Pangeran Hisahito Jalani Prosesi Kedewasaan, Tumpuan Terakhir Takhta Kekaisaran Jepang

1 week ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Hisahito baru saja menjalani prosesi kedewasaan yang sarat tradisi di Istana Kekaisaran Tokyo. Acara itu menandai tonggak penting, sebab ia menjadi laki-laki pertama dalam keluarga Kekaisaran Jepang yang mencapai usia dewasa setelah 40 tahun lamanya. 

Dengan penobatan simbolis, doa di kuil Shinto, hingga penyambutan resmi oleh Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, peristiwa ini bukan sekadar seremoni keluarga, melainkan momen bersejarah. Pasalnya, masa depan Kekaisaran Jepang kini bergantung pada sosok Hisahito. Jumlah pewaris laki-laki semakin sedikit dan aturan suksesi yang ketat membuat jalan ke depan penuh tantangan.

Mantan Kepala Badan Rumah Tangga Kekaisaran, Shingo Haketa, yang dikutip dari CTV News, Minggu, 7 September 2025 menyampaikan, "Pertanyaan mendasar bukanlah apakah suksesi diberikan kepada laki-laki atau perempuan, tetapi bagaimana menyelamatkan monarki."

Lahir pada 6 September 2006, Hisahito adalah putra satu-satunya Putra Mahkota Akishino dan Putri Mahkota Kiko. Ia tumbuh bersama dua kakaknya, Putri Kako dan mantan Putri Mako yang menanggalkan status kebangsawanannya setelah menikah dengan warga biasa.

Perjalanan Hisahito Menuju Kedewasaan

Prosesi kedewasaan Hisahito dilakukan setahun setelah ia berusia 18 tahun, karena sebelumnya ia fokus pada ujian masuk perguruan tinggi. Rangkaian ritual dimulai dengan penerimaan mahkota, dilanjutkan pemakaian busana tradisional untuk melakukan upacara di istana. Ia kemudian berganti pakaian dewasa dan menaiki kereta kuda menuju tiga kuil dalam kompleks istana untuk berdoa.

Di sore hari, Hisahito menerima Grand Cordon of the Supreme Order of the Chrysanthemum, medali kehormatan yang menjadi simbol pengakuan resmi kedewasaannya. Ia juga menyapa Kaisar Emeritus Akihito serta Permaisuri Michiko, lalu menghadiri perayaan privat bersama keluarga di sebuah hotel di Tokyo.

Selain ritual spiritual dan keluarga, ia juga dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Shigeru Ishiba dalam jamuan resmi. Agenda kedewasaannya berlanjut ke awal pekan ini dengan berziarah ke Kuil Ise di Prefektur Mie, ke makam Kaisar Jinmu di Nara, serta ke makam Kaisar Hirohito di Tokyo.

Krisis Pewarisan Takhta

Meski prosesi kedewasaan ini berlangsung meriah, bayangan krisis suksesi tidak bisa dihindari. Setelah Kaisar Naruhito, garis takhta hanya menyisakan Putra Mahkota Akishino dan Pangeran Hisahito. Adapun Pangeran Hitachi, satu-satunya pewaris lain, sudah berusia 89 tahun. Artinya, Hisahito hampir sendirian menanggung masa depan monarki.

Situasi ini berbeda dengan masa lalu, ketika selir-selir istana membantu memperkuat garis keturunan laki-laki. Kini, sistem itu sudah tiada. Padahal, sejarah mencatat ada delapan kaisar perempuan, termasuk Kaisar Gosakuramachi pada abad ke-18.

Namun, aturan yang berlaku sejak 1889 dan Undang-Undang Rumah Tangga Kekaisaran 1947 hanya memperbolehkan suksesi laki-laki. Publik Jepang sebenarnya mendukung Putri Aiko, anak Kaisar Naruhito, sebagai penerus, tetapi kelompok konservatif menolak keras wacana kaisar perempuan.

Kekhawatiran soal suksesi telah lama memicu perdebatan nasional. Pada 2005, pemerintah sempat menyiapkan proposal untuk mengizinkan kaisar perempuan. Namun, lahirnya Hisahito membuat usulan itu ditinggalkan.

Harapan Masa Depan

Panel konservatif pada 2022 menegaskan perlunya menjaga garis laki-laki dan bahkan mengusulkan adopsi keturunan dari keluarga kekaisaran yang telah punah. Namun, perdebatan terhenti ketika muncul pertanyaan rumit, apakah anak-anak dari putri yang menikah dengan warga biasa harus diakui sebagai anggota keluarga kekaisaran?

Media konservatif Yomiuri Shimbun mendesak agar parlemen segera mengambil langkah tegas. "Parlemen harus secara bertanggung jawab mencapai kesimpulan atas krisis yang melingkupi negara dan simbol persatuan rakyat," tulis mereka.

Saat ini, Hisahito sedang menempuh pendidikan tinggi di University of Tsukuba dengan memilih jurusan biologi. Minat besarnya pada serangga, terutama capung, membuatnya pernah menulis makalah ilmiah mengenai survei serangga di kediaman Akasaka. Dalam konferensi pers perdananya pada Maret 2025, ia menegaskan keinginannya untuk meneliti lebih dalam tentang capung dan upaya pelestarian serangga di kawasan perkotaan.

Foto Pilihan

Penari Reog Ponorogo dari Sedulur Warok Ponorogo Bekasi beraksi saat pembukaan acara Parade Wastra Nusantara 2025 yang di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025). (KapanLagi.com/Budy Santoso)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |