Liputan6.com, Jakarta Pernah mengalami bumbu dapur seperti garam, gula, atau bubuk kunyit cepat menggumpal bahkan berjamur meski belum habis? Hal ini bisa disebabkan oleh cara penyimpanan yang kurang tepat, terutama pada bahan kering yang mudah menyerap kelembapan udara. Padahal, bumbu kering seperti ini seharusnya bisa bertahan berbulan-bulan jika disimpan dengan benar. Kesalahan sederhana seperti menggunakan wadah terbuka atau terkena uap dari sendok basah bisa jadi pemicunya.
Agar bumbu dapur tetap awet, tidak menggumpal, dan bebas jamur, kamu perlu memperhatikan teknik penyimpanan yang praktis namun efektif. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan berbagai trik sederhana yang bisa langsung dipraktikkan di rumah—mulai dari pemilihan wadah, lokasi penyimpanan, hingga tips mencegah kontaminasi. Jangan biarkan bumbu dapur terbuang sia-sia hanya karena penyimpanan yang keliru.
1. Gunakan Wadah Kedap Udara
Wadah yang tidak rapat memungkinkan udara lembap masuk dan membuat bumbu menggumpal, bahkan memicu pertumbuhan jamur. Gunakan toples kaca atau plastik tebal dengan penutup silikon atau ulir kencang untuk menjaga bahan tetap kering.
Khusus untuk bumbu halus seperti bubuk bawang, lada, atau kunyit, hindari toples yang mudah bocor udara. Wadah kedap juga menjaga aroma tetap segar dan mencegah bumbu terkontaminasi bau lain dari dapur.
2. Simpan di Tempat Kering dan Sejuk, Hindari Dekat Kompor
Bumbu yang disimpan terlalu dekat dengan kompor atau tempat lembap seperti wastafel lebih cepat rusak karena terpapar uap panas. Uap ini bisa masuk ke dalam wadah saat dibuka, menyebabkan bumbu menggumpal atau tumbuh jamur.
Sebaiknya simpan bumbu di rak dapur tertutup, jauh dari panas langsung. Jika memungkinkan, gunakan rak bumbu khusus yang sirkulasi udaranya stabil dan tidak lembap.
3. Gunakan Sendok Kering Setiap Kali Mengambil Bumbu
Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah menggunakan sendok yang masih basah atau lembap saat mengambil bumbu. Air dari sendok bisa menjadi sumber pertumbuhan jamur dan membuat bumbu cepat menggumpal.
Sediakan sendok khusus untuk masing-masing bumbu agar lebih higienis. Jika perlu, lap bagian dalam tutup toples secara berkala untuk memastikan tidak ada uap yang terperangkap.
4. Tambahkan Silica Gel atau Beras dalam Wadah
Untuk bahan kering seperti garam dan gula, kamu bisa menambahkan kantong silica gel food-grade atau beberapa butir beras dalam kain tipis sebagai penyerap kelembapan alami. Trik ini sederhana tapi sangat efektif menjaga tekstur bumbu tetap kering dan terpisah.
Pastikan silica gel tidak bersentuhan langsung dengan bahan makanan, dan gantilah secara berkala jika terlihat lembap. Untuk metode beras, gunakan butiran bersih dan kering, lalu ganti sebulan sekali agar tetap efektif.
5. Labeli dan Rotasi Stok Secara Berkala
Selalu tandai tanggal pembelian atau tanggal kedaluwarsa pada wadah bumbu. Ini memudahkan kamu untuk melakukan rotasi stok—menggunakan yang lama terlebih dahulu agar tidak basi atau kehilangan aroma.
Rotasi juga membantu memastikan bahwa bumbu yang disimpan tidak terlalu lama menumpuk di rak. Bahkan bahan kering pun bisa kehilangan khasiat dan rasa jika dibiarkan terlalu lama.
6. Hindari Menyimpan Bumbu dalam Kemasan Aslinya Terlalu Lama
Kemasan plastik tipis atau sachet dari pabrik sering kali tidak cukup kedap udara dan mudah rusak. Setelah dibuka, sebaiknya segera pindahkan bumbu ke wadah yang lebih tahan lama dan bisa ditutup rapat.
Ini berlaku terutama untuk bumbu bubuk kemasan kecil yang sering ditinggal terbuka begitu saja di rak. Dengan memindahkannya, kamu bisa menjaga kualitas bumbu lebih lama sekaligus membuat dapur lebih rapi.
7. Jangan Simpan Bumbu di Kulkas Kecuali Diperlukan
Meskipun kulkas tampak seperti tempat penyimpanan yang aman, justru bisa memicu pengembunan pada bumbu kering jika keluar-masuk terlalu sering. Kelembapan dari lemari es dapat membuat bumbu menggumpal atau bahkan berjamur saat kembali ke suhu ruang.
Kecuali untuk bumbu-bumbu tertentu yang memang disarankan masuk kulkas (seperti ragi aktif atau rempah segar kering), sebaiknya bumbu kering disimpan di suhu ruang yang stabil. Lebih baik menggunakan wadah tertutup di lemari dapur daripada mempertaruhkan kualitas karena fluktuasi suhu kulkas.
Pertanyaan Umum Seputar Topik
1. Kenapa bumbu kering bisa cepat berjamur padahal belum kedaluwarsa?
Karena terkena udara lembap atau uap panas saat penyimpanan, terutama jika wadah tidak kedap atau sering dibuka tutup. Jamur tumbuh cepat di kondisi lembap meski tanggal kedaluwarsa belum lewat.
2. Bolehkah menyimpan bumbu di dekat kompor atau oven?
Tidak disarankan, karena panas dan uap dari area memasak bisa mempercepat bumbu menggumpal dan kehilangan aroma. Simpan di tempat sejuk dan kering untuk menjaga kualitasnya.
3. Apakah boleh menggunakan sendok basah saat mengambil bumbu?
Tidak boleh. Sendok basah bisa menambah kelembapan dan memicu pertumbuhan jamur dalam wadah.
4. Apa fungsi beras atau silica gel dalam wadah bumbu?
Keduanya menyerap kelembapan di dalam wadah agar bumbu tetap kering dan tidak menggumpal. Pastikan menggunakan silica gel food-grade dan ganti secara berkala.
5. Berapa lama umur simpan ideal bumbu kering?
Umumnya 6 bulan hingga 1 tahun tergantung jenis dan cara penyimpanannya. Semakin kering dan tertutup rapat, semakin lama kualitasnya bisa terjaga.