Liputan6.com, Jakarta - Gara-gara tas Hermes, seorang wanita berusia berusia 33 tahun bertindak nekat. Ia mencuri tiga tas Hermes setelah menyemprotkan merica ke pramunia toko yang berjaga.
Menurut kepolisian Tokyo, dilaporkan NTV, dikutip dari Japan Today, Senin (7/7/2025), insiden itu terjadi di sebuah toko barang bekas bermerek di Dogenzaka, Shibuya, sekitar pukul 18.30 waktu setempat, Sabtu, 5 Juli 2025. Menurut polisi, Yurie Sato, nama tersangka itu, memanfaatkan kelengahan seorang pramuniaga wanita yang sedang sibuk mengurus sesuatu.
Setelah mengambil tiga tas Hermes senilai 3,9 juta yen (sekitar Rp437 jutaan), ia langsung berlari keluar toko sambil membawa tas-tas curiannya. Namun, pelarian Sato tak mulus.
Pramuniaga toko yang menyadari pencurian itu segera mengejarnya. Saat hendak ditangkap, Sato menyemprotkan merica ke wanita itu dan berusaha melarikan diri. Mengutip Tokyo Reporter, itu pun hanya bertahan sejauh 50 meter dari toko karena seorang pria pejalan kaki yang melihat kejadian langsung menangkapnya dan menyerahkannya ke polisi.
Polisi mengatakan pramuniaga toko itu hanya mengalami luka ringan. Polisi mengutip pernyataan Sato, "Saya ingin tas Hermes, jadi saya ambil beberapa dan lari."
Kasus Perampokan Toko Penjual Hermes di Hong Kong
Bukan sekali terjadi kejahatan terjadi dengan target adalah tas Hermes. Pada Sabtu, 30 November 2024, sebuah toko barang mewah di Hong Kong kehilangan 66 tas tangan Hermes senilai lebih dari Rp21 miliar karena dirampok segerombolan orang.
Menurut South China Morning Post, perampokan itu menimpa toko Ginza Xiaoma, yang terletak di lantai 17 New World Tower di Queen's Road Central di distrik Central Hong Kong. Rekaman kamera keamanan menunjukkan para perampok mengenakan topi dan menggunakan alat pendobrak untuk menerobos pintu masuk kaca sebelum dengan cepat menyasar etalase, demikian laporan Shanghai Daily.
Para pencuri mengisi tas mereka dengan beberapa model Hermes, termasuk Birkin 25, Birkin 30, Kelly 25, dan Kelly 28, sebelum melarikan diri dari tempat kejadian dengan mobil tujuh penumpang. Total 67 tas tangan dicuri, meskipun satu tas kemudian ditemukan oleh polisi di tangga.
Tujuh tas tambahan rusak selama pembobolan itu. Seluruh pencurian berlangsung dalam waktu lima menit. Foto-foto dari lokasi kejadian memperlihatkan pecahan kaca berserakan di seluruh toko dan pintu masuknya, yang menyoroti sifat pencurian yang cepat dan merusak.
Pihak Toko Bayar Kompensasi
Regu kriminal distrik kepolisian pusat langsung menyelidiki perampokan yang membuat banyak orang terkejut dengan ketepatan dan kecepatan pencuri. Menurut polisi, tiga pencuri bertopeng memasuki toko pada pukul 07.41 pagi, waktu setempat, menghancurkan lemari pajangan dan mencuri tas tangan bernilai tinggi dalam tas besar.
Seorang juru bicara toko mengonfirmasi bahwa dari barang-barang yang dicuri dan rusak, 21 adalah barang titipan milik pelanggan, sedangkan sisanya adalah inventaris milik toko, menurut South China Morning Post.
Ginza Xiaoma, yang digambarkan sebagai pengecer Hermes terkemuka di Asia, mengkhususkan diri dalam tas tangan dan aksesori Hermes dan mengoperasikan ruang pamer di Tokyo, Hong Kong, dan Singapura. Toko tersebut mengonfirmasi bahwa, sesuai dengan kebijakannya, mereka telah memberikan kompensasi penuh kepada para konsinyasi atas kerugian mereka.
Dalam kesempatan berbeda, rumah lelang barang mewah, Sotheby's, mengumumkan bahwa tas "The Original Birkin" milik Jane Birkin akan dilelang sebagai bagian dari penjualan Paris Fashion Icons pada 10 Juli 2025 di Paris, Prancis. Melansir People, Senin, 9 Juni 2025, tas tangan ini dirancang pada 1984 setelah CEO Hermes saat itu, Jean-Louis Dumas, bertemu secara tidak sengaja dengan aktris Jane Birkin saat terbang ke London dari Paris. Sotheby's belum mengumumkan perkiraan harga jual "The Original Birkin."
Diperkirakan Bakal Cetak Rekor
Namun demikian, Kepala Tas Tangan dan Mode Global Sotheby's, Marganne Halimi, mengatakan, kesