Liputan6.com, Jakarta Membuat kering tempe yang tahan lama dan tetap renyah adalah suatu seni yang perlu dipelajari dengan baik agar hasilnya maksimal. Langkah awal yang penting dilakukan adalah dengan menjemur tempe terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air di dalamnya. Proses penjemuran ini membantu menghilangkan kelembapan yang dapat membuat tempe cepat lembek dan basi ketika disimpan dalam waktu lama. Tempe yang sudah dijemur akan memiliki tekstur yang lebih padat dan mudah kering ketika digoreng.
Selanjutnya, cara menggoreng kering tempe pun harus diperhatikan dengan seksama, terutama dalam penggunaan minyak. Gorenglah dengan minyak yang cukup dan gunakan api sedang agar tempe matang merata dan menjadi kering sempurna tanpa berlebihan menyerap minyak. Lama penggorengan yang tepat akan menghasilkan tempe yang garing di luar dan tidak berminyak, sehingga ketika dicampur dengan bumbu dan disimpan, kering tempe tetap renyah dan bisa tahan lebih lama tanpa mudah basi.
Penting juga untuk mengetahui bagaimana teknik penyimpanan yang tepat agar kering tempe tetap awet dan lezat. Simpan di wadah kedap udara setelah kering tempe benar-benar dingin, letakkan di tempat yang kering dan sejuk, dan hindari paparan udara lembap yang dapat mengurangi kerenyahan. Dengan langkah-langkah ini secara bertahap dan cermat, Anda bisa menyiapkan stok kering tempe yang tahan lama untuk berbagai kesempatan, termasuk lauk sehari-hari.
Iris Tempe Tipis
Mengiris tempe setipis mungkin menjadi kunci utama agar kering tempe bisa cepat kering saat digoreng dan menghasilkan tekstur yang renyah. Potongan tipis memastikan panas minyak dapat meresap ke seluruh bagian tempe dengan sempurna sehingga kadar air berkurang secara efektif. Jika irisan tempe terlalu tebal, proses pengeringan menjadi kurang maksimal dan tempe berisiko tetap lembek setelah matang.
Selain itu, tempe yang dipotong tipis akan memiliki permukaan yang luas, memungkinkan bumbu meresap dengan baik saat proses pengadukan. Hal ini membuat cita rasa kering tempe menjadi lebih enak dan merata. Tekstur kering yang renyah pun lebih mudah dipertahankan selama penyimpanan, asalkan bumbu juga dibuat kering dan tidak basah.
Dengan demikian, pemotongan tempe secara tipis tidak hanya penting untuk proses penggorengan, tetapi juga berkontribusi pada kerenyahan dan daya tahan kering tempe saat disimpan. Pengolahan yang teliti pada tahap ini akan memberikan hasil akhir yang memuaskan dan tahan lama.
Gunakan Tempe yang Tidak Terlalu Baru
Pilihlah tempe yang sudah berumur satu sampai dua hari karena tempe jenis ini memiliki kelembapan yang lebih sedikit dibandingkan tempe yang sangat baru. Tempe yang belum terlalu matang cenderung lebih basah sehingga kurang cocok untuk dijadikan kering tempe karena hasil akhirnya bisa lembek dan mudah cepat basi.
Tempe yang tidak terlalu baru juga memiliki rasa yang lebih gurih dan khas karena proses fermentasinya telah berjalan lebih lama. Hal ini akan memberikan cita rasa lebih nikmat pada kering tempe yang Anda buat. Memilih tempe dengan kematangan sedang akan membantu menghasilkan tekstur kering yang sempurna saat digoreng.
Selain itu, tempe agak tua lebih mudah dipotong tipis dan tidak mudah hancur saat digoreng. Dengan menyimpan tempe beberapa hari sebelum digunakan, proses pengolahan kering tempe pun menjadi lebih optimal dan hasilnya bisa tahan lebih lama saat disimpan.
Goreng Hingga Benar-Benar Kering
Proses menggoreng adalah tahap penting yang menentukan kerenyahan dan ketahanan kering tempe. Pastikan untuk menggoreng tempe dengan api sedang agar bagian luar tempe menjadi kering dan berwarna coklat keemasan. Tempe yang tidak digoreng hingga benar-benar kering akan menyerap minyak berlebih dan mudah melempem saat dicampur bumbu.
Penggunaan minyak yang cukup dan menjaga suhu minyak tetap stabil sangat membantu proses pengeringan tempe secara optimal. Jangan terlalu banyak menggoreng dalam satu wajan agar suhu minyak tidak turun drastis dan tempe matang merata. Setelah digoreng, tiriskan tempe dengan baik agar minyak tidak tersisa yang bisa menyebabkan kering tempe cepat melempem.
Tempe yang sudah digoreng kering ini adalah pondasi utama agar bumbu yang dicampur tidak membuatnya menjadi basah. Oleh karena itu, kering tempe yang tahan lama sangat bergantung pada teknik penggorengan yang tepat dan konsisten.
Jemur atau Angin-Anginkan Sebelum Digoreng
Sebelum menggoreng, menjemur atau mengangin-anginkan tempe selama kurang lebih satu jam adalah trik ampuh untuk mengurangi kadar air. Proses ini memungkinkan kelembapan menguap secara alami sehingga tempe lebih cepat kering saat proses penggorengan. Tempe yang sudah sedikit kering dari proses penjemuran akan lebih siap menyerap panas dari minyak dan menghasilkan kerenyahan yang maksimal.
Penjemuran juga membantu tempe memiliki tekstur yang lebih padat sehingga tidak mudah hancur saat digoreng. Saat digoreng setelah dijemur, tempe akan lebih cepat warna kecoklatannya dan bumbu dapat menempel dengan lebih baik. Ini berkontribusi pada daya tahan kering tempe karena kadar air yang sangat rendah.
Jika tidak memungkinkan menjemur, mengangin-anginkan tempe di tempat yang bersih dan kering juga bisa menjadi alternatif untuk mengurangi kadar air. Metode ini semakin melengkapi langkah pengolahan kering tempe tahan lama yang praktis dan efektif.
Masak Bumbu hingga Kering dan Karamel
Bumbu yang dipakai untuk mencampur kering tempe sebaiknya dimasak hingga benar-benar kering dan mengkaramel. Proses karamelisasi gula dalam bumbu akan mengikat bumbu pada permukaan tempe sehingga tidak membuat tempe menjadi basah atau lembek setelah dicampur. Menggunakan sedikit air saat memasak bumbu sangat dianjurkan agar bumbu layu terlebih dahulu sebelum dikeringkan.
Pastikan seluruh air pada bumbu menguap dan bumbu benar-benar menempel pada tempe dengan tekstur kering. Ini membuat cita rasa bumbu menyatu dan kering tempe tetap renyah meskipun sudah disimpan beberapa hari. Teknik memasak bumbu ini juga bisa mempengaruhi aroma dan rasa gurih yang khas.
Jika bumbu terlalu basah, maka kering tempe akan mudah melempem dan berisiko cepat rusak. Proses memasak bumbu hingga kering ini menjadi kunci yang tidak boleh dilewatkan dalam resep kering tempe yang tahan lama dan nikmat.
Dinginkan Sebelum Disimpan
Sebelum memasukkan kering tempe ke dalam wadah penyimpanan, sangat penting untuk memastikan bahwa tempe sudah benar-benar dingin pada suhu ruang. Mengemas kering tempe yang masih panas atau hangat akan menyebabkan uap air terkumpul di dalam wadah, yang kemudian menimbulkan kelembapan dan mempercepat proses melempem dan basi.
Pada suhu ruang, kering tempe dapat stabil dan bumbu yang menempel tidak akan menghasilkan kondensasi air. Setelah dingin, tekstur renyah kering tempe dapat dipertahankan dan menjaga cita rasa agar tetap segar saat disimpan dalam waktu lama. Ini juga memperpanjang masa simpan kering tempe secara signifikan, terutama jika disimpan di wadah kedap udara.
