Kenapa Bakwan Jagung Kamu Enggak Pernah Renyah? Ini Kesalahan yang Sering Terjadi

4 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta Bakwan jagung adalah salah satu camilan favorit banyak orang di Indonesia. Namun, sering kali hasilnya tidak sesuai harapan karena bakwan yang dibuat terasa lembek dan tidak renyah. Kerenyahan bakwan jagung merupakan hal penting yang menentukan kenikmatan ketika disantap, tapi ada beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam proses pembuatannya sehingga tekstur renyah itu sulit didapat.

Banyak orang mengira bahwa membuat bakwan jagung renyah hanya soal menggoreng dengan minyak panas, padahal proses persiapan bahan dan campuran adonan juga sangat menentukan. Kesalahan-kesalahan kecil seperti pemilihan tepung, takaran air yang salah, serta teknik menggoreng dapat membuat bakwan menjadi lembek atau cepat kehilangan kerenyahannya setelah dingin. Berikut dilansir dari berbagai sumber  mengenai kesalahan yang sering terjadi saat membuat bakwan jagung dan bagaimana menghindarinya.

1. Penggunaan Tepung yang Kurang Tepat

Tepung adalah bahan utama yang memberikan tekstur pada bakwan jagung. Banyak yang hanya menggunakan tepung terigu biasa, namun penggunaan tepung terigu saja cenderung membuat bakwan menjadi mudah lembek dan berminyak. Tepung terigu memiliki protein gluten yang bisa membuat tekstur lebih padat dan berat jika tidak dibarengi dengan bahan lain.

Untuk mendapatkan tekstur renyah, sebaiknya campurkan tepung terigu dengan tepung beras dan tepung tapioka atau tepung ketan. Tepung beras dan tapioka tidak mengandung gluten sehingga memberikan kerenyahan yang lebih baik dan menghasilkan lapisan yang lebih crispy saat digoreng. Kombinasi tepung ini juga membantu bakwan lebih tahan renyah meskipun telah dingin.

Selain jenis tepung, perbandingan campuran juga harus diperhatikan dengan seksama. Misalnya, perbandingan tepung terigu dan tepung beras sekitar 4:1 sering direkomendasikan agar tidak terlalu keras tapi tetap renyah. Penggunaan tepung yang salah atau takaran yang tidak pas dapat menyebabkan bakwan terlalu rapuh atau malah lembek.

2. Rasio Bahan Kering Tidak Seimbang

Rasio bahan kering seperti antara tepung terigu, tepung beras, dan tepung tapioka sangat menentukan tekstur akhir bakwan. Jika terlalu banyak tepung terigu, hasilnya bisa keras dan bantet karena kandungan gluten yang menumpuk membuat tekstur berat. Sedangkan bila terlalu banyak tepung beras, bakwan bisa rapuh dan mudah hancur saat digoreng.

Keseimbangan bahan kering penting supaya bakwan punya struktur yang cukup kuat tapi tetap ringan dan renyah. Campuran tepung beras sekitar 20-25% dari total tepung biasanya ideal untuk membuat bakwan yang teksturnya crispy di luar dan lembut di dalam.

Selain tepung, bumbu dan bahan kering lain seperti garam dan baking powder juga berpengaruh. Baking powder sedikit saja dapat membantu bakwan mengembang ringan sehingga tidak terlalu padat dan mudah hancur.

3. Penambahan Air Berlebihan

Air sangat penting untuk mengikat bahan dan membuat adonan bisa dicetak tapi penambahan air yang terlalu banyak akan membuat adonan cair dan susah matang sempurna ketika digoreng. Akibatnya, bakwan menjadi lembek dan keras menyerap minyak sehingga terasa berminyak.

Idealnya, air ditambahkan sedikit demi sedikit hingga adonan memperoleh kekentalan yang pas, tidak terlalu encer tapi juga tidak terlalu kental. Penggunaan air es lebih dianjurkan karena dapat menghambat pengembangan gluten dan membuat adonan lebih renyah saat digoreng.

Jika adonan terlalu cair, bakwan mudah hancur dan tidak bisa membentuk bola sempurna saat menggoreng. Sebaliknya, air yang kurang juga menyebabkan bakwan menjadi keras dan tidak bisa mengembang.

4. Penggunaan Telur Utuh

Telur adalah bahan pengikat dalam adonan bakwan, namun kandungan kuning telur yang tinggi mengandung lemak yang cenderung membuat tekstur bakwan cepat lembek setelah digoreng. Oleh karena itu, menggunakan hanya putih telur lebih disarankan untuk menghasilkan kerenyahan ekstra.

Putih telur mengandung protein yang membantu adonan merekat kuat dan memberikan tekstur kering yang renyah. Dengan menggunakan putih telur, bakwan menjadi lebih ringan dan crispy tanpa membuatnya cepat lembek atau berminyak.

Penggunaan telur juga harus disesuaikan jumlahnya agar adonan tidak terlalu padat. Terlalu banyak telur dapat membuat bakwan keras, sementara terlalu sedikit malah tidak merekat dengan baik dan mudah hancur.

5. Teknik Penggorengan Kurang Tepat

Penggorengan bakwan jagung harus menggunakan minyak panas dengan suhu yang cukup stabil, biasanya sekitar 170-180°C. Minyak yang tidak cukup panas akan membuat bakwan menyerap banyak minyak sehingga berminyak dan lembek, sedangkan minyak terlalu panas bisa membuat bakwan gosong di luar namun belum matang sempurna di dalam.

Selain suhu, jumlah minyak juga berpengaruh. Menggoreng secara deep frying dengan minyak yang cukup banyak membuat bakwan matang merata dan renyah. Jika minyak terlalu sedikit atau menggoreng dalam jumlah yang terlalu banyak sekaligus, suhu minyak turun drastis dan kerenyahan tidak maksimal.

Pengadukan adonan yang terlalu kuat ketika memasukkan ke minyak juga dapat merusak struktur gluten dan membuat bakwan menjadi bantet. Memasukkan adonan dengan sendok atau alat yang tepat, sambil menjaga minyak tetap panas, sangat penting agar bakwan matang sempurna dan crunchy.

6. Pengadukan Adonan yang Terlalu Kuat

Pengadukan adonan bakwan jagung yang terlalu lama dan kuat bisa mengaktifkan gluten dalam tepung terigu yang membuat tekstur bakwan menjadi kenyal dan bantet, bukan renyah. Adonan sebaiknya hanya diaduk cukup sampai bahan tercampur rata dan tidak ada gumpalan saja.

Pengadukan berlebihan juga membuat adonan menjadi terlalu elastis sehingga saat digoreng teksturnya menjadi tidak renyah dan susah matang sempurna di dalam. Cara terbaik adalah mengaduk dari bawah secara perlahan dengan spatula.

Biarkan adonan sedikit beristirahat sebentar agar gluten tidak berkembang terlalu banyak sebelum digoreng, ini membantu mendapatkan tekstur bakwan yang ringan dan renyah.

7. Tidak Menggunakan Bahan Tambahan seperti Baking Powder

Baking powder berfungsi sebagai bahan pengembang ringan yang membantu membuat adonan bakwan mengembang saat digoreng sehingga tekstur bakwan menjadi lebih ringan dan renyah. Tanpa baking powder, bakwan cenderung padat dan berat.

Penambahan baking powder sedikit saja, sekitar 1/4 sendok teh, sudah cukup memberikan efek mengembang yang baik. Namun harus diaduk bersama bahan kering agar merata dan mencegah rasa asam pada bakwan.

Selain baking powder, bahan tambahan lain seperti tepung tapioka juga berkontribusi menjaga kerenyahan bakwan serta teksturnya yang renyah dan tahan lama.

People Also Ask

Q: Apa jenis tepung terbaik untuk bakwan jagung renyah?

A: Campuran tepung terigu dengan tepung beras dan tepung tapioka paling baik untuk kerenyahan.

Q: Apakah boleh menggunakan telur utuh dalam adonan?

A: Lebih baik hanya menggunakan putih telur untuk menjaga kerenyahan dan menghindari lembek.

Q: Bagaimana suhu minyak untuk menggoreng bakwan jagung?

A: Suhu minyak ideal adalah sekitar 170-180°C agar matang merata dan renyah.

Q: Apa fungsi baking powder dalam bakwan?

A: Baking powder membantu mengembang dan membuat bakwan jadi lebih ringan dan renyah.

Q: Mengapa bakwan mudah lembek setelah dingin?

A: Biasanya karena penggunaan tepung terigu berlebihan dan minyak goreng yang kurang panas saat menggoreng.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |