Liputan6.com, Jakarta - Kaus kaki bersulam kristal yang dipakai Michael Jackson saat konser di Nice pada 1997 terjual dalam sebuah lelang di Prancis pada Rabu, 30 Juli 2025, seharga 6,2 ribu euro (sekitar Rp118 juta). Kaus kaki tersebut, yang dideskripsikan penyelenggara sebagai "objek kultus," merupakan bagian dari penjualan memorabilia musik.
Melansir France24, Senin (4/8/2025), seorang teknisi menemukan kaus kaki kotor yang dibuang di dekat ruang ganti Jackson setelah konser di kota selatan Nimes pada Juli 1997, kata juru lelang Aurore Illy pada AFP. Raja Pop itu mengenakan kaus kaki putih yang dihiasi berlian imitasi selama HIStory World Tour tahun 1997, menurut situs web spesialis interencheres.com.
Selain konser, Jackson juga terlihat mengenakannya dalam klip saat ia membawakan lagu hitnya "Billie Jean." Puluhan tahun kemudian, kaus kaki berwarna putih pudar itu dipenuhi noda, dan berlian imitasi yang menghiasinya menguning karena usia.
Harga Penawaran Awal
Illy berkata, "Ini benar-benar sebuah objek yang luar biasa, bahkan jadi objek kultus bagi penggemar Michael Jackson." Kaus kaki itu, yang awalnya dinilai sebesar tiga ribu hingga empat ribu euro (Rp57 juta─Rp76 juta), terjual seharga 7.688 euro (sekitar Rp146 juta) setelah pajak di rumah lelang Nimes.
Sebuah resor permainan di Makau pada 2009 membayar 350 ribu dolar Amerika Serikat (AS) untuk sarung tangan berkilauan yang dikenakan Jackson saat ia menampilkan tarian moonwalk pertamanya pada 1983. Topi yang dikenakannya sesaat sebelum pertunjukan itu terjual lebih dari 80 dolar AS di Paris pada 2023.
Barang lain dari Jackson yang sempat jadi headline adalah topinya saat dipakai putri Kim Kardashian pada Halloween 2022. Saat itu, North West memakai topi yang muncul dalam video musik hit 1988, Smooth Criminal.
Merujuk unggahan TikTok North, seperti dirangkum CNN, 2 November 2022, North tampak mengenakan kaus putih, jaket kulit hitam, serta satu sarung tangan hitam. Gayanya dilengkapi fedora krim asli yang dikenakan Jackson di video musik tersebut.
Dibeli Keluarga Kardashian
Topi itu adalah hadiah Natal untuk North yang dibeli orangtuanya pada lelang yang diadakan Julien's Auction di California pada 2019. North adalah "penggemar berat Michael Jackson," kata Kardashian di Instagram-nya setelah memenangkan item tersebut.
Ia menambahkan, putrinya "sangat bersyukur dan bersemangat" memiliki topi tersebut. Sepotong sejarah pop tersebut bahkan masih meninggalkan riasan Jackson, menurut Instagram Story yang diunggah Kardashian saat itu.
Aksesori tersebut dibeli hanya beberapa bulan setelah film dokumenter empat jam HBO "Leaving Neverland" merinci dugaan predasi seksual Raja Pop terhadap anak-anak ditayangkan.
Keluarga Jackson telah lama membantah tuduhan itu, seperti yang dilakukan pelantun lagu Billie Jean sendiri ketika ia diadili pada 2005 atas tuduhan melecehkan seorang anak berusia 13 tahun. Ia dibebaskan dari semua tuduhan sebelum meninggal dunia pada 2009.
Keluarga Kardashian juga membeli jaket beludru dan berlian imitasi khusus yang dikenakan Jackson ke pesta ulang tahun ke-65 Elizabeth Taylor pada 1997 seharga 65 ribu dolar AS di pelelangan. Itu kemudian diubah agar sesuai ukuran North.
Bukan Kali Pertama
Ini bukan kali pertama lemari pakaian Michael Jackson dan memorabilia terkait lainnya melewati lelang. Pada 2012, lelang amal dari lemari musisi itu mengumpulkan 5 juta dolar AS, dengan Lady Gaga disebut sebagai salah satu penawar terbesar, membeli 55 item.
Dalam kicauan setelah pelelangan, Gaga menulis bahwa sederet busana itu "akan diarsipkan dan dirawat secara ahli dalam semangat dan cinta Michael Jackson, keberaniannya, dan penggemar di seluruh dunia." Pada 2016, Gaga mengenakan jaket militer merah dan hitam Jackson ke reli Hiliary Clinton di North Carolina.
Namun, banyak yang mengecam kostum Halloween North sebagai tidak sopan. "Kim adalah perampok," tulis seorang pengguna Twitter, sekarang X. Yang lain merasa artefak budaya seperti ini tidak boleh dijual secara pribadi sama sekali.
"Mengapa kita membiarkan selebritas menggunakan benda-benda bersejarah sebagai alat peraga atau kostum," tulis cutian lainnya. "Bukankah ini seharusnya ada di museum jika tidak, maka berikan pada keluarga?"