Liputan6.com, Jakarta - Sejak pertama kali tayang pada 2012, Asia’s Next Top Model menjadi salah satu ajang yang paling berpengaruh dalam menghasilkan talenta baru di dunia modelling Asia. Program ini tidak hanya menjadi ajang pencarian bakat, tetapi juga pintu masuk bagi model-model muda untuk melangkah ke panggung internasional.
Setiap pemenangnya selalu menarik perhatian publik, karena perjalanan mereka setelah meraih gelar juara sering kali penuh warna. Ada yang tetap konsisten di dunia mode, ada juga yang mengeksplorasi bidang seni atau perfilman.
Salah satu nama yang cukup membekas tentu Jessica Amornkuldilok, pemenang pertama Asia’s Next Top Model asal Thailand. Hingga kini, Jessica masih aktif sebagai model, baik catwalk maupun advertorial, dan terus menunjukkan eksistensinya.
Melihat akun Instagram pribadinya @jessica.amorn, pada Rabu, 10 September 2025, ia membagikan momen bersama hewan peliharaan seperti burung hantu dan anjing, serta aktivitas santainya saat bermain di pantai. Selain itu, ia juga sering bepergian ke berbagai negara, termasuk Italia, Malaysia, dan Swiss.
Sheena Liam dan Ayu Gani
Pemenang cycle 2, Sheena Liam dari Malaysia, memilih jalur berbeda setelah masanya di panggung modelling selesai. Ia kini lebih dikenal sebagai seniman sulam yang mengubah kreativitasnya menjadi karya seni unik.
Aktivitasnya banyak dibagikan di Instagram pribadinya @sheenaliam, mulai dari kebersamaan dengan teman-teman, hewan peliharaan, hingga perjalanan bersama pasangannya. Ia bahkan juga bekerja sama dengan brand skincare ternama SK II, membuktikan bahwa karirnya tetap cemerlang meskipun bergeser arah.
Sementara itu, juara cycle 3 asal Indonesia, Ayu Gani, masih fokus berkarir sebagai model profesional. Ia tampil untuk brand-brand besar dunia seperti Louis Vuitton, Prada, Dior, dan Estee Lauder.
Melihat dari akun Instagramnya @ganegani, meski jadwal modelingnya padat, ia tetap meluangkan waktu untuk hobi mendaki gunung. Baru-baru ini, ia terlihat mendaki ke Gunung Gede. Hal ini menunjukkan bahwa di balik kesibukan sebagai model papan atas, Gani tetap menjaga keseimbangan hidup dengan aktivitas yang membuatnya lebih rileks.
Tawan Kedkong dan Maureen Wroblewitz
Tawan Kedkong, pemenang cycle 4 asal Thailand, hingga kini masih teguh berada di jalur modelling. Dari akun Instagramnya @tawanji.ratchaya, ia berkolaborasi dengan berbagai majalah fashion ternama, salah satunya VOGUE Thailand. Tidak hanya itu, Tawan juga aktif tampil di berbagai peragaan busana internasional, termasuk yang baru saja ia jalani yaitu China Fashion Week SS 2025.
Konsistensinya di dunia modelling membuat namanya tetap relevan dalam industri fashion Asia. Sementara itu, Maureen Wroblewitz, juara cycle 5 dari Filipina, menambah warna baru dalam perjalanannya.
Selain tetap aktif sebagai model, di akun Instagram pribadinya @mauwrob, Maureen juga terjun ke dunia perfilman. Salah satu filmnya, And We’ll Be Okay, tayang pada Februari 2025. Kini, ia menetap di New York, menikmati kehidupannya sambil tetap aktif travelling.
Pada Juli 2025, ia berlibur ke Hawaii dan membagikan momen seru bermain di pantai. Kehidupan Maureen menggambarkan kombinasi antara karir profesional dan keseimbangan pribadi, dengan modelling dan seni peran berjalan berdampingan.
Dana Slosar
Dana Slosar, pemenang cycle 6 asal Thailand, tetap aktif sebagai model dan berhasil mengukir pencapaian penting. Melihat dari akun Instagram @dsloz, ia pernah tampil untuk Harper’s Bazaar dan memperluas perjalanannya ke dunia perfilman lewat film Bad Things yang tayang pada 2023.
Kehadirannya di dua industri berbeda menunjukkan bagaimana karir pemenang Asia’s Next Top Model bisa berkembang melampaui modelling semata. Dana juga gemar melakukan perjalanan ke berbagai negara, menambah perspektif baru sekaligus memperkaya pengalamannya.
Aktivitasnya di media sosial memperlihatkan keseimbangan antara pekerjaan profesional dan kehidupan pribadinya. Hingga kini, Dana masih menjadi wajah yang sering muncul di berbagai proyek fashion bergengsi, membuktikan bahwa kemenangan di Asia’s Next Top Model bukan hanya sekadar gelar, tetapi awal dari perjalanan panjang yang penuh kesempatan.