7 Saran Penting Dokter Terkait Perawatan Kulit agar Hasilnya Maksimal

1 month ago 34

Liputan6.com, Jakarta - Merawat kulit itu penting karena kulit yang sehat dan bercahaya menunjukkan kondisi tubuh yang baik. Namun, cara perawatannya harus tepat agar mendapat hasil maksimal. Jangan termakan iklan atau buaian di media sosial maupun televisi atas produk perawatan kulit tertentu. Berikut tujuh saran penting dokter kulit untuk menjaga kulit tetap sehat, bersih, dan terlindungi, melansir pada Women's Health, Selasa, 2 September 2025.

1. Jangan melakukan rutinitas perawatan kulit yang terlalu panjang dan berlapis-lapis

Banyak orang tergoda mengikuti rutinitas 10 langkah atau lebih. Ia menyarankan cukup menggunakan dua hingga tiga produk utama saja dalam rutinitas perawatan kulit sehari-hari.

"Terlalu banyak produk justru dapat menyebabkan iritasi dan jerawat. Dengan banyak lapisan, juga sulit mengetahui seberapa banyak produk yang benar-benar terserap," kata Dr. Cindy Wassef, dosen madya di Pusat Dermatologi Rutgers.

Jangan melewatkan tabir surya, karena paparan sinar matahari bisa menyebabkan bintik hitam, garis halus, keriput, pori-pori besar, dan pembuluh darah melebar. "Jika saya harus memilih satu produk untuk selalu digunakan, SPF tetap juaranya," tambah Dr. Wassef.

Dr. Susan Massick, dokter kulit di The Ohio State University Wexner Medical Centert, menambahkan, "Mengaplikasikan tabir surya mudah, aman, dan efektif. Jangan melewatkannya saat hari mendung atau cuaca dingin."

2. Jangan Gunakan Krim Antibiotik Sembarangan

Meskipun krim antibiotik sering dianggap bermanfaat untuk luka atau goresan, dokter kulit memperingatkan risiko besar. "Produk yang mengandung neomisin sangat berbahaya. Ini terkenal menyebabkan dermatitis kontak," kata Dr. Ife J. Rodney, Direktur Pendiri Eternal Dermatology + Aesthetics dan Pendiri BLCK Haircare.

Penggunaan krim ini tidak hanya bisa membuat kulit merah dan meradang, tetapi juga bisa membingungkan proses penyembuhan alami kulit dan bahkan memperburuk kondisi luka. Selain itu, kulit yang terpapar krim antibiotik berisiko teriritasi dalam waktu lama. Jika memang perlu menggunakan produk antiseptik atau penyembuh luka, pilihlah yang lembut dan sesuai dengan anjuran dokter, bukan krim antibiotik berbahan neomisin.

3. Jangan Memencet Jerawat, Terutama di Malam Hari

Memencet jerawat menggoda, terutama saat jerawat tampak matang dan siap pecah. Namun, kebiasaan ini bisa merusak kulit secara signifikan.

"Memencet jerawat menyebabkan trauma dan peradangan pada kulit sekitar, yang bisa menimbulkan kemerahan, pembengkakan, dan noda gelap," jelas Dr. Rodney. Ia menyarankan menggunakan plester jerawat atau perawatan titik khusus yang bisa membantu jerawat mengering lebih cepat tanpa merusak kulit sekitarnya.

Dr. Joshua Zeichner, Direktur Riset Kosmetik dan Klinis di Rumah Sakit Mount Sinai, menambahkan, "Memencet jerawat menjelang tidur biasanya memperparah bekas jerawat, karena orang cenderung lelah dan kurang sabar. Saat lelah, tangan lebih agresif dan jerawat mudah mengalami trauma yang meninggalkan noda hitam atau bekas permanen." Dengan menggunakan perawatan topikal atau plester jerawat, kulit bisa sembuh lebih cepat dan risiko munculnya noda gelap bisa diminimalkan.

4. Jangan Mengaplikasikan 2 Produk Baru Sekaligus

Banyak orang tergoda mencoba beberapa produk baru sekaligus agar hasilnya cepat terlihat. Namun, hal ini justru bisa menyulitkan pemantauan efek produk. "Jika mencoba dua produk baru sekaligus, Anda tidak akan tahu mana yang memberi manfaat atau menyebabkan reaksi negatif," kata Dr. Rodney.

Cara yang lebih aman adalah mengaplikasikan satu produk baru terlebih dahulu, kemudian menunggu beberapa minggu untuk melihat bagaimana kulit merespons. Jika terjadi iritasi, peradangan, atau jerawat baru, lebih mudah mengetahui produk mana yang menjadi penyebabnya. 

5. Hindari Gel Manicure

Gel manicure memang terlihat rapi dan tahan lama, tetapi memiliki banyak risiko bagi kesehatan kuku. "Saya tidak pernah melakukan gel manicure. Meskipun terlihat bagus dan tahan lama, gel manicure bisa merusak kesehatan kuku," kata Dr. Massick.

Risiko yang mungkin terjadi termasuk alergi kontak terhadap bahan kimia dalam cat gel, paparan sinar UV atau LED saat proses pengerasan, serta kerusakan pelat kuku ketika cat gel dilepas. Kebiasaan ini juga dapat membuat kuku lebih tipis, rapuh, dan mudah patah.

Dr. Massick menekankan bahwa cat kuku biasa lebih aman dan ramah terhadap kesehatan kuku, terutama bila dilakukan secara rutin. Memilih metode yang lebih lembut akan menjaga kuku tetap kuat dan sehat tanpa harus mengorbankan penampilan.

6. Jangan Gunakan Scrub Wajah atau Sikat yang Terlalu Kasar

Beberapa orang berpikir scrub wajah atau sikat keras lebih efektif untuk membersihkan kulit, tapi kenyataannya hal ini bisa merusak kulit. "Beberapa scrub dan sikat terlalu agresif untuk kulit dan bisa menimbulkan iritasi," jelas Dr. Massick.

Scrub atau alat yang kasar dapat mengikis lapisan pelindung kulit, memicu kemerahan, dan menimbulkan peradangan jangka panjang. Meskipun terasa bersih setelah penggunaan, kulit bisa menjadi sensitif dan lebih rentan terhadap iritasi atau infeksi.

Pembersihan lembut menggunakan produk pembersih yang sesuai jenis kulit jauh lebih dianjurkan. Dengan cara ini, kulit tetap bersih, sehat, dan terjaga kelembapannya tanpa risiko rusak.

7. Bersihkan Wajah dengan Lembut di Malam Hari

Membersihkan wajah dengan lembut adalah langkah paling penting untuk menjaga kesehatan kulit. "Membersihkan wajah dengan lembut sudah cukup untuk menghapus riasan. Mengandalkan scrub atau alat kasar justru bisa mengikis kulit, menyebabkan kemerahan, dan merusak lapisan pelindung alami," kata Dr. Massick.

Rutinitas lembut di malam hari membantu kulit tetap bersih dari debu, polusi, dan sisa riasan tanpa menimbulkan trauma. Menggunakan teknik lembut memungkinkan kulit mempertahankan kelembapan alami dan lapisan pelindungnya. 

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |