Jaringan Kedai Kopi Lokal Usung Gerai Berkonsep Ramah Lingkungan, Desain Bangunan sampai Pengelolaan Sampah

1 month ago 42

Liputan6.com, Jakarta - Jaringan kedai kopi lokal, Kopi Kenangan, baru saja memperkenalkan gerai berkonsep ramah lingkungan di Alam Sutera, Tangerang, Banten. Indikator Gerai Konsep Hijau ini mencakup ventilasi alami dan pencahayaan maksimal dari sinar matahari, penggunaan material daur ulang, ruang berisi tanaman, dan penggantian lima lampu LED di toilet jadi sensor gerak.

Co-Founder dan Group CEO Kenangan Brands, Edward Tirtanata, mengatakan saat jumpa pers di Banten, Kamis, 31 Juli 2025, "Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya tren, tapi sebuah keharusan, terutama bagi para pelaku di industri F&B."

"Gerai ramah lingkungan adalah langkah awal kami, yang mayoritas adalah generasi muda, menunjukkan kepedulian terhadap isu lingkungan," imbuhnya. Tanaman yang dipakai untuk mendekorasi gerai ini bukan sekadar dipertimbangkan secara estetika, tapi juga dirancang agar tidak ada lagi orang yang membuang putung rokok atau sedotan di tanaman tersebut.

Selanjutnya, ada 100 persen outdoor paving block yang diklaim meningkatkan serapan air hujan. Sementara itu, 73 persen area luar kedai kopi lokal ini merupakan ruang terbuka hijau (RTH).

Pengelolaan Sampah

Tahun ini, Kopi Kenangan telah menjalani sistem pemilahan sampah organik, anorganik, dan B3. Merek ini juga mengklaim mengaplikasikan pemanfaatan sampah ampas kopi untuk pembuatan kompos, bahan kemasan bersertifikat daur ulang, penggunaan peralatan hemat energi, penggunaan AC dengan suhu yang efisien, perawatan mesin secara berkala untuk mengontrol kebocoran, dan pemantauan emisi karbon secara berkelanjutan

Kepala Hukum dan Hubungan Perusahaan Kenangan Brands, Inneke Lestari, berbagi, "Ke depan, Kopi Kenangan berharap dalam menjalani konsep berkelanjutan ini untuk meningkatkan lebih banyak jenis sampah yang dapat didaur ulang, seperti kemasan susu, botol creamer, dan sebagainya."

"Nantinya, kami menargetkan rasio sampah yang diatur ulang lebih dari 70 persen, penggunaan kemasan yang biodegradeable atau reusable, dan ke depannya, kami juga harapkan rasio penggunaan energi terbarukan, seperti panel surya."

Target yang ditentukan Kopi Kenangan untuk pengumpulan sampah organik, yaitu 8.640 kilogram (kg) dan anorganik 960kg. Saat ini, pihaknya telah mengumpulkan sampah lebih dari target yang mereka tentukan. Untuk sampah organik, mereka mengumpulkan 10.995kg, dan 2.360kg untuk sampah anorganik.

Kerja Sama dalam Membangun Keberlanjutan

Sementara sampah organik yang dikumpulkan Kopi Kenangan akan didaur ulang jadi kompos, sampah anorganik memiliki hasil lain. Di antaranya diolah jadi tas, kursi, meja, lampu, gantungan kunci, dan barang-barang fungsional lain.

Kopi Kenangan bekerja sama dengan Green Building untuk menghasilkan gerai konsep hijau yang berkelanjutan. Jaringan kedai kopi yang sudah punya cabang di Singapura ini telah memiliki sertifikasi Greenship Net Zero, dengan indikator pengurangan sampah, penghematan energi, dan pengurangan jejak karbon.

Sekretaris Jenderal Green Building Council Indonesia, Iparman Oesman, berkata, "Green Building akan mencoba membangun pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Konstruksi dan renovasi bangunan berkelanjutan menyediakan pekerjaan yang layak, meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dan mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon."

"Selanjutnya, bangunan berkelanjutan mempromosikan infrastruktur yang tangguh dengan mendukung material rendah karbon dan teknologi cerdas," ia menambahkan.

Apa Itu Green Building?

Konsep green building sendiri memiliki tiga prinsip dasar. Pertama, konservasi sumber daya yang mencakup energi, air, dan daratan. Kedua, efisiensi sumber daya, yang juga mencakup energi, air, ruang, dan efisiensi bahan. Ketiga, pembagian sumber daya, yang mencakup fasilitas dan pembagian umum di transportasi, perumahan, dan tempat kerja.

Output-nya adalah bangunan berkelanjutan untuk semua orang, di mana saja, demi mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan untuk mempercepat lingkungan binaan yang inklusif, tangguh, dan nol emisi. Dalam membangun ketahanan terhadap perubahan iklim, Green Building memiliki beberapa tujuan, dengan energi terjangkau dan bersih sebagai gol utama.

Bangunan berkelanjutan menyediakan akses ke energi yang andal, berkelanjutan, dan bersih dengan memprioritaskan efisiensi energi dan sumber energi nol emisi karbon. Selanjutnya, ada aksi iklim. Mengingat usia bangunan yang panjang, desain berkelanjutan memengaruhi bagaimana bangunan digunakan, mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |