Influencer Ngaku Kena Pungli, Kebun Raya Bogor Buka Suara

1 week ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Pebisnis, sekaligus influncer, Endang Yustika, turun ke media sosial untuk berbagi pengalaman tidak mengenakkan saat ia dan staf-stafnya menghabiskan waktu di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Di video Instagram yang kini sudah ditonton 4,5 juta kali itu, ia mengaku kena pungutan liar alias pungli.

"Jadi kemarin aku sempat bikin acara kantor di Kebun Raya Bogor. Pas lagi main-main, aku cari stafku, asistenku. 'Si ini mana?' Terus staffku bilang, 'Kak, itu dia dibawa security.' Kok dibawa security? Kaget dong. Katanya, kita harus bayar lagi (Rp)15 ribu per orang, karena bawa makanan dari luar," ungkapmya di rekaman yang diunggah Senin, 18 Agustus 2025.

"Sejak kapan ada peraturan bayar (Rp)15 ribu per orang karena kita bawa makanan dari luar? Masuk Kebun Raya Bogor itu kami bayar tiket. Parkir juga," influencer itu menambahkan. "Terus kita masih harus bayar, katanya, (Rp)700 ribu, dikalkulasikan karena aku bawa 50─60 orang."

Tuduhan Pungli

Endang menambahkan, "Logikanya gini, kalau kita harus bayar (Rp)15 ribu per orang karena bawa makanan, tapi di depan ada UMKM, taman ada UMKM yang harus kita beli, it's okay. Berarti kita harus membantu UMKM di sana. Tapi bahkan di lingkungan itu tuh nggak ada kantin."

"Kita nggak bawa makanan dari luar. Kita makan apa? Makan rumput? Yang kedua, kita bawa makanan dari luar takutnya nyampah. Kalaupun nyampah, untuk biaya operasional supaya sampah nggak berserangan, oke. Tapi nggak mungkin charge satu orang (Rp)15 ribu. Itu pungli, bukan lagi aturan."

"That's why aku bilang (ke) security-nya, 'Kau minta (Rp)10 juta, aku bayarin. Bayar saat ini juga, detik ini juga. Tapi ini peraturan dari mana? Kamu kalau mau pungli-pungli salah orang," ujar dia.

Kata Pengelola Kebun Raya Bogor

Endang melanjutkan, "Security-nya bilang gini, 'Oh bentar ya, Kak. Saya ke itu dulu.' Oh ya sudah, coba. Akhirnya dia nggak balik. Berarti kan itu pungli." Lifestyle Liputan6.com telah menguhubungi Endang untuk meminta komentar lebih lanjut.

Sebagai respons, General Manager Corporate Communication PT Mitra Natura Raya, Zaenal Arifin, menjelaskan bahwa sebagai pengelola Kebun Raya Bogor, pihaknya akan menindak tegas pihak mana pun, baik internal maupun eksternal, yang melakukan tindakan pungli.

Ia menyebut, gathering karyawan di Kebun Raya Bogor pada Senin, 11 Agustus 2025, tersebut dilakukan tanpa konfirmasi. "Kami tentu memiliki aturan-aturan yang sangat jelas bila ingin mengadakan acara di Kebun Raya," ujar Zaenal. "Informasi lengkap akan kami sampaikan pada panitia sebelum acara, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di kawasan konservasi Kebun Raya Bogor."

Tidak Bayar Sewa Lahan

Zainal berkata, "Mereka datang ke kebun Raya masuk langsung bikin acara, tidak membayar sewa lahan, tiba-tiba bikin acara, hanya membayar HTM dan parkir kendaraan, dikarenakan tidak ada pemberitahuan dari mereka, petugas keamanan kami menanyakan pada salah satu panitia acara untuk menjelaskan aturan-aturannya, bukan pungli."

Perihal makanan yang terkena charge Rp15 ribu per orang, kata dia, sifatnya diberlakukan pada rombongan yang mengadakan acara untuk biaya kebersihan dan perawatan lingkungan konservasi, tidak berlaku pada individu. Pasalnya, makanan yang dibawa dengan kemasan dari luar oleh rombongan berpotensi meninggalkan sampah.

"Untuk itu, kami mengimbau pada pengunjung yang datang ke Kebun Raya tidak membawa kemasan makanan yang berpotensi meninggalkan sampah. Kami anjurkan pengunjung menggunakan wadah makanan yang dibawa pulang kembali," sebut dia.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |