Kuda Poni Sakit Jadi Donasi Hewan Peliharaan Pertama untuk Pakan Hewan Kebun Binatang di Denmark

1 week ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan program donasi hewan peliharaan untuk pakan hewan koleksi kebun binatang? Warga Denmark, Pernille Sohl, memutuskan ambil bagian dengan menyumbangkan kuda poni milik putrinya, Angelina, ke Kebun Binatang Aalborg di wilayah utara Denmark.

Kuda bernama Chicago 57 itu merupakan poni tunggangan Jerman. Hewan tersebut akhirnya diberikan kepada pihak kebun binatang agar bisa menjadi santapan predator, termasuk singa. Sohl menjelaskan bahwa keputusannya mungkin terdengar aneh, tetapi menurutnya ada alasan logis di balik langkah tersebut.

"Mungkin terdengar sangat dramatis dan aneh bahwa Anda akan memberi makan hewan peliharaan kepada hewan di kebun binatang," ujar Sohl pada Times UK, dikutip dari New York Post, Selasa, 19 Agustus 2025.

Sohl tak memutuskan sendiri. Ia memberi pilihan pada putrinya yang berusia 13 tahun untuk menentukan apa yang akan dilakukan pada kuda poninya.

"Saya memberi Angelina beberapa pilihan dan dia memilih kebun binatang karena itu yang paling masuk akal," jelas Sohl. Angelina akhirnya memutuskan mendonasikannya agar tetap bermanfaat bagi hewan lain.

Alasan Sumbangkan Kuda Poni

Kuda poni Chicago 57 disumbangkan setelah mengalami sakit sejak 2020. Hewan tersebut menderita eksim akibat gigitan nyamuk yang semakin parah di musim panas. Kondisi itu membuat kulitnya luka terbuka dan berisiko terkena infeksi.

Menjelang akhir hidupnya, Chicago 57 bahkan harus mengenakan jaket dan pelindung kaki untuk melindungi tubuhnya. Pada usia 22 tahun, kuda poni itu akhirnya disuntik mati di Kebun Binatang Aalborg.

Sohl hadir dalam proses tersebut dan merasa kagum dengan cara staf kebun binatang memperlakukannya. "Ada seorang penjaga kebun binatang yang berdiri di sana sambil memeluk dan mencium dia, seolah-olah sayalah yang berdiri di sampingnya," ujar Sohl. Dengan cara ini, Sohl dan putrinya merasa bahwa kematian kuda poni tersebut tidak sia-sia karena masih bisa bermanfaat. 

Kebijakan Donasi Hewan di Kebun Binatang Aalborg

Kebun Binatang Aalborg memiliki kebijakan yang mengizinkan masyarakat menyumbangkan hewan yang sehat namun tidak lagi bisa dipelihara. Hewan-hewan tersebut, seperti marmut, kelinci, ayam, hingga kuda, akan disuntik mati dengan cara yang lembut sebelum diberikan sebagai makanan untuk predator.

Dalam pernyataannya di Facebook, pihak kebun binatang menjelaskan, "Di kebun binatang, kami punya tanggung jawab untuk meniru rantai makanan alami hewan, demi kesejahteraan satwa sekaligus menjaga profesionalisme."

Mereka juga menekankan bahwa tidak ada bagian yang terbuang, sekaligus memastikan predator mendapat nutrisi sesuai perilaku alaminya. Kebijakan ini diberlakukan demi menjaga pola makan alami tiga jenis satwa karnivora berbahaya yang ada di sana, seperti singa Asia, beruang kutub, dan harimau Sumatra.

Bagi pemilik yang menyumbangkan hewan peliharaan, mereka bisa mendapat potongan pajak. Meski bertujuan konservasi, kebijakan ini tetap menimbulkan perdebatan internasional, terutama setelah unggahan resmi kebun binatang menjadi viral di media sosial.

Mengundang Kontroversi

Ajakan kebun binatang ini memicu perdebatan sengit di dunia maya. Beberapa pihak memprotes gagasan mengubah hewan peliharaan jadi pakan, sementara yang lain memuji upaya kebun binatang mempertahankan perilaku makan alami predator.

Ini bukan pertama kalinya kebun binatang di Denmark jadi sorotan atas cara mereka memberi makan hewan dan mengendalikan populasi. Pada 2014, Kebun Binatang Copenhagen di ibu kota Denmark mengeutanasia seekor jerapah muda yang sehat bernama Marius untuk menghindari perkawinan sedarah, meski ada petisi yang berupaya menghentikan tindakan tersebut.

Bangkainya sebagian digunakan untuk penelitian dan sebagian lagi untuk memberi makan karnivora di kebun binatang, seperti singa, harimau, dan macan tutul. Beberapa minggu kemudian, kritik publik kembali berkobar ketika kebun binatang tersebut mengeutanasia empat singa untuk memberi jalan bagi seekor jantan baru dengan harapan dapat mengawinkan generasi anak singa baru.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |