Pilotnya Ketahuan Mabuk Lagi, Japan Airlines Ditegur Kemenhub Jepang

5 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Menindaklanjuti kasus pilot mabuk hingga berimbas pada penundaan tiga penerbangan internasional, Kementerian Perhubungan Jepang menegur maskapai Japan Airlines Co. Kemenhub Jepang juga mendesak perusahaan untuk melaporkan kembali langkah-langkah pencegahan yang akan diambil setelah insiden itu terulang kembali.

Maskapai besar Jepang itu menghadapi insiden pilot bermasalah dengan konsumsi alkohol dalam beberapa tahun terakhir. Karena itu, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang menegur maskapai berkode JAL itu pada Desember tahun lalu.

Pihak kementerian mengatakan bahwa karyawan JAL kurang memperhatikan keselamatan dan mendesak perusahaan untuk menyusun langkah-langkah pada akhir bulan untuk mencegah terulangnya insiden tersebut.

"Kami menanggapi masalah ini dengan sangat serius dan meminta maaf sedalam-dalamnya karena telah menimbulkan masalah dan kekhawatiran," ujar Presiden JAL Mitsuko Tottori dalam konferensi pers, seraya menambahkan bahwa perusahaannya akan memecat pilot tersebut, dikutip dari Japan Today, Kamis (11/9/2025).

Tottori mengatakan JAL akan memantau pilotnya lebih ketat dan menggunakan data kesehatan serta kriteria lain dalam menentukan apakah mereka dapat terbang. "Empat pilot perusahaan tersebut diskors dari penerbangan," imbuhnya.

Pilot Mabuk hingga Bikin 3 Penerbangan Tertunda

Dalam kasus terakhir, seorang pilot Japan Airlines ketahuan mengonsumsi tiga kaleng bir berukur 568 militer per kaleng sehari sebelum penerbangannya pada 28 Agustus 2025 dari Honolulu, Hawaii, ke Bandara Chubu, dekat Nagoya, Jepang. Keesokan paginya, pilot itu mengetes kadar alkohol dalam darah sekitar 60 kali.

Seluruh hasil tes menunjukkan adanya kandungan alkohol. Ia berusaha mengakali hasil tes tersebut dengan mengubah tanggal beberapa tes untuk menunjukkan kesan seolah-olah tes tersebut dilakukan lebih awal. Sebelum penerbangannya, pilot tersebut memberi tahu maskapai bahwa ia merasa tidak enak badan.

Belakangan diketahui ia minum alkohol sehingga dinyatakan tidak layak bertugas. Pesawat yang semestinya dikendarainya terpaksa diganti dengan pilot cadangan. Penerbangan pun tertunda sekitar dua jam. Itu juga berimbas pada dua penerbangan lain menuju Bandara Haneda, Tokyo, dari Honolulu yang tertunda selama lebih dari 18 jam.

Pilot Masuk dalam Daftar Pengawasan

Nyatanya, itu adalah kasus terbaru yang ia buat setelah tersandung kasus serupa sebelumnya. Kapten berusia 64 tahun itu bahkan ditandai maskapai sebagai seseorang yang membutuhkan pengawasan ketat setelah hasil tesnya menunjukkan kadar alkohol melebihi ambang batas pada tujuh tahun lalu. 

Menurut JAL, pilot itu telah berjanji untuk berhenti minum pada Agustus 2024. Namun dalam penyelidikan internal, pilot itu mengaku telah minum sekitar 10 kali sejak Mei selama masa inapnya, kata perusahaan tersebut. Penyelidikan tersebut juga mengungkap kejadian-kejadian sebelumnya saat ia mengubah pengaturan tanggal pada alat tesnya.

Pada Desember 2024, JAL melarang pilotnya minum alkohol selama masa inap mereka sebelum penerbangan pulang, menyusul serangkaian masalah terkait alkohol yang melibatkan karyawan maskapai tersebut. terungkap juga bahwa beberapa pilot lain berusaha menutupi konsumsi alkohol berlebihan sebelum penerbangan dari Melbourne, Australia, ke Narita di dekat Tokyo.

Serangan Siber pada JAL

Tak hanya soal pilot bermasalah, maskapai penerbangan terbesar kedua di Jepang setelah All Nippon Airways (ANA), juga sempat menghadapi serangan siber besar-besaran pada Kamis pagi, 26 Desember 2024. Serangan ini mengganggu sistem internal dan eksternal JAL, hingga menyebabkan kekacauan operasional yang memengaruhi penerbangan domestik dan internasional.

Mengutip MSN, serangan tersebut dimulai pukul 7.24 pagi waktu Tokyo. Di unggahan X, dulunya Twitter, maskapai tersebut menyatakan, "Hari ini, sejak pukul 7.24 pagi, kami telah mengalami serangan siber pada perangkat jaringan internal dan eksternal kami, yang menyebabkan masalah pada sistem yang berkomunikasi dengan sistem eksternal. Kami perkirakan hal ini akan memengaruhi penerbangan domestik dan internasional."

Meski mengakui adanya serangan, seorang juru bicara dari maskapai mengatakan pada AFP bahwa tidak ada pembaruan langsung mengenai potensi penundaan atau pembatalan penerbangan. Insiden ini menambah daftar panjang serangan siber yang menargetkan perusahaan-perusahaan besar di Jepang.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |