Layakkah Panel Surya Dipasang di Rumah Minimalis?

3 weeks ago 43

Liputan6.com, Jakarta - Pemasangan panel surya di rumah minimalis atau permukiman padat sejauh ini belum sepenuhnya ideal. Andono Warih, Kepala Bidang Energi, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi, menegaskan bahwa luas atap rumah terbatas sehingga kapasitas panel yang bisa dipasang hanya sekitar 2–3 kWp per rumah.

Skala ini relatif kecil dan tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap target energi bersih kota. "Kalau di permukiman padat tentu kan mungkin tidak kurang sesuai lah kalau kita pakai di atap," ujarnya di Jakarta, 24 September 2025.

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta tengah mengkaji model PLTS komunal, dengan panel surya dipasang di ruang terbuka hijau atau lahan kosong yang bisa digunakan bersama oleh warga. Ia merujuk praktik yang sudah diterapkan di Korea Selatan, dengan satu RW membangun PLTS ground mounted untuk mendukung fasilitas publik.

Dengan konsep ini, keterbatasan lahan tidak lagi menjadi hambatan bagi masyarakat padat untuk berkontribusi dalam transisi energi, sekaligus memaksimalkan potensi surya di perkotaan.

Kontribusi Skala Kecil dan Gedung Pemerintah

Meski instalasi besar seperti di Mal Grand Indonesia menarik perhatian karena kapasitasnya yang besar, namun justru instalasi kecil yang mendominasi jumlah PLTS di Jakarta. Setiap tahun, menurut data PLN yang direkap pemerintah, sekitar 300 laporan pemasangan PLTS berasal dari bangunan skala kecil dan menengah, serta residensial.

Kantor sederhana atau usaha kecil mampu mencapai 20–30 kWp. Andono menegaskan, "Justru yang banyak secara itungan jumlah itu malah dari yang kecil-kecil."

Selain kontribusi masyarakat, Pemprov DKI juga aktif mendorong penggunaan energi surya dengan memasang panel surya di 186 gedung milik pemerintah, termasuk sekolah, puskesmas, dan kantor kecamatan. Kapasitas tiap instalasi berkisar 20–30 kWp, sesuai standar bangunan publik yang mereka kelola.

"Kalau di Dinas Tenaga Kerja ini kita sudah meng-install yang kapasitasnya 20, 25, 30 kWp," ujar Andono.

Tak hanya dari sektor publik, sejumlah kantor swasta berskala kecil juga mulai mengadopsi PLTS. Andono mencontohkan kantor-kantor kecil maupun KCP (kantor cabang pembantu) yang kini banyak memasang panel surya sebagai sumber energi tambahan.

Target dan Capaian Energi Surya Jakarta

Jakarta menargetkan kapasitas PLTS mencapai 200 MWp pada 2050, dengan target jangka menengah sebesar 25 MWp pada 2025. Saat ini, capaian sudah berada di angka 34 MWp, jauh melampaui target awal tersebut.

Energi surya dipilih sebagai fokus utama karena keterbatasan potensi energi lain. "Kalau energi baru terbarukan itu kan kayak tadi air, nggak mungkin kita nggak punya air. Kemudian angin, bayu itu juga nggak potensial," kata Andono.

Selain energi surya, pemerintah juga menyiapkan strategi pengolahan sampah menjadi listrik dengan target 100 MWp melalui fasilitas PSEL, meski sebagian masih dalam tahap pembangunan. Bagi pemerintah, PLTS menjadi tumpuan utama karena mampu menekan emisi dan polusi, sekaligus memberi manfaat ekonomi.

"Masing-masing pihak yang install ini punya manfaat langsung yaitu penghematan listrik," tambahnya.

Pemasangan Panel Surya Terbesar di Jakarta

Pada 24 September 2025, Grand Indonesia bersama iForte Energi meresmikan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar di Jakarta. Proyek ini tidak hanya simbolis, tetapi benar-benar ditujukan untuk memberikan dampak finansial, lingkungan, dan sosial.

Mustafa Alayoubi, Director of Commercial Affairs, Strategy and Innovation di iForte Energi Nusantara, menegaskan bahwa model bisnis PLTS ini memungkinkan klien menikmati penghematan listrik tanpa perlu investasi sendiri. "Semua investasi datang dari Forte Energi, bersama dengan semua risiko, semua pekerjaan. Klien hanya perlu menetapkan keberanian untuk menjadi hijau," ujarnya di Jakarta, 24 September 2025.

Selain efisiensi biaya, proyek ini juga diarahkan untuk memberikan dampak kesehatan dan kesadaran publik. Mustafa menyebut Yogyakarta maupun Jakarta membutuhkan solusi energi yang lebih bersih karena banyaknya masalah kesehatan akibat polusi.

Ia menekankan bahwa PLTS di Grand Indonesia juga berperan strategis dalam menciptakan kesadaran. "Lokasi, tempat tinggi, semuanya menciptakan kesadaran bagi orang-orang di sekeliling bahwa energi solar berfungsi," katanya. 

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |