5 Program Unggulan Kemenpar untuk 2026, Minta DPR Prioritaskan Penguatan Pariwisata Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar rapat kerja dengan Komisi VII di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 3 September 2025. Di kesempatan itu, kementerian yang dipimpin Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana itu memaparkan lima program unggulan untuk memperkuat sektor pariwisata Indonesia.

Kelima program unggulan Kemenpar tersebut adalah penerapan destinasi wisata bersih yang merupakan turunan dari program Gerakan Wisata Bersih (GWB); sinergi peningkatan keselamatan wisata, terutama berkaitan dengan wisata ekstrem; pariwisata naik kelas melalui pengembangan gastronomi, wellness tourism, dan wisata bahari; Event by Indonesia; dan program pengembangan desa wisata.

"Ini merupakan wujud dari komitmen kita bersama untuk terus berusaha menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan mengentaskan kemiskinan. Utamanya melalui sektor pariwisata yang jadi salah satu motor penggerak ekonomi Indonesia saat ini," kata Menpar dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Kamis (4/9/2025).

Kelima program unggulan didominasi 'barang lama.' Pengecualiannya adalah Event by Indonesia yang diluncurkan pada Agustus 2025.

Itu adalah platform digital yang menyajikan informasi beragam event dari enam kategori Wonderful Indonesia, yaitu Musik, Kreatif, Kuliner, Olahraga & Kesehatan, Seni & Budaya, serta Karnaval yang tersedia di kanal Instagram, TikTok, dan YouTube. 

Menpar Widi kembali mendorong agar sektor pariwisata jadi salah satu penggerak perekonomian rakyat Indonesia. Ia menyebut, sektor itu diprioritaskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto agar bisa berkontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia. 

Per kuartal pertama 2025, sektor pariwisata telah menyumbang 3,9 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, nilai devisa pariwisata hingga kuartal I/2025 telah mencapai 3,74 miliar dolar Amerika Serikat. Karena itu, ia menilai penguatan pariwisata sudah saatnya jadi prioritas bersama antara pemerintah dengan pihak-pihak terkait, dalam hal ini Komisi VII DPR RI.

"Kami berharap kehadiran kita semua di ruangan dan lembaga yang terhormat ini menjadi simbol sinergi sekaligus sinyal positif bahwa kita semua terus bekerja dan terbuka untuk setiap pikiran serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi dan pariwisata," kata Widi.

Ketua Komisi VII DPR Saleh Partaonan Daulay meminta agar Kemenpar memperkuat sumber daya manusia (SDM) pariwisata. Secara spesifik, ia mengusulkan pembangunan Politektik Pariwisata di berbagai daerah, terutama di Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Papua Barat Daya.

Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juli 2025, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia mencapai 1,48 juta kunjungan. Jumlah ini naik sebesar 4,62 persen dibandingkan Juni 2025 month-to-month (m-to-m) dan naik 13,01 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (y-on-y).

"Pada Juli 2025 kunjungan wisman melalui pintu masuk utama ada sebanyak 1.303.732 kunjungan, sementara wisman yang masuk pintu masuk perbatasan ada sebanyak 177.614 kunjungan. Dengan demikian, secara total kunjungan wisman ada 1,48 juta atau naik 4,62 persen secara bulanan dan naik 13,01 persen secara tahunan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers BPS, Senin, 1 September 2025, dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com.

Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga Juli 2025, jumlah kunjungan wisman mencapai 8,53 juta kunjungan atau meningkat 10,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Juli 2025, wisman yang berkunjung didominasi Malaysia (14,32 persen), Australia (11,69 persen), dan Tiongkok (9,76 persen).

"Jika dibandingkan Juni 2025, terjadi peningkatan kunjungan wisman dari Australia dan Tiongkok, sementara kunjungan wisman dari Malaysia mengala mi penurunan," ujarnya.

Foto Pilihan