Melepas Lentera, Menebar Harapan

1 month ago 45

Liputan6.com, Taipei - Siapa sangka sebuah jalan sempit yang lebarnya tak sampai empat meter, berada tepat di sisi rel kereta api tua, buatan Jepang tahun 1921, kini bisa mendunia.

Pingxi, sebuah perkampungan di Shifen Old Street di New Taipei, sebelah Utara Taiwan, membuktikan, lokasi yang tak strategis tidak membuat mereka mati.

Sebaliknya, lewat sebuah tradisi lokal yang mereka pelihara, kini kawasan yang dilintasi kereta jalur Pingxi menuju Ruifang ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata Taiwan dengan gelaran Festival Lentera yang dihelat per tahunnya, di mana ribuan pengunjung biasanya hadir memadati Pingxi.

Ya, selain pemandangannya yang indah, karena berdekatan dengan air terjun Shifen, kawasan ini juga punya keunikan yaitu tradisi melepas lentera ke udara.

Tak cuma melepas, di lentera-lentera itu juga mereka tuliskan doa-doa, impian, serta kalimat-kalimat pengharapan. Ya, di atas sana, di langit yang tinggi, mereka menebar harapan, doa-doa tersebut dikabulkan, karena langit berkonotasi langsung dengan Sang Pencipta.

Ritual Sederhana

Liputan6.com yang hadir di Taiwan memenuhi undangan dari BINUS Media Partnership Program, yang diadakan Universitas BINUS, menyaksikan, betapa ritual sederhana ini ternyata begitu mampu menarik minat wisatawan.

Tak hanya lokal tentu saja. Wisatawan asing pun begitu menikmati sekaligus ikut menjalankan "ritual" ini, terutama saat digelar Festival Lentera, yang biasanya jatuh pada perayaan Tahun Baru Imlek.

Lentera-lentera tersebut bisa dibeli di kios-kios yang berada di sekitar lokasi, berhadapan langsung dengan rel kereta api. Harganya bervariasi, tergantung ukuran.

Tuliskan Harapan

Untuk yang paling kecil, dengan ukuran diameter sekitar setengah meter, lentera dipatok seharga NT$200 atau sekitar Rp 108 ribu. Sedangkan yang paling mahal, tentu yang paling besar, dijual seharga NT$1.000, sekitar Rp 540 ribu.

Setelah deal, pengunjung membeli lentera, mereka dipersilakan menuliskan harapan, keinginan, atau apapun kalimat-kalimat baik yang ingin mereka tuliskan.

Setelah itu pemilik toko akan membantu untuk melepasnya ke Udara. Caranya dengan membakar beberapa carik kertas dari sisi dalam lentera, untuk memberikan tekanan gas agar lentera itu terbang ke Udara.

Bisa 500 Lentera per Hari!

Toka Kican, salah satu kios yang ramai dikunjungi wisatawan untuk memesan lentera. Menurut sang pemilik, dia per harinya rata-rata bisa menjual sekitar 100 lentera. Jika sedang ramai, penjualannya bisa melonjak mencapai 500 lentera per hari!

Hmmm.. bisa dibayangkan berapa keuntungan bulanan kios yang lebarnya tak lebih dari 7x5 meter persegi itu.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |