Liputan6.com, Jakarta - Jam tangan mewah merek Richard Mille milik politisi Ahmad Sahroni yang sempat hilang saat rumahnya dijarah massa, Sabtu, 30 Agustus 2025, akhirnya kembali ke tangan pemiliknya. Aksesori yang ditaksir bernilai Rp11 miliar itu sempat dibawa pulang seorang bocah berusia 14 tahun, menurut laporan kanal News Liputan6.com.
Melansir situs web merek Swiss tersebut, Selasa (2/9/2025), seri jam RM 40-01 Tourbillon Otomatis McLaren Speedtail tahun 2021 milik Sahroni ini merupakan edisi terbatas, diproduksi hanya 106 buah. Aksesori tersebut dilengkapi "mesin tourbillon otomatis dengan jam, menit, rotor geometri variabel, tanggal besar, indikator cadangan daya, dan pemilih fungsi."
Berdasarkan bentuk tetesan air mata, bentuk paling aerodinamis yang ditemukan di alam, Speedtail adalah puncak dari hypercar ramping. Upaya tanpa henti untuk mencapai efisiensi aerodinamis ini jadi titik awal bagi desain RM 40-01 Automatic Tourbillon McLaren Speedtail.
Departemen casing Richard Mille disebut membutuhkan waktu 2.800 jam kerja, yang tersebar selama 18 bulan, untuk menyempurnakan garis-garis jam tangan ini. Karena kompleksitas desain, lima prototipe dibuat sebelum bentuk optimal tercapai.
Banyaknya Detail
Tantangan pembuatan jam tangan ini terletak pada fakta bahwa casing secara signifikan lebih lebar pada pukul 12 dibandingkan pukul 6, dengan penyempitan lebih lanjut antara bezel titanium dan penutup belakang. "Itu dipisahkan tali casing yang terbuat dari Carbon TPT dan pilar titanium dengan panjang yang tidak sama," tulisnya.
"Kompleksitas komponen, banyaknya detail, dan yang terpenting, perhatian yang diberikan pada penyelesaian akhir menempatkan RM 40-01 dengan kokoh di puncak jam tangan buatan Swiss. Peleknya dipoles dengan poles dan sudut progresif—di antara elemen lainnya—serta bevelnya dipoles tangan secara bertahap."
"Detail yang sering terlupakan ini, penyelesaian akhir diterapkan tidak hanya pada bagian yang terlihat, tapi juga pada bagian yang tersembunyi, seperti permukaan komponen bawah. Beberapa rodanya dibuat dengan logo McLaren."
Kronologi Pengembalian Jam Tangan Sahroni
Kanal News Liputan6.com memuat, Ketua RW 006 Kebon Bawang, Sugeng Riyanto, menceritakan kronologi pengembalian jam tangan mewah milih Sahroni. "Namanya MI, masih kecil, baru 14 tahun. Dia ikut-ikutan ambil apa saja, tahu-tahu dapat jam, dibawa pulang, dikasih ke mamanya,” kata Sugeng pada wartawan, Senin, 1 September 2025.
Sang ibu terkejut saat mengetahui jam yang menempel di tangan anaknya ternyata barang mewah. "Kamu habis ngapain? 'Nggak, saya dapat jam.' Akhirnya jam itu dipegang mamanya," lanjut Sugeng.
Informasi itu kemudian sampai ke telinga Ketua RW. Sugeng bersama perangkat RT segera mendatangi keluarga tersebut dan mengimbau agar barang dikembalikan. "Pihak keluarganya juga bilang, 'Ini jam mahal kayaknya. Ah kami untuk apa jam ini, mending dikembalikan saja,'" ujarnya.
Posko Pengembalian Barang
Jam tangan tersebut lalu difasilitasi pengembaliannya melalui pihak kelurahan. "Akhirnya kami kontak Pak H Imamudin, dan jam milik Pak Sahroni resmi dikembalikan," kata Sugeng.
Setelah kejadian itu, RW 006 mengeluarkan imbauan agar seluruh warga yang sempat mengambil barang dalam penjarahan segera mengembalikannya. Posko pengembalian pun dibentuk di kantor RW.
"Sebagian barang yang sempat raib sudah ada yang dikembalikan warga, sebagian difasilitasi kelurahan," ucap Sugeng.
Menurutnya, langkah ini penting untuk meredakan situasi. Ia juga menegaskan sebagian besar pelaku penjarahan rumah Sahroni bukan warga Kebon Bawang.
"Ketika penjarahan itu, rata-rata yang datang orang luar Kebon Bawang, bahkan ada yang dari Tangerang. Jadi bukan hanya orang DKI, luar DKI pun ada," kata dia.