Liputan6.com, Jakarta Perjalanan Ibu Majenah merintis usaha batik tergolong unik. Dari sekadar coba-coba mengikuti pelatihan dan kader membatik, Mujenah akhirnya membangun usaha batik bernama Lubung Batik 2M. Bukan hanya bisnis semata, usaha batik ini juga upaya memperkenalkan motif khas Tarakan ke panggung dunia.
Sebuah kesempatan dari Pemerintah Kota Tarakan pada 2011 silam mengubah pandangan Majenah terhadap batik. Saat itu, Pemkot tengah mencari kader untuk batik dan Majenah memberanikan diri untuk mendaftar.
"Saat pemerintah mencari kader untuk batik, saya coba-coba ikut. Saya ikut tes wawancara dan tertulis supaya bisa menjadi kader untuk berangkat pelatihan ke Yogyakarta. Ternyata di situlah saya lulus dan awal pertama kali menjadi kader batik," kata Majenah kepada Liputan6.com.
Meski sudah lama menjadi kader pembatik, butuh lebih dari satu dekade bagi Majenah untuk memantapkan diri mendirikan usaha batiknya sendiri. Akhirnya, usaha batik bernama Lubung Batik 2M resmi berdiri pada 2022, lahir dari tekad dan keinginan untuk terus melestarikan keterampilan membatik.
"Setelah punya modal sendiri baru bisa buka di tahun 2022,” tutur dia.
Inspirasi Desain dan Motif Batik
Majenah menceritakan bahwa inspirasi terbesar dalam mendesain batik berasal dari lingkungan sekitar.
"Dari awal membatik itu desain kami itu adalah tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar wilayah kami, yaitu pakis. Pokoknya tumbuh-tumbuhan, kita ambil dari situ dulu. Dan ukiran kayu yang ada di ukiran-ukiran alat parang, kami ambil ukiran di situ,” katanya.
Seiring berjalannya waktu, Majenah bisa mempekerjakan sejumlah karyawan dan pengrajin batik. Total ada enam orang, termasuk dirinya dan suami. Meskipun jumlah SDM tergolong kecil, namun kiprah Lubung Batik 2M sudah melampaui ekspektasi. Salah satunya produk batik dilirik desainer nasional untuk mengikuti parade wastra nusantara di Jakarta.
"Saya bangga karena produk kami sudah dilirik sama desainer ternama. Bangga banget bisa membawa motif Tarakan untuk konsumen di Jakarta," ungkapnya.
Dukungan Pemkot untuk Pengrajin Lokal
Di balik perjalanan merintis usaha batik, Majenah mengatakan ada peran dari Pemkot Tarakan yang hadir memberikan dukungan di bidang pelatihan dan pemasaran.
“Dukungan itu sejenis pelatihan, mulai dari pelatihan membatik hingga pelatihan pemasaran," ujarnya.
Ia berharap ke depan dukungan bisa lebih merata, khususnya bagi pengrajin kecil yang masih merintis.
“Kami mau pemerintah itu selalu memperhatikan kami pengrajin batik yang masih merintis kecil-kecilan sebagai tanda memperkenalkan Tarakan kepada yang lain,” pintanya.
Dengan dukungan pemerintah dan semangat para pengrajin, Majenah optimis batik Tarakan akan semakin dikenal, tidak hanya di kancah nasional, tetapi juga pasar mancanegara.