Riccardo Bellini Didapuk Jadi CEO Baru Valentino, Bawa Perubahan Apa?

1 week ago 16

Liputan6.com, Jakarta - Riccardo Bellini diumumkan sebagai CEO baru Valentino, Rabu, 20 Agustus 2025. Pengangkatannya berlaku efektif mulai 1 September 2025.

Karena itu, melansir Vogue, Kamis (21/8/2025), Bellini akan mengundurkan diri dari jabatannya saat ini sebagai direktur pelaksana Mayhoola for Investments, perusahaan induk Valentino dan Balmain. Menyusul kepergiannya, posisi tersebut akan dibekukan.

"Dengan penunjukan Riccardo, kami mempercepat perjalanan Valentino. Saya yakin akan pengalamannya di lini fesyen mewah yang luas, ketajaman strategisnya, dan kepemimpinannya yang terbukti, yang—bersama visi kreatif Alessandro Michele yang kuat—akan mendorong maison ini maju dan memperkuat identitas uniknya," ujar Chairman Valentino, Rachid Mohamed Rachid.

Sementara itu, Bellini berkata, "Saya merasa terhormat bergabung dengan Valentino, sebuah rumah mode ikonis yang memadukan warisan dan keahlian luar biasa dengan suara kreatif yang unik. Saya berharap dapat bekerja sama dengan Alessandro Michele dan tim Valentino yang luar biasa untuk merayakan nilai-nilai abadi rumah mode ini sambil merancang babak barunya."

CEO Lama Mengundurkan Diri

Hal ini terjadi setelah Valentino mengumumkan kepergian Jacopo Venturini pekan lalu, efektif per 13 Agustus 2025. Venturini, yang telah menjabat sebagai CEO perusahaan tersebut sejak 2020, memutuskan "rehat sejenak karena alasan pribadi," menurut pernyataan minggu lalu.

Bersama Michele, yang memulai debutnya untuk Valentino pada koleksi Spring/Summer 2025, Bellini akan menghadapi tugas mengembalikan pertumbuhan bisnis. Koleksi-koleksi awal Michele belum mencapai kesuksesan komersial, dan pergerakan pasar fesyen mewah masih sangat menantang.

Pada 2024, penjualan Valentino turun dua persen jadi 1,31 miliar euro, dan EBITDA-nya mencapai 246 juta euro, turun 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Bellini juga harus menangani penjualan Valentino ke Kering, yang memiliki pemimpin baru, Luca de Meo. Pada 2023, Mayhoola menjual 30 persen saham Valentino pada Kering dalam kesepakatan yang memungkinkan Kering untuk mengakuisisi 100 persen modal saham merek tersebut paling lambat pada 2028.

Pengalaman CEO Baru Valentino

Bellini berpengalaman dalam bekerja sama dengan desainer ternama, karena pernah menjabat sebagai CEO Maison Margiela dari 2017 hingga 2019, di mana ia bekerja sama dengan John Galliano. Kemudian, ia jadi CEO Chloe dari 2019 hingga 2023.

Selama masa jabatannya di Chloé, ia berhasil melewati masa pandemi COVID-19 dan menjalankan strategi peningkatan merek, dengan membatalkan lini sekundernya, See by Chloé. Ia juga menunjuk Gabriela Hearst, yang mempresentasikan koleksi pertamanya sebagai direktur kreatif Chloé pada Maret 2021.

Fokus Hearst pada keberlanjutan, didukung oleh Bellini, berhasil membawa perusahaan meraih status B Corp pada Oktober 2021. Pada Juli 2023, Chloé mengumumkan pengunduran diri Hearst sebagai direktur kreatif.

Pada Oktober 2023, Bellini merekrut Chemena Kamali dari Saint Laurent untuk jadi penerus Hearst. Ia bergabung dengan Mayhoola pada Januari 2025.

Direktur Kreatif Baru

Tahun lalu, Valentino mengonfirmasi penunjukan Alessandro Michele sebagai direktur kreatif barunya. Ia menggantikan Pierpaolo Piccioli yang hengkang dari merek mewah tersebut setelah 25 tahun menduduki jabatan itu.

Mengutip WWD, 29 Maret 2024, Michele sebelumnya merupakan direktur kreatif Gucci yang telah meninggalkan rumah mode Italia itu pada November 2022. Michele bergabung dengan studio desain Gucci pada 2002 setelah bertugas sebagai desainer aksesori senior di Fendi.

Ia ditunjuk sebagai "rekan" direktur kreatif Frida Giannini pada 2011. Pada 2014, ia mengambil tanggung jawab tambahan sebagai direktur kreatif Richard Ginori, merek porselen yang diakuisisi Gucci pada 2013.

Michele secara resmi ditunjuk untuk menduduki peran kreatif teratas Gucci pada Januari 2015, dua hari setelah ia pertama kali menampilkan karyanya di akhir acara musim gugur pria 2015 merek tersebut. Ia dipromosikan oleh ketua dan CEO saat itu, Marco Bizzarri.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |