Liputan6.com, Jakarta - Geliat dunia lari tidak berhenti. Penggemarnya terus bertambah, bukti bahwa lari bukan hanya tren sesaat. Beragam brand pun menyuplai perkembangannya dengan beragam perlengkapan, khususnya sepatu lari.
PUMA, brand apparel asal Jerman, tak terkecuali. Baru-baru ini, mereka merilis edisi terbaru sepatu lari yang disebut cocok untuk menopang kegiatan sehari-hari, Velocity Nitro 4. Dengan begitu, kaum non-pelari pun bisa menggunakannya.
"Sebenarnya sepatu ini kita tujukan untuk all runner, dari pemula sampai atlet. Enggak hanya untuk pemula atau lari aja, tapi semua aktivitas bisa dilakukan," kata Arrazak, Technology Engineer PUMA Indonesia, di Jakarta, Minggu, 10 Agustus 2025.
Salah satu alasan sepatu tersebut dikategorikan sepatu daily adalah karena bahannya non-karbon, yakni busa yang disebut nitro foam. Berbeda dari seri sebelumnya, seluruh midsole dari depan sampai belakang sudah sepenuhnya nitro foam. Efeknya, sepatu itu menjadi 13 persen lebih ringan, 20 persen lebih empuk, dan 85 persen memberikan energy return yang maksimal.
Material yang Membuatnya Ringan
"Untuk pemula dengan kekuatan kaki yang tidak terlalu kuat, sepatu ini bisa beri energy return lebih tinggi, 85 persen energy return," kata Razak. Maknanya, dengan hentakan yang sama, gerakan penggunanya menjadi lebih bertenaga.
Bobot yang lebih ringan juga disumbang oleh bahan upper yang lebih tipis dari seri sebelumnya. Dengan gitu, bobotnya dari 264 gram menjadi 250 gram. Materialnya juga lebih berpori sehingga kaki lebih bisa 'bernapas'.
Struktur sepatu itu juga ditopang oleh PWRTape di bagian upper. Razak menggambarkannya seperti 'kerangka dalam lampion'. Fungsinya adalah untuk menjaga posturnya tidak berubah.
"Selain untuk lockdown dan jaga postural sepatunya, enggak ada selip atau goyang yang bisa timbulkan cedera," ujarnya.
Karena itu, setiap tali sepatu disetting ketat yang bisa membuat penggunanya tidak nyaman saat pertama kali mengenakannya. Ia menyarankan, "Ketika baru, buka setting lacing-nya dulu. Jangan langsung pake. Lacing paling tight itu untuk jaga bentuk sepatunya."
Dijajal di Beragam Medan
Reza Aulia Pradipta, atlet lari yang berlaga di Boston Marathon 2025, menjajal sepatu tersebut selama beberapa minggu. Ia menyatakan bahwa kenyamanan dan cocok menjadi pertimbangan utamanya memilih sepatu lari yang tepat.
"Cocok itu tidak membuat kaki cedera. Baru dicari teknologinya, tujuannya buat apa sih latihannya. Apa buat easy run, long run, atau cross training, atau marathon?" kata Reza.
Reza menjajal sepatu itu di berbagai medan. Ia pernah memakainya di rute datar hingga tanjakan dengan berlari dari Kota Bandung ke Punclut, Lembang. "Saya coba juga di rute berpasir, rute rumput, dan aspal, sudah coba. Sepatu ini cukup support untuk capai mileage 120 km per minggu," ucapnya.
Menurut dia, sepatu itu lebih nyaman digunakan dibandingkan sepatu karbon, khususnya untuk kalangan non-pelari. "Sebaiknya jangan terlalu sering menggunakan sepatu karbon, khususnya untuk pelari yang kurang strength training. Bikin gampang cedera. Sudah saya rasakan sendiri dan konsultasikan itu ke dokter," ia menerangkan.
Tips untuk Pelari Pemula
Dilansir dari BBC, Rabu, 10 Maret 2021, apabila Anda tertarik untuk mulai berlari, simak beberapa tips dari pelatih pribadi Cara Meehan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat bergabung dengan dunia pelari.
1. Jangan mencoba berlari lebih cepat dari orang lain
Anda mungkin tergoda untuk melaju dengan kecepatan penuh sejak awal. Tapi itu adalah sesuatu yang seharusnya tidak Anda lakukan. Menurut Meehan, lebih baik untuk mulai dengan tempo lambat saja.
2. Bangun perlahan
Fokuslah pada membuat rencana dan melakukannya sehingga Anda tidak cepat-cepat keluar dari rencana itu. "Pelari baru perlu membangun stamina. Memulai dengan tiga kali lari seminggu mungkin akan ideal. Kemudian, tingkatkan. Lari pertama Anda mungkin terkesan seperti perjalanan panjang yang diisi dengan banyak istirahat di tengah jalan. Kemudian, di lain waktu, Anda mungkin melangkah lebih jauh dan kemudian baru beristirahat. Anda harus terus melakukannya," jelas Meehan.