Dokter Boyke Ingin Purwoceng Jadi Pesaing Utama Tongkat Ali dan Ginseng untuk Tingkatkan Vitalitas Pria

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kaya akan tanaman herbal yang khasiatnya beragam. Salah satunya adalah Purwoceng, tanaman langka yang tumbuh hanya di wilayah pegunungan seperti Dieng, Bromo, dan Tengger.

Menurut dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, MARS, tanaman ini merupakan simbol kekuatan yang berasal dari akar budaya dan ilmu pengetahuan medis. Ia menekankan bahwa Purwoceng seharusnya menjadi kebanggaan bangsa dan dijadikan bagian dari identitas herbal Indonesia yang unik dan khas.

"Kalau kita ke China, ada teh. Ke Malaysia, ada Tongkat Ali, ke Korea ada Ginseng. Kita buat sekarang PROLQ Glekk ini dari apa? Dari Purwoceng," ujarnya dalam acara 23rd anniversary WISH Boyke & Co di Jakarta, Minggu, 3 Agustus 2025.

Purwoceng menjadi semakin istimewa karena hanya hidup di tanah Indonesia. Keberadaannya sangat terbatas dan tidak ditemukan di negara lain. Fakta ini semakin memperkuat argumen bahwa Purwoceng layak diperkenalkan ke dunia sebagai produk unggulan nasional.

"Purwoceng itu satu‑satunya tumbuh‑tumbuhan yang hanya hidup di Indonesia, di Dieng, di Tengger, dan di Bromo. Tidak ada lagi," tambahnya.

Purwoceng tidak hanya dikenal melalui kepercayaan masyarakat, tetapi juga telah diteliti secara ilmiah. Menurut dr. Boyke, sejumlah penelitian, termasuk dari Universitas Gadjah Mada dan Institut Pertanian Bogor, menunjukkan bahwa Purwoceng memiliki kemampuan meningkatkan kadar testosteron secara alami. 

Bagi pria, menjaga keseimbangan hormon sangat penting, terutama saat memasuki usia matang. Kandungan alami dalam Purwoceng membantu menjaga stamina, energi, serta fungsi tubuh agar tetap prima. Purwoceng juga kaya akan antioksidan yang berperan dalam mengurangi stres oksidatif dan mendukung proses regenerasi sel.

Kombinasi manfaat hormonal dan antioksidan ini membuat Purwoceng berpotensi besar untuk menjaga kesehatan jangka panjang. dr. Boyke menegaskan bahwa tanaman ini merupakan solusi alami bagi mereka yang ingin tetap bugar dan kuat tanpa perlu mengandalkan bahan sintetis.

"Dia adalah sumber testosteron bagi kita. Karena dia itu juga selain afrodisiak, tapi juga membuat kita awet muda. Antioksidannya tinggi,” ujarnya.

Purwoceng tidak sekadar nama tanaman. Menurut penjelasan Dr. Boyke, kata ini mengandung makna filosofi leluhur Indonesia. Ia menjelaskan bahwa Purwoceng berasal dari kata "purwo" yang berarti sejak awal, dan "ceng" yang bermakna kuat sebagai laki-laki. Ini mencerminkan semangat untuk tetap bertenaga dari muda hingga tua.

"Purwoceng itu singkatan dari leluhur, ‘purwo’ berarti sejak awal, dan kita mesti ‘ceng’ laki‑laki itu sampai dengan usia tua," jelas dr. Boyke.

Pemanfaatan purwoceng sebagai penambah vitalitas sudah menjadi tradisi di kehidupan masyarakat lokal Dieng, Tengger, dan Bromo. Mereka mengonsumsi tanaman ini secara rutin sebagai bagian dari keseharian.

Agar terus lestari, dr. Boyke mengaku telah mengajak beberapa petani untuk menanam Purwoceng secara alami. "Saya udah ngomong juga ke beberapa petani supaya menanamnya itu tidak pakai pupuk (sintetis). Jadi pakai pupuk yang alami, supaya nanti kalau misalnya kita mau ekspor, dia masih organik," ujarnya.

Melihat potensi Purwoceng baik dari sisi kesehatan maupun budaya, dr. Boyke tidak hanya fokus pada edukasi dan pelestarian. Ia juga memanfaatkannya sebagai bahan utama dalam inovasi produk yang mendukung gaya hidup sehat dan harmonis, terutama untuk kesehatan reproduksi pria.

Dalam hal ini, ia merancang solusi nyata melalui brand WISH yang telah berdiri sejak 2002. dr. Boyke memperkenalkan produk terbaru yang berbasis bahan alami termasuk Purwoceng, yakni PROLQ Glekk, minuman serbuk dengan rasa mixberry yang mengandung ekstrak Purwoceng, ginseng, bit merah, dan vitamin C.

Produk ini diformulasikan untuk membantu meningkatkan stamina pria dan menunjang gaya hidup aktif. "Tapi bahan utamanya tetap Purwoceng," tegas dr. Boyke, menegaskan bahwa akar dari seluruh formulasi produk ini tetap berasal dari kekayaan alam Indonesia.

Dr. Boyke juga mengajak masyarakat untuk memahami bahwa gaya hidup sehat tidak terbatas pada olahraga dan makanan, tetapi juga hubungan yang harmonis.