Kebiasaan membiarkan kering tempe dingin sempurna sebelum penyimpanan merupakan cara cerdas yang sering diabaikan namun sangat efektif untuk menjaga kerenyahan dan daya tahan kering tempe.
Gunakan Wadah Kedap Udara
Penyimpanan kering tempe yang terbaik adalah menggunakan wadah yang rapat dan kedap udara. Wadah ini mencegah masuknya udara lembap yang dapat membuat tempe cepat melempem dan basi. Pilih wadah dari bahan kaca atau plastik dengan penutup yang bisa ditutup rapat sempurna agar tidak ada udara luar yang masuk.
Wadah kedap udara juga membantu menjaga aroma dan rasa gurih kering tempe karena bumbu dan kerenyahannya tidak cepat hilang terserap oleh udara. Jika memungkinkan, gunakan wadah yang sering dibuka-tutup secara minimal agar kualitas kering tempe tetap terjaga.
Untuk daya tahan yang lebih lama, tumbuhan seperti beras kering atau silica gel food grade dapat dimasukkan ke dalam wadah sebagai penyerap kelembapan alami. Ini akan membuat kering tempe tahan hingga beberapa minggu walaupun disimpan pada suhu ruang.
Letakkan di Tempat Kering dan Sejuk
Lokasi penyimpanan kering tempe adalah faktor lain yang sangat menentukan daya tahan dan kerenyahannya. Simpanlah kering tempe di tempat yang kering, sejuk, dan jauh dari sinar matahari langsung yang dapat meningkatkan suhu dan kelembapan. Ruangan dengan sirkulasi udara baik sangat dianjurkan untuk menjaga kering tempe tetap awet.
Suhu yang stabil menjadi kunci agar kering tempe tidak cepat melempem atau berjamur. Apabila cuaca atau lingkungan sangat lembap, penyimpanan di dalam kulkas bagian bawah juga bisa dipertimbangkan. Namun, pastikan wadah penyimpanan benar-benar kedap udara agar tidak ada uap air dari kulkas yang masuk.
Hindari menyimpan kering tempe di tempat yang rawan terkena uap panas atau area yang lembap seperti dekat wastafel atau kompor. Penempatan yang tepat akan membuat stok kering tempe Anda selalu siap saji dan lezat kapan saja.
Jaga Kebersihan Saat Mengambil
Saat mengambil kering tempe dari wadah penyimpanan, gunakan alat yang bersih seperti sendok atau sumpit agar tidak mencemari sisa kering tempe di dalam wadah. Menyentuh kering tempe dengan tangan yang basah atau kotor dapat menyebabkan bakteri atau jamur berkembang biak lebih cepat sehingga membuat kering tempe cepat basi.
Menggunakan alat yang kering juga penting agar tidak menambah kelembapan ke dalam wadah penyimpanan. Kebiasaan menjaga kebersihan ini berkontribusi pada masa simpan kering tempe yang lebih lama dan kualitas yang tetap terjaga hingga habis.
Selalu periksa kondisi kering tempe sebelum dihidangkan, apakah masih renyah dan tidak berbau aneh. Dengan menjaga kebersihan dan kehati-hatian ini, Anda bisa mendapat manfaat maksimal dari kering tempe yang tahan lama dan lezat.
People Also Ask
Bagaimana cara agar kering tempe tidak mudah melempem?
Potong tempe tipis, goreng kering, dan simpan di wadah kedap udara setelah dingin.
Bisakah kering tempe tahan lama tanpa kulkas?
Ya, jika disimpan di wadah kedap udara di tempat kering dan tidak terkena udara lembap.
Apakah menjemur tempe penting sebelum digoreng?
Sangat penting, untuk mengurangi kadar air supaya tempe cepat kering dan renyah saat digoreng.