Liputan6.com, Jakarta - Bertema "LIFE," FOTO Bali Festival edisi pertama berlangsung di Nuanu Creative City pada 26 Juli─17 Agustus 2025. Diikuti 34 seniman dari 10 negara dengan total 32 proyek fotografi: 24 print, tiga multimedia, dan lima buku foto, festival ini dipenuhi pameran, lokakarya, dialog, dan tur.
CEO Nuanu Creative City, Lev Kroll, mengatakan melalui rilis pada Lifestyle Liputan6.com, Senin, 28 Juli 2025, "Seni merupakan inti dari kawasan ini, dan terselenggaranya FOTO Bali Festival sangat berarti bagi kami, karena sebagai medium, fotografi merupakan contoh nyata bertemunya dunia nyata dan seni."
"Sungguh sebuah kehormatan untuk menyambut para seniman, melalui karya-karya mereka yang menjelajahi seluk beluk kehidupan. Mendukung para seniman dan membuat ruang untuk berdiskusi tentang seni—kemudian membawa diskusi ini langsung ke pengunjung dan mitra—adalah cara kami menciptakan nilai untuk kawasan kreatif yang sedang kami bangun."
Tema "LIFE" dipilih karena keterbukaannya, menggambarkan pengalaman yang beragam tanpa ada satu definisi yang melekat. Tema FOTO Bali Festival 2025 bermaksud memberi ruang bagi para seniman untuk melihat kembali apa makna hidup, duka, memori, dan akhirnya memulai kembali.
Tema Festival
Karya seni dalam festival ini mencerminkan kesedihan, keintiman, ketahanan, dan kebaruan, masing-masing dibentuk dari pengalaman pribadi dan konteks budayanya. Sebagai awal perjalanan FOTO Bali Festival, LIFE dijanjikan terasa sederhana dan luas.
Tim Kurator FOTO Bali Festival 2025, Ng Swan Ti dan Gatari Surya Kusuma, mengatakan, "Proses kurasi membawa kami menelaah kembali ruang yang sering terlupakan. Kami terhipnotis dengan seniman yang nyaman dengan ketidakpastian. Selama proses kurasi, kami ditantang dan diminta melambat dan tetap terbuka."
"Ini terjadi karena kepercayaan Nuanu, kami tidak ditekan untuk menjelaskan, hanya kebebasan membangun. Nilai ini menjadi landasan dari festival ini."
Pameran ini akan hadir dalam tiga lokasi outdoor dan indoor: Labyrinth Art Gallery, Labyrinth Garden, dan Popper's Triangle, masing-masing didesain untuk memberi nuansa visual storytelling yang berbeda. FOTO Bali Festival 2025 diikuti seniman dari Asia Tenggara dan luar.
Seniman yang Terlibat
Mereka adalah Ali Monis Naqvi, Arum Dayu, Atal Pamo, Azkaluna, Carolina Krieger, Catharine Neilson, Divya Cowasji, Ennuh Tiu, Gabriella Morton, Gorkey Patwal & Anubha Verma, I Wayan Ade Saputra, Karolina Gembara, Kim Hak, Kresnanta, Lê Nguyên Phương, Mediana Tahir, Rangga Yudhistira & Wulang Sunu, Reza Kutjh, Rivo Abdulhaq, Rony Zakaria, Rugun Sirait, Ryan Andrew, Shindy Lestari, Shwe Wutt Hmon, Sophal Neak, Swastik Pal, Tomasz Lazar, Vickram Sombu, Yoese Mariam, Yoppy Pieter, Yusi Yuansa, dan Zishaan A Latif.
"Festival ini adalah sebuah pengingat akan apa yang mungkin terjadi ketika sekelompok orang yang benar-benar peduli terhadap seni berkumpul dan berkolaborasi," kata Direktur Festival FOTO Bali Festival, Kelsang Dolma. "Saya bangga sekali dengan apa yang sudah dibangun oleh tim ini—cepat, matang, dan dengan sepenuh hati."
"Sebagai edisi pertama, respons yang kami terima sangat beragam, dan ini jadi sumber motivasi untuk terus maju ke depan. Fotografi tidak selalu mendapat ruang yang pantas di belahan wilayah ini. Inilah cara kami memulai untuk mengubah itu."
Tidak Hanya Pameran
Selain pameran, rangkaian acara festival ini terdiri dari kurang lebih 25 sesi diskusi yang dipimpin lebih dari 20 pembicara dan fasilitator. Programnya dijanjikan beragam, mulai dari eksperimen ruang gelap dan laboratorium visual storytelling sampai diskusi panel dan tur.
Fasilitatornya mulai dari Beawiharta, jurnalis foto veteran yang dikenal dengan narasi manusia yang apa adanya; Edy Purnomo, yang membuat jembatan antara memori dan gambar melalui edukasi dan praktik; dan Film Photography Club, sebuah kolektif yang berdedikasi untuk menghidupkan kembali teknik-teknik analog melalui lokakarya ruang gelap.
Acara ini juga diikuti fotografer dokumenter dan dosen asal Manila, Veejay Villafranca, dan dari India, Anshika Varma, seorang kurator, publisher, dan seniman yang mengeksplorasi budaya visual dari berbagai disiplin.
Pembukaan FOTO Bali Festival dilengkapi Nuanu Nights, acara bulanan yang merayakan musik, budaya, dan gerakan di seluruh kawasan. Beberapa sorotannya termasuk performa khusus di instalasi seni ikonis karya Daniel Popper, Earth Sentinels, tarian tradisional di Amphitheatre, dan pertunjukan musik langsung yang diadakan sepanjang malam.