Liputan6.com, Jakarta - Awan duka menggelayuti Italia, khususnya di Via Bergognone, rumah Teatro Giorgio Armani yang meninggal dunia pada usia 91 tahun, sejak akhir pekan lalu. Lebih dari 6.000 orang mengantre untuk memberi penghormatan terakhir pada sang desainer pada Sabtu, 6 September 2025.
Antrean peziarah bahkan lebih tumpah ruah pada keesokan harinya. Mereka tertib menunggu giliran untuk melihat peti mati desainer kebanggaan Italia itu secara langsung di bangunan yang dirancang arsitek Tadao Ando tersebut.
Beragam kalangan datang, mulai dari mahasiswa mode, atlet, penulis dan penggemar mode, hingga desainer yang namanya tak kalah tenar. Mengutip WWD, Senin (8/9/2025), Donatella Versace yang mundur sebagai direktur kreatif Versace pada awal 2025 misalnya, datang membawa buket besar bunga putih pada Sabtu lalu. Ia datang bersama Carlo Capasa, Kepala Camera della Moda, dan Mario Boselli, presiden kehormatan organisasi itu.
Bunga-bunga putih juga memenuhi bagian dalam Teatro. Sementara, peti mati Armani dijaga ketat anggota cabang Carabinieri Angkatan Bersenjata Italia yang mengenakan pakaian upacara dan mahkota bicorn berbulu merah.
Peti Mati Armani Dijaga Ketat
Sebuah permadani bersulam lambang Milan mengapit peti jenazah yang tertutup. Sebuah batu alabaster yang menyatu dengan salib terletak di sampingnya; konon batu itu selalu berada di samping tempat tidurnya.
Lentera-lentera kertas dalam formasi kotak-kotak diagonal bertebaran di lantai teater yang gelap, sementara layar yang menampilkan gambar Armani di atas catwalk dihiasi dengan pesan terakhirnya kepada kita semua, "Tanda yang kuharapkan untuk kutinggalkan adalah komitmen, rasa hormat, dan kepedulian yang tulus terhadap sesama dan terhadap realitas. Di situlah segalanya benar-benar dimulai."
Penghargaan negara untuk Armani tidak hanya itu. Pada 2021, ia dianugerahi gelar kebangsawanan Salib Agung Ordo Merit Republik Italia — penghargaan tertinggi negara Italia. Musik karya Ludovico Einaudi, yang memberikan penghormatan terakhir pada Minggu pagi, mengalun di ruangan tersebut.
Leo Dell’Orco, kepala desain busana pria dan calon penerusnya; keponakan Armani, Andrea Camerana; dan Michele Tacchella, direktur unit bisnis Giorgio Armani dan EA7, termasuk di antara mereka yang mengapit peti jenazah dan menyambut para tamu. Silvana Armani, keponakan sang desainer yang menggarap koleksi busana wanita, juga terlihat hadir.
Penghormatan Para Tokoh Lintas Bidang untuk Armani
Penghormatan untuk Armani terus berlanjut sepanjang akhir pekan, termasuk di penghujung Festival Film Venesia. Sang desainer mendapat tepuk tangan meriah dari hadirin. Sementara di balapan Formula 1 di Monza, siaran televisi dimulai dengan potret Armani.
Situs web Presiden Italia Sergio Mattarella memuat pernyataan darinya yang menggambarkan Armani sebagai "simbol kejeniusan Italia di dunia. Rendah hati dan pendiam, kreatif tanpa henti".
"Kesederhanaannya yang canggih, perhatiannya terhadap kualitas dan detail, telah menginspirasi dan memengaruhi berbagai generasi desainer," puji Mattarella.
Lebih dari sekadar mode, film, dan olahraga, penghormatan itu menggambarkan dampak Armani terhadap masyarakat umum. Orang-orang yang mengantre untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir kepada "Raja Giorgio" berasal dari berbagai usia, profesi, dan kebangsaan.
"Saya di sini untuk memberikan penghormatan terakhir kepada seorang raja... seorang raja mode," kata Micaela Barluzzi, seorang warga Milan, yang mengenakan gaun rancangan Giorgio Armani di pernikahannya 25 tahun lalu.
Upacara Pemakaman Giorgio Armani
Pengusaha John Elkann, Ketua Ferrari dan Stellantis; Gildo Zegna, Ketua dan CEO Ermenegildo Zegna Group; dan produser film Aurelio De Laurentiis, juga hadir. Direktur kreatif Ferrari Style, Rocco Iannone, yang bekerja dengan Armani di awal kariernya, mengatakan menghadiri acara penghormatan terakhir "sungguh sangat intens dan mengharukan bagi saya, sebuah momen emosional yang sangat kuat."
Arsitek Italia Massimiliano Fuksas dan seniman visual Doriana Mandrelli Fuksas mengenang pengalaman bekerja dengan Armani selama bertahun-tahun. "Dia tidak pernah membuat kesalahan. Dia memiliki penglihatan yang sempurna. Dia selalu sangat sopan dan tidak pernah sombong kepada siapa pun," kata Fuksas.
Pemakaman Armani digelar pada hari ini, Senin (8/9/2025) secara tertutup, hanya untuk anggota keluarga. Meskipun detailnya masih dirahasiakan, pemakaman tersebut akan digelar di Rivalta, sebuah kota kecil di luar Piacenza, Milan, tempat kelahiran sang desainer. Di tempat itu, ibundanya juga bersemayam. Karyawan Armani pun melepas peti mati pimpinannya ke tempat peristirahatan terakhirnya.