Liputan6.com, Jakarta Sumatera Barat terkenal melalui kekayaan kuliner, di mana menghadirkan olahan daging khas Minangkabau selain rendang dan dendeng yang memikat indera setiap penikmatnya. Hidangan ini menampilkan keunikan cita rasa melalui perpaduan rempah pilihan, teknik pengolahan tradisional, serta aroma khas yang mampu membangkitkan selera. Menyelami beragam menu tersebut memberikan pengalaman gastronomi mendalam, sekaligus wawasan mengenai budaya lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Pengolahan daging di Ranah Minang menekankan kelembutan tekstur dan keaslian aroma rempah, sehingga setiap suapan menghadirkan sensasi kompleks dan memuaskan. Olahan daging khas Minangkabau selain rendang dan dendeng mengutamakan bahan berkualitas tinggi, dipadukan bumbu alami yang menonjolkan rasa asli daging. Teknik memasak tradisional juga memastikan agar rasa tetap konsisten, baik itu pedas, gurih dan aromatik.
Setiap wilayah di Sumatera Barat memiliki spesialisasi olahan daging tersendiri, menciptakan variasi menu yang berbeda namun tetap autentik. Olahan daging khas Minangkabau selain rendang dan dendeng biasanya menggunakan daging sapi, ayam, atau bebek, dicampur rempah-rempah seperti cabai, kunyit, serai dan lengkuas.
Perpaduan antara bahan, bumbu dan teknik pengolahan menghasilkan aroma menggugah selera, sekaligus rasa mendalam yang membedakan kuliner Minangkabau dari daerah lain di Indonesia. Berikut ulasan lengkap yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/9/2025).
1. Sate Padang
Sate Padang merupakan ikon kuliner Sumatera Barat yang telah terkenal hingga mancanegara karena keunikan cita rasanya yang berbeda dari sate pada umumnya. Hidangan ini hadir dalam berbagai versi seperti sate Padang biasa, sate Padang panjang, dan sate Pariaman, masing-masing memiliki karakteristik saus tersendiri, mulai dari saus kental menyerupai bubur hingga saus berwarna kuning atau merah yang kaya akan rempah.
Daging sapi pilihan dipotong kecil, kemudian dipanggang dengan teknik khusus sehingga tetap empuk, juicy, dan tidak kering. Selain cita rasa yang menggoda, kandungan protein tinggi serta rempah seperti kunyit dan cabai memiliki manfaat antiinflamasi, menjadikan sate ini tidak hanya lezat tetapi juga menyehatkan.
2. Lamang
Lamang terbuat dari ketan yang dimasak dalam bambu, menghasilkan aroma khas dan tekstur lembut namun padat. Biasanya disajikan dalam berbagai perayaan adat atau kegiatan ritual, menghadirkan pengalaman rasa autentik dan tradisi Minangkabau yang kaya. Lamang memadukan kesederhanaan bahan dengan proses memasak yang panjang, sehingga rasa dan aroma yang dihasilkan lebih kompleks.
3. Ayam Pop
Ayam pop menjadi ikon kuliner khas Bukittinggi karena tampilan warna putihnya yang unik setelah digoreng, berbeda dari ayam goreng biasa. Keistimewaan ini tercipta dari proses perebusan ayam menggunakan air kelapa muda dicampur bawang putih dan garam, sebelum digoreng sebentar hingga kulit tetap lembut.
Teknik memasak ini menghasilkan daging ayam empuk di bagian dalam, renyah di luar, serta memiliki aroma harum yang khas. Ayam pop pertama kali muncul pada era 1960-an dan menjadi trademark kuliner Bukittinggi. Nutrisi tambahan dari air kelapa muda memberikan elektrolit alami yang menambah kelembutan dan kesegaran rasa ayam.
4. Itiak Lado Mudo
Itiak lado mudo merupakan hidangan bebek khas Agam yang terkenal dengan cita rasa pedas memikat. Bebek dimasak menggunakan bumbu lado mudo berbasis cabai hijau, menghasilkan sensasi pedas yang berbeda dari cabai merah biasa, menonjolkan aroma segar dan rasa gurih yang mendalam.
Teknik slow cooking memastikan bumbu meresap hingga ke dalam serat daging, sehingga bebek menjadi empuk dan lezat. Cabai hijau mengandung capsaicin tinggi dan vitamin C, menambah manfaat kesehatan berupa antioksidan dan stimulasi metabolisme. Hidangan ini tidak hanya populer di kalangan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara.
5. Gulai Itiak
Gulai itiak menonjolkan bebek yang dimasak dengan kuah gulai khas Padang, kaya rempah seperti lengkuas, serai, daun jeruk, cabai, dan bawang. Proses memasak yang panjang dengan api kecil menghilangkan aroma amis bebek, sekaligus membuat rempah meresap sempurna hingga ke dalam daging.
Kombinasi rempah ini tidak hanya menambah rasa mendalam dan kompleks, tetapi juga memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi, memberikan manfaat kesehatan tambahan selain kenikmatan kuliner. Gulai itiak menjadi salah satu favorit di ranah Minangkabau untuk santapan keluarga maupun acara istimewa.
6. Ikan Asam Padeh
Ikan asam padeh merupakan hidangan seafood Padang yang memadukan rasa asam dan pedas secara seimbang. Dapat menggunakan berbagai jenis ikan, mulai dari tongkol, kakap, gurame, hingga kembung, sesuai ketersediaan lokal.
Bumbu asam padeh terdiri dari cabai, bawang, jahe, kunyit, dan asam kandis atau gelugur yang memberikan rasa asam khas. Hidangan ini kaya omega-3 dari ikan dan antioksidan dari rempah, menjadikannya bernutrisi tinggi serta menyehatkan. Teknik memasak yang berbeda di setiap daerah menciptakan variasi rasa unik dalam satu hidangan yang sama.
7. Gulai Tauco
Gulai tauco menunjukkan akulturasi budaya Padang dan Tionghoa. Tauco fermentasi kedelai dipadukan dengan rempah Padang, dimasak bersama udang, tahu, dan buncis dalam kuah santan kental. Hasilnya adalah cita rasa umami khas yang berbeda dari gulai Padang lainnya.
Selain kaya rasa, fermentasi tauco memberikan manfaat probiotik untuk pencernaan, sementara udang dan sayuran memberi protein dan serat seimbang. Hidangan ini berkembang sejak abad ke-19 melalui interaksi pedagang Tionghoa di pesisir Sumatera Barat.
8. Lontong Padang
Lontong Padang atau lontong sayur menjadi sajian sarapan tradisional penting bagi masyarakat Padang. Terbuat dari lontong disajikan dengan sayur labu, nangka muda, dan kuah santan kental kaya rempah. Keunikan hidangan ini terletak pada kompleksitas kuah yang kaya rasa, berpadu harmonis dengan tekstur lontong lembut.
Lontong Padang mengandung karbohidrat kompleks, serat, dan lemak baik dari santan, memberi energi tahan lama untuk memulai hari. Tradisi menyantap lontong sebagai sarapan berlangsung turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas kuliner masyarakat.
9. Kalio Jariang
Kalio jariang merupakan hidangan unik berbahan jengkol yang dimasak mirip rendang, tetapi kuahnya tetap kental dan tidak dikeringkan sepenuhnya. Jengkol kaya antioksidan dan senyawa antimikroba, memberikan manfaat kesehatan selain rasanya yang khas. Proses memasak lama memastikan bumbu meresap sempurna dan jengkol menjadi empuk. Bagi pecinta jengkol, kalio jariang menghadirkan sensasi aroma khas berpadu dengan rempah Padang yang kompleks.
10. Gulai Tambusu
Gulai tambusu khas Bukittinggi dibuat dari usus sapi yang diisi tahu dan telur, kemudian diikat dan dimasak dalam kuah santan berbumbu lengkap. Rasanya gurih, kaya rempah, dan teksturnya lembut namun padat.
Hidangan ini sering muncul pada hari lebaran maupun santapan sehari-hari, menjadi favorit karena kelezatannya yang memikat lidah dan menawarkan pengalaman kuliner berbeda dibandingkan hidangan Padang lainnya.
11. Sala Lauak
Sala lauak adalah camilan khas Pariaman berbentuk bulat, menyerupai combro Jawa, tetapi isian menggunakan teri atau udang halus. Tekstur renyah di luar dan gurih di dalam membuatnya cocok sebagai camilan ringan untuk menemani waktu santai. Kehadiran sala lauak menunjukkan kreativitas kuliner Minangkabau dalam menghadirkan snack tradisional yang tetap menggugah selera dan bernilai budaya tinggi.
12. Dendeng Balado
Dendeng balado adalah hasil perpaduan teknik pengawetan daging tradisional Minangkabau dengan sambal balado pedas yang kaya aroma dan rasa. Daging sapi dipotong tipis, kemudian dikeringkan dan digoreng hingga renyah sebelum dicampur dengan bumbu balado berbasis cabai, bawang merah, dan rempah khas.
Proses ini memerlukan keahlian agar tekstur dendeng tetap renyah namun tidak keras, sekaligus memastikan bumbu meresap sempurna ke dalam serat daging. Selain rasa pedas gurih yang memikat, dendeng balado mengandung protein tinggi dan antioksidan dari rempah, sehingga menjadi hidangan yang bergizi, praktis, dan bernilai tinggi bagi wisatawan maupun penduduk lokal.
FAQ Seputar Topik
Apa saja olahan daging khas Minangkabau selain rendang dan dendeng?
Selain rendang dan dendeng, olahan daging khas Minangkabau meliputi Sate Padang, Gulai Tunjang, Asam Padeh Daging, Gulai Cincang, Kalio Daging, Paru Balado, dan Pangek Daging.
Apa yang membedakan Sate Padang dari sate lainnya?
Sate Padang memiliki ciri khas saus kuning kental kaya rempah yang terbuat dari tepung beras dan kaldu daging, berbeda dengan sate lain yang umumnya memakai saus kacang.
Apakah Asam Padeh Daging menggunakan santan?
Tidak, Asam Padeh Daging adalah masakan khas Minangkabau yang dimasak tanpa menggunakan santan, menawarkan cita rasa pedas dan asam yang menyegarkan.
Apa itu Kalio Daging dan bagaimana bedanya dengan rendang?
Kalio Daging adalah rendang yang masih setengah jadi, memiliki kuah yang lebih basah dan kental dibandingkan rendang yang sudah mengering. Warnanya cenderung kuning oranye, bukan cokelat pekat.
Hidangan olahan daging apa yang menggunakan kikil sapi di Minangkabau?
Gulai Tunjang adalah hidangan khas Minangkabau yang menggunakan tunjang atau kikil kaki sapi sebagai bahan utamanya, terkenal dengan cita rasa gurih dan kaya rempah.