Liputan6.com, Jakarta - Gelombang demo di sejumlah wilayah di Indonesia tidak hanya jadi perhatian nasional, namun juga publik internasional. Salah satu bentuk simpati datang dari seniman Jepang, Sho Shibuya, yang mempersembahkan karya seni untuk warga Indonesia.
Ia menggunakan desain sampul The New York Times─yang jadi ciri khas karyanya─saat bermain-main dengan gradasi warna merah dan putih, merujuk pada bendera Indonesia. Itu kemudian diunggah ke akun Instagram-nya, Sabtu, 30 Agustus 2025.
"INDONESIA," tulisnya singkat sebagai keterangan unggahan. Melansir Yokogao Mag, Selasa, 2 September 2025, Shibuya memperkenalkan diri sebagai "pelukis Jepang yang tinggal di Brooklyn."
"Saya memulai semuanya setelah saya melihat karya seri Date Painting karya On Kawara pada 2016. Saya suka mengeksplorasi makna waktu. Waktu selalu bergerak, begitu pula alam, dan saya melukis setiap hari untuk mengabadikan waktu yang saya jalani."
"Merpati selalu berada di atap yang sama di tempat yang sama setiap hari pukul 7 pagi, matahari terbit setiap pagi. Saya melukis setiap hari," tutur seniman Jepang tersebut.
Suarakan Isu Politik
Shibuya menambahkan, "Seperti karya Kawara, saya berusaha menyelesaikan lukisan saya di hari yang sama. Apapun keadaannya, saya tetap menjalani rutinitas melukis setiap hari."
"Bagi saya, melukis sama pentingnya seperti tidur atau makan—itu sebuah kebutuhan. Dalam menciptakan karya seni untuk acara, saya sering mengeksplorasi berbagai ide, menguji setiap ide sebelum membuat penilaian. Terkadang, hasilnya melebihi ekspektasi saya, yang menggarisbawahi pentingnya melampaui batas mental saya."
"Saya selalu meminta pendapat istri saya, Grace, sebelum mengunggah karya saya di media sosial, dan sangat menghargai masukannya yang jujur," ujarnya. Karya Shibuya tidak semata arsip panorama harian, namun juga representasi isu politik pilihannya.
Ketika ditanya, "Apakah komentar tentang tidak melukis berita politik tertentu memengaruhi pendekatan atau proses kreatifnya?" seniman kelahiran 1984 ini menjawab, "Tidak, saya percaya pada apa yang saya lakukan."
Karya dan Pameran Shibuya
"Kita berhak berbicara tentang apapun yang kita pikirkan tentang topik ini. Itulah sebabnya saya tidak menutup kolom komentar saya; setiap orang berbeda. Menghormati perbedaan adalah salah satu elemen terpenting kemanusiaan. Saya hanyalah seorang pelukis yang mencoba menangkap berita dengan pandangan dan emosi saya," beber Shibuya.
Pada 2022, karyanya ditampilkan di Art Basel Miami, bekerja sama dengan Saint Laurent, rangkum BS and C Gallery. Saat itu, eksplorasi sang seniman tentang persimpangan antara seni, mode, dan kehidupan sehari-hari ditonjolkan.
Pameran-pamerannya meliputi 55 SUNRISES, Art Basel Miami x Saint Laurent, Miami, FL (2022); 23rd International Exhibition Triennale, Milan, Italia (2022); dan Momu, Antwerp, Belgia (2021-2022). Karya Shibuya juga dipajang di toko utama Tiffany & Co. di Yorkdale, bersama Damien Hirst dan Vik Muniz.
Mengundang Solidaritas
Just An Idea Books menerbitkan survei karya Shibuya berjudul Sunrise from a Small Window, bekerja sama dengan Sarah Andelman. Karya Shibuya kini jadi koleksi permanen Cartier Foundation for Contemporary Art, Paris, Prancis.
Selain Shibura, gelombang demo di Indonesia juga mengundang solidaritas warganet negara-negara ASEAN, mengutip kanal Global Liputan6.com. Solidaritas itu ditunjukkan lewat dukungan nyata terhadap pengemudi ojek online (ojol) di Tanah Air.
Pemilik akun X @sighyam diduga jadi pemicu gerakan ini."Guys, aku baru tahu kalau kita bisa mendukung driver Grab di Indonesia yang masih bekerja di jalan, soalnya Grab memungkinkan kita melakukan pengantaran di negara-negara Asia Tenggara lain??" tulisnya, Sabtu, 30 Agustus 2025.
"Pilih makanan dan minuman yang mudah dibagikan. Sebelum menekan tombol pesan, Anda perlu memberikan instruksi ini, 'Tolong bagikan makanannya ke driver-driver di jalan,'" tulisnya.