maranggi khas Purwakarta umumnya disajikan dengan acar sambal tomat, sambal oncom, serta pilihan pendamping seperti ketan bakar atau nasi timbel.

Varian ini lebih menonjolkan penggunaan kecap manis yang dipadukan dengan sambal tomat segar, sehingga menghasilkan rasa manis, gurih, dan sedikit pedas.

2. Karakter Sate Maranggi Khas Cianjur

Berbeda dengan Purwakarta, Sate Maranggi khas Cianjur lebih sering disajikan bersama sambal oncom dan ketan bakar sebagai pengganti nasi.

Beberapa rumah makan juga menyandingkannya dengan nasi timbel atau nasi uduk yang sekilas menyerupai nasi kuning, memberikan cita rasa yang lebih gurih dan khas daerah setempat.

3. Sentuhan Lokal dan Tempat Legendaris

Perbedaan penyajian tersebut menciptakan identitas lokal yang kuat pada masing-masing daerah, meskipun keduanya tetap mengandalkan proses marinasi agar bumbu meresap sempurna.

Salah satu tempat yang dikenal menyajikan Sate Maranggi otentik khas Cianjur adalah Sate Maranggi Sari Asih di kawasan Puncak Bogor, dengan keunggulan bumbu meresap dan sajian sambal oncom atau acar segar.

Apa itu Sate Maranggi?

Sate Maranggi adalah hidangan sate khas Indonesia yang berasal dari Jawa Barat, khususnya Purwakarta dan Cianjur, yang memiliki keistimewaan pada proses marinasi daging dengan bumbu rempah sebelum dibakar.

Apa yang membedakan Sate Maranggi dengan sate lainnya?

Perbedaan utama Sate Maranggi terletak pada proses perendaman daging dalam bumbu (marinasi) sebelum dibakar, yang membuat bumbu meresap sempurna sehingga tidak memerlukan saus kacang sebagai pendamping.

Dari mana asal Sate Maranggi?

Sate Maranggi merupakan kuliner khas dari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, meskipun Cianjur juga dikenal sebagai daerah asalnya.