Laporan Liputan6.com dari Makkah: Rasanya Jadi Tetangga Baitullah

2 hours ago 2

Liputan6.com, Makkah - "Ya Allah, ini adalah tanah haram-Mu dan tempat aman-Mu. Maka haramkanlah daging, darah, rambut, dan kulitku dari api neraka. Selamatkanlah aku dari siksa-Mu pada hari ketika Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu. Jadikan aku termasuk di antara orang-orang yang dekat dan taat pada-Mu," begitu arti doa memasuki kota Makkah yang saya baca saat melintasi Bawwabat Makka.

Waktu sudah masuk sepertiga malam pada Minggu, 9 November 2025, ketika rombongan Accor Media Trip merapat ke hotel Pullman Zamzam Makkah. "Sluurrp," saya menyeruput secangkir kopi khas Arab Saudi yang hangatnya langsung menjulur ke seluruh tubuh sambil menunggu proses check-in.

Beberapa teguk terakhir saya lakukan dengan agak tergesa karena ternyata kami sudah dipersilakan naik ke kamar masing-masing. Dari jendela kamar lantai 25 itulah saya akhirnya melihat Ka'bah, memulai pengalaman dua malam jadi tetangga Baitullah.

Saya menempati kamar Deluxe Room with Haram View yang cukup lapang, luasnya sekitar 37 meter persegi. Kamar ini dilengkapi LED-IPTV 50 inci, yang acap kali saya gunakan untuk memantau kepadatan di area Haram secara real-time.

Tersedia pula fasilitas pembuat teh-kopi, kamar mandi dengan amenities lengkap, dan favorit saya, audio Haram di dalam kamar. "Kami punya 948 kamar dan 353 suite. Semua unit menawarkan pemandangan Masjidil Haram, Ka'bah, atau kota Mekah," kata Resident Manager Pullman Zamzam Makkah, Achmad Bidr, saat hotel tour, Senin, 10 November 2025.

Kamar-Kamar di Pullman Zamzam Makkah

Selain pemandangan Haram, kamar tipe Deluxe juga tersedia dalam opsi city view. Lalu, ada pula Classic Partial Haram View, Classic City View, Junior Suite, Executive Suite, dan Presidential Suite.

"Junior Suite kami, yang terdiri dari satu kamar tidur, satu living room, kitchen, dan satu bathroom, baru saja selesai direnovasi. Kami memperbaiki hampir semua bagian, termasuk mengecat ulang funitur di dalam kamar," ujar Bidr.

Kemudian, ada Executive Suite, yang menurut saya, menyajikan pemandangan Kakbah terbaik karena posisinya yang tepat berseberangan dengan Masjidil Haram. Suite ini terdiri dari dua kamar, cocok untuk 4─5 orang, dilengkapi living room, simple kitchen, dan satu kamar mandi.

Harga Kamar Pullman Zamzam Makkah

Ada pula Presidential Suite. Fasilitasnya kurang lebih sama dengan Executive Suite, namun jenis suite ini memiliki dua kamar mandi untuk menambah kenyamanan tamu yang biasanya berjumlah 4─5 orang di unit ini.

"Harga kamar bisa sangat bervariasi, tergantung waktu menginap, mengingat tarifnya berfluktuasi antara low dan high season. Namun, rata-rata (harga kamarnya) sekitar 482 riyal (sekitar Rp 2,1 juta) hingga lebih dari 1.750 riyal (sekitar Rp 7,8 juta) per malam," sebut Bidr.

Selain kamar yang bisa dipilih sesuai kebutuhan, lokasinya yang notabene berada di Abraj Al Bait jadi daya tarik lain hotel bintang 5 ini. Marketing Coordinator Pullman Zamzam Makkah, Sara Al Maghrabi, mengatakan dalam sesi wawancara, Selasa, 11 November 2025, "Lokasi kami sangat dekat dengan Haram, berada tepat di muka King Abdulaziz Gate."

Dekat King Abdulaziz Gate

Beberapa kali, saya menyalakan stopwatch untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai King Abdulaziz Gate dari lobi hotel, yang berada di lantai P11. Rata-rata waktu yang saya habiskan hanya sekitar tujuh menit. Lift hotel yang banyak, cepat, dan mulus berperan penting dalam hal ini.

Lokasi hotel yang menyatu dengan Zamzam Tower Mall juga menambah kemudahan. Food court di lantai P3 acap kali jadi tempat persinggahan saya untuk jajan, terutama berburu matcha yang wara-wiri di FYP.

Tidak hanya itu saja, karena ada pula Enaya Spa di lantai 27. Fasilitas ini khusus pria, tempat mereka bisa menikmati layanan, mulai dari cukur rambut sampai pijat. Menyatu dengan fasilitas ini, ada pula pusat kebugaran yang bisa dinikmati tamu laki-laki dan perempuan secara bergantian.

Kelengkapan fasilitas dan lokasi hotel membuat rute perjalanan saya hanya berada antara Zamzam Tower dan Masjidil Haram. Setelah tawaf wada, saya langsung menyadari bahwa saya akan merindukan momen-momen memandangi Ka'bah dari jendela kamar.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |