Resep Soto Kudus dan 3 Lauk Pendampingnya, Hidangan Berkuah yang Menghangatkan

Liputan6.com, Jakarta Di antara sekian banyak varian soto di Indonesia, soto Kudus selalu memiliki tempat istimewa. Kuahnya yang bening, aroma rempahnya yang ringan namun hangat, serta penyajiannya dalam mangkuk kecil khas porselen China membuatnya memiliki karakter yang tidak dimiliki soto daerah lain. Hidangan ini sering hadir sebagai menu penghangat badan, terutama saat cuaca sedang hujan atau dingin.

Bagi banyak orang, soto Kudus membawa sensasi nostalgia. Perpaduan ayam kampung, jahe, serai, dan daun jeruk menghadirkan rasa gurih yang lembut—tidak terlalu tajam, namun tetap kaya. Soto ini juga fleksibel: dapat dinikmati bersama nasi langsung dalam mangkuk, atau disajikan terpisah sesuai selera.

Keunikan lainnya adalah keberadaan lauk pelengkap yang melimpah. Mulai dari perkedel kentang, tempe goreng, sate jeroan, sate telur puyuh, hingga sate usus—semuanya seakan menjadi paket komplit saat menyantap soto Kudus. Liputan6.com akan membahas resep soto kudus serta tiga lauk pendamping yang paling sering menemani hidangan khas kota kretek tersebut, Rabu (19/11/2025).

Resep berikut dikutip dari buku “Step by Step 25 Resep Sop dan Soto Kuah Bening ala Sisca Soewitomo” terbitan PT Gramedia Pustaka Utama (2015).

Bahan Utama

• 1 ekor ayam kampung (±900 gram), potong 4 bagian
• 2 liter air
• 10 cm jahe, memarkan
• 2 batang serai, memarkan
• 5 lembar daun jeruk
• 100 gram taoge, seduh air panas
• 2 sdm minyak goreng
• 3 sdm kecap manis
• 8 siung bawang merah, iris

Bumbu Halus

• 10 siung bawang putih
• 1 sdt jintan sangrai
• 1 sdt ketumbar sangrai
• 8 butir kemiri sangrai
• 2 cm kunyit bakar
• 1 sdt garam
• ½ sdt merica bubuk

Bahan Taburan

• 3 batang seledri, iris

Sambal Kecap

• 12 cabai rawit hijau
• 3 siung bawang putih
• 100 ml kecap manis

Bahan Pelengkap

• Sambal kecap
• Telur rebus

Cara Membuat

1. Panaskan minyak, tumis bawang merah iris, bumbu halus, jahe, serai, dan daun jeruk hingga harum.
2. Masukkan potongan ayam, aduk hingga berubah warna. Tambahkan air, masak hingga ayam lunak. Tambahkan kecap manis. Angkat ayam, tiriskan, dan suwir-suwir dagingnya.
3. Tumis cabai rawit hijau dan bawang putih sebentar, haluskan, lalu campur dengan kecap manis.
4. Tata taoge, suwiran ayam, dan telur rebus dalam mangkuk. Siram kuah panas. Beri taburan seledri dan sambal kecap sesuai selera.

Soto Kudus ini ideal disajikan hangat. Rasa beningnya yang gurih ringan menjadi ciri khas yang tak tergantikan, terlebih jika menggunakan ayam kampung yang membuat kaldu lebih harum dan berisi.

Selain resep utama, berikut tiga lauk pelengkap yang paling sering menyertai soto Kudus, lengkap dengan rujukan sumbernya.

1. Perkedel Kentang 

Resep perkedel ini berasal dari buku karya Icha Irawan yang dikenal memberikan trik jitu membuat perkedel tidak mudah hancur. Penggunaan putih telur sebagai pelapis adalah teknik penting yang jarang diketahui banyak orang.

Bahan:

• 3 buah kentang
• 3 bawang merah (iris)
• 3 bawang putih (iris)
• 1 butir telur (pisahkan putih dan kuning)
• 1 batang seledri (iris)
• ½ sdt garam
• ½ sdt kaldu bubuk
• ½ sdt merica

Cara Membuat:

1. Goreng kentang hingga matang, haluskan.
2. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
3. Campur kentang, tumisan bawang, kuning telur, bumbu, dan seledri.
4. Bentuk bulat.
5. Celupkan ke putih telur, goreng dengan api sedang.
6. Balik secukupnya hingga matang merata.

Teknik menggoreng kentang terlebih dahulu membuat tekstur perkedel lebih kokoh dan tidak berair—cocok sebagai pendamping soto Kudus yang kuahnya bening.

2. Sate Telur Puyuh Pindang

Resep ini populer di berbagai warung soto dan angkringan. Menggunakan teh celup sebagai pewarna alami memberikan warna cokelat pekat khas telur pindang.

Bahan:

• 30 telur puyuh
• 2 kantong teh celup
• 3 butir gula jawa
• Bumbu halus: bawang merah, bawang putih, kemiri
• Bumbu cemplung: daun salam, daun jeruk, lengkuas, serai
• 4 sdm kecap manis
• Garam, gula, kaldu bubuk secukupnya

Cara Membuat:

1. Rebus telur puyuh hingga matang, kupas.
2. Rebus air dengan bumbu halus, kecap, dan bumbu cemplung.
3. Tambahkan garam, gula, dan kaldu.
4. Masukkan telur, masak hingga berubah warna.
5. Diamkan semalaman, panaskan kembali keesokan harinya.
6. Tusuk satu tusuk berisi 3 telur puyuh.

Hasil akhirnya adalah sate telur puyuh yang manis gurih dan sangat cocok sebagai teman menyantap soto Kudus.

3. Sate Usus Ayam

Salah satu lauk khas angkringan dan warung soto Jawa Tengah. Aromanya yang gurih dan sedikit pedas semakin menonjolkan rasa kuah soto yang lebih ringan.

Bahan:

• ½ kg usus ayam
• 1 butir jeruk nipis
• Bumbu halus: bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, kemiri
• Daun salam, daun jeruk, lengkuas, jahe, serai
• Ketumbar bubuk, merica bubuk
• Air asam jawa
• Garam, gula, penyedap

Cara Membuat:

1. Cuci usus, lumuri jeruk nipis, diamkan 15 menit.
2. Rebus usus dengan daun jeruk.
3. Tumis bumbu halus bersama bumbu cemplung hingga harum.
4. Masukkan usus, bumbui.
5. Setelah dingin, tusuk menjadi sate.
6. Boleh langsung disajikan atau dibakar sebentar untuk aroma smokey.

Sate usus memberikan tekstur kenyal yang menjadi kontras menarik saat disajikan bersama soto Kudus.

1. Mengapa soto Kudus disajikan dalam mangkuk kecil?

Karena tradisi penyajian dari Kudus yang menggunakan mangkuk porselen China berukuran mini agar porsi pas dan kuah tetap panas saat disajikan.

2. Apakah bisa menggunakan ayam negeri?

Bisa, tetapi ayam kampung lebih disarankan karena memberikan aroma kaldu yang lebih kuat dan bening.

3. Mengapa kuah soto Kudus tetap jernih?

Karena bumbu tidak digiling terlalu halus, serta proses tumisan yang tidak menggunakan kunyit berlebihan.

4. Apakah lauk pendamping wajib tersedia?

Tidak wajib, tetapi perkedel, sate telur puyuh, atau sate usus memang menjadi pelengkap yang umum dan menambah kekayaan rasa.

5. Bolehkah kuah soto ditambahkan santan?

Tidak. Soto Kudus dikenal sebagai soto kuah bening, sehingga tidak menggunakan santan sama sekali.