Perahu Kertas Dibawa ke Panggung Teater Musikal, Siapkan 22 Lagu dan 5 Dimensi Imajinasi untuk Hadirkan Kesan bagi Penonton

18 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Perahu Kertas dipastikan akan berlayar di panggung teater musikal setelah sukses di layar lebar. Proyek keroyokan itu melibatkan Trinity Entertainment Network, Indonesia Kaya, dan tentu saja, sang penulis aslinya, Dewi Lestari, untuk membawa kisah cinta dan pengejaran mimpi Kugy dan Keenan.

Bukan sekadar adaptasi, teater musikal ini menjadi sebuah full circle moment bagi banyak pihak yang terlibat, terutama karena tagline yang diusung 'Hidupkan lagi mimpi-mimpi'. Pementasannya dijadwalkan berlangsung 21 kali di Ciputra Artpreneur, pada 30 Januari--15 Februari 2026.

Dibutuhkan waktu hampir satu tahun untuk menyatukan visi para kreator, mulai dari penulis naskah, sutradara, komposer, hingga penata musik. Proses adaptasi dari novel yang telah dicetak lebih dari 50 kali ini merupakan sebuah tantangan sekaligus kehormatan besar. Penulis naskah, Widya Arifianti, yang mengaku novel Perahu Kertas telah mengubah hidupnya bahkan memotivasinya mengambil jurusan Komunikasi dan menjadi penulis merasa berada di rumah saat menggarap medium musikal.

"Tantangan dan kehormatannya adalah bagaimana kita tetap menjaga roh novel dari Perahu Kertas yang mana itu seperti sebuah kitab buat saya... Semoga yang bisa menontonnya itu seperti merasakan euforianya seperti baru baca pertama kali, merasakan magic-nya, dan bagaimana itu bisa ditransfer ke magic of theater," Kata Widya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, 18 November 2025.

Untuk mencapai hal tersebut, ia secara intens berkolaborasi dengan dua komposer, Simhala Avadana dan Ifa Fachir, melalui sesi mingguan untuk memastikan naskah dan lagu kawin dengan sempurna.

Menjaga Roh Novel dengan Sentuhan Panggung Lima Dimensi

Sutradara dan koreografer, Venytha Yoshyantini, mengemban tugas ganda yang kompleks untuk "menerjemahkan" dinamika Kugy, si pendongeng, dan Keenan, si pelukis, ke dalam sebuah pertunjukan yang diklaim sebagai alih wahana berdimensi lima. Dimensi ini merujuk pada perpaduan teater tari, visual, gerak, set desain, kostum, dan acting para pemain.

Venytha menegaskan bahwa proses ini adalah tentang mengikuti inspirasi dan bagaimana menghidupkan mimpi kedua seniman tersebut. Kolaborasi intens dengan tim kreatif seperti Ratna Odatta (desainer panggung), Misha (desainer), dan Hagai Pakan (desainer kostum) menjadi kunci. Mereka bersama-sama menuangkan ide untuk menunjukkan isi kepala Kugy dan Keenan secara visual dan emosional di panggung.

Lebih dari sekadar menampilkan adegan, musikal ini bertujuan untuk menanamkan pesan mendalam yang tersirat dalam tagline "Hidupkan lagi mimpi-mimpi." Ia menjelaskan bahwa pesan tersebut sangat relate karena bukan sekadar "Yuk, kita jalani mimpi-mimpi," tetapi sebuah ajakan untuk "menghidupkan" kembali mimpi yang bisa saja mati suri.

22 Lagu Baru dan Roh Lima Soundtrack Legendaris

Elemen musik adalah jantung dari Musikal Perahu Kertas, dan di sinilah peran besar komposer Simhala Avadana dan Ifa Fachir. Total akan ada 22 lagu, baik baru maupun lama, dalam durasi pementasan sekitar 2,5 jam yang dibagi menjadi dua babak. 

Fokus utama para komposer adalah memastikan "roh" dari lima lagu lama tetap ada.  Kelima lagu yang menjadi pondasi komposisi ini adalah "Perahu Kertas," "Tahu Diri," "Langit Amat Indah" (RSD), "Dua Manusia" (Dandy Mikes), dan "A New World".

Ifa menambahkan bahwa keempat lagu di antaranya benar-benar diadaptasi ke dalam cerita. Sementara ada satu lagu yang tidak memiliki ruang naratif, namun melodinya tetap akan hadir sebagai "Easter egg" bagi penggemar setia, menjamin nostalgia yang intim.

Meskipun mengambil fondasi dari lagu-lagu yang sudah ada, ia dan Mala menggubah hampir seluruh komposisi baru sezin Dewi Lestari yang juga bertindak sebagai komposer dalam produksi tersebut. Ada lirik lagu lama yang disesuaikan agar selaras dengan alur cerita musikal.

Sementara, penata musik, Ivan Tangkulung, menyebut pihaknya bertanggung jawab agar lagu-lagu musikal bisa menggerakkan cerita di panggung.  Ivan fokus pada transisi dan aransemen musik yang kaya, berkolaborasi dengan Trust Orchestra untuk mengeksekusi karya ini.

Pembuktian Mimpi Dewi Lestari

Bagi Dewi Lestari, proyek musikal Perahu Kertas ini adalah momen "full circle" dan impian yang bahkan tidak pernah ia bayangkan akan sebesar ini. Ia menulis naskah asli Perahu Kertas pada  1996, terinspirasi dari dua baris lirik lagu berjudul "Mystery" dari Indigo Girls.

Dewi Lestari melihat Perahu Kertas sangat cocok dijadikan musikal karena memiliki kompleksitas cerita ensemble yang menarik dan melibatkan berbagai generasi. Sebagai seorang musisi, ia mengakui bahwa aspek musikal dari cerita ini baru ia temukan saat ada filmnya, dan saat itu ia sempat bermimpi.

"Andaikan saya bisa membuat lagu lebih banyak dari cerita ini karena saya bisa melihat potensinya," katanya.

Kini, impian tersebut terwujud, dengan tongkat estafet musik diteruskan oleh Ifa dan Mala. Meskipun tidak menciptakan lagu baru, peran Dewi Lestari sangat krusial, bersifat konsultatif dan asistensi termasuk dalam proses casting untuk memastikan karakter Kugy dan Keenan sesuai dengan bayangannya saat menulis.

"Jika tagline yang dipilih sekarang adalah 'Hidupkan lagi mimpi-mimpi,' saya rasa Perahu Kertas itu merupakan sebuah testamen, sebuah pembuktian bahwa mimpi sekecil dan sebesar apapun itu bisa terwujud," kata Dewi.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |