Curhat Pria Jepang Pemenang Lelang Tas Birkin Asli yang Pecahkan Rekor Dunia

4 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Pelelangan tas Birkin asli merupakan salah satu lelang paling luar biasa di zaman modern. Lelang yang dilakukan Sotheby's Paris itu diikuti oleh sembilan pihak dengan angka penawaran dibuka sebesar 1 juta euro (sekitar Rp20,3 miliar). Angka itu langsung menjadikannya sebagai tas tangan termahal sepanjang massa.

Nilai akhir lelang yang dicapai fantastis, mencapai 7 juta euro, sekitar Rp165 miliar. Pemenangnya saat itu memilih anonim dan mengontak panitia via telepon. Belakangan, sosoknya terungkap luas ke publik. 

Ia adalah pengusaha Jepang Shinsuke Sakimoto. Dalam wawancara dengan CNN, CEO perusahaan penjualan kembali barang mewah Valuence Holdings, itu mengaku begitu ia diputuskan sebagai pemenang lelang tas Hermes Birkin, ia segera mencerna keberanian yang baru saja dilakukannya.

"Itu adalah pembelian termahal yang pernah saya lakukan untuk satu barang. Sangat menyenangkan, tapi benar-benar membuat saya mual," kata dia, dikutip dari CNN, Sabtu (2/8/2025).

Pria berusia 43 tahun itu merupakan calon pembeli yang tak terduga untuk salah satu artefak fesyen paling didambakan, sebuah prototipe yang dirancang untuk mendiang "it-girl" Inggris, Jane Birkin, yang kini telah menjadi barang mewah utama.

Mantan Pemain Sepak Bola

Shinsuke ternyata adalah mantan pemain liga sepak bola papan atas Jepang. Ia bermain di beberapa pertandingan profesional sebelum dilepas klub dan pensiun di usia 22 tahun.

Ia kemudian banting setir menjadi pengusaha dan membuka toko barang bekas mewah pertamanya di Osaka pada 2004, setelah sebelumnya bekerja di bisnis barang bekas milik ayahnya.

Ia mendirikan Sou (yang kemudian menjadi Valuence) tujuh tahun kemudian. Mayoritas yang dijualnya adalah tas tangan bekas. Tas-tas yang dijual kembali oleh perusahaannya mungkin jauh lebih murah daripada Birkin asli, tetapi seringkali dijual seharga ribuan dolar.

Sakimoto mempertahankan daya saing yang ia kaitkan dengan masa lalunya di dunia olahraga. Mengenang lelang 10 menit dari kantornya di Tokyo, ia berulang kali menyebut peserta lain sebagai "aite" (lawan) dan "teki" (musuh). Bahkan ketika tawaran mendekati batas harga tertingginya, ia menyarankan perwakilannya melalui telepon untuk segera membalas tawaran para pesaingnya.

"Balas dalam tiga atau lima detik," kenangnya. "Saya harus agresif."

Strategi Dapatkan Tas Birkin Asli

Sakimoto juga menambahkan, "Kami hampir mencapai batas atas, tetapi dalam beberapa menit itu kami menyusun strategi bagaimana memberikan tekanan psikologis pada lawan kami dan memaksa mereka menyerah."

Malam sebelum lelang, Sakimoto dua kali bermimpi untuk mengajukan tawaran yang menang. Ia mengatakan, "Kami menjalani proses ini dengan penuh keyakinan. Dan bisa dibilang, kami dipilih oleh para dewa mode untuk memiliki Birkin pertama."

Terlepas dari semua romantisme mimpi yang menjadi kenyataan, ini merupakan sebuah investasi yang sangat berharga. Pembelian lelang yang berprofil tinggi merupakan strategi terbaru yang menghasilkan banyak uang dalam strategi PR perusahaan. Lagipula, pemilik Birkin bersejarah itu secara teknis adalah Valuence, bukan CEO-nya, dan valuasi perusahaan didasarkan pada imbal hasil.

Sakimoto memperkirakan bahwa publisitas yang dihasilkan dari lelang bulan lalu akan menghasilkan "beberapa miliar yen" atau, dalam dolar, jumlah delapan digit dalam "nilai iklan" selama dekade berikutnya. Ia mengatakan tanpa mengidealkan motifnya, "Tawaran yang menang sudah pasti akan memecahkan rekor, yang berarti akan dilaporkan di seluruh dunia. Semua orang setuju dan memahami bahwa ini adalah investasi yang bagus."

Cerita Pembuatan Tas Birkin Pertama

Legenda prototipe ini bukan hanya tentang ikon kemewahan yang dihasilkannya, tetapi juga kisah penciptaannya. Birkin sendiri yang merancang desain ini saat bertemu secara tidak sengaja dengan pimpinan Hermès, Jean-Louis Dumas, dalam penerbangan ke London pada 1984.

Setelah barang-barangnya tumpah dari tas Kelly-nya ke lantai pesawat, aktris sekaligus ikon gaya ini mengusulkan desain yang lebih besar dan lebih sederhana. Jane mengatakan kepada Christiane Amanpour dari CNN pada 2020, "Saya bilang, 'Kenapa kamu tidak membuat tas yang ukurannya sekitar empat kali lipat Kelly, yang bisa dibiarkan terbuka?'"

Dumas memintanya untuk menggambarnya, jadi dia membuat sketsa ide untuk tas tangan berukuran besar di kantong muntah pesawat. Hermès pun mengabulkan permintaan tersebut dan memberikan tas pertama kepada Birkin.

Meskipun gayanya kemudian beragam warna dan bahan, tas aslinya terbuat dari kulit hitam sederhana dan diukir dengan inisial "J.B." Tas itu juga dilengkapi sepasang pemotong kuku perak kecil yang menjuntai di tali bahu, karena Birkin suka memotong kukunya dengan rapi, kata Sotheby's. Aktris yang meninggal pada 2023 ini mengaku telah menggunakannya hampir setiap hari dari 1985 hingga 1994, ketika ia menjualnya untuk mendukung penelitian AIDS.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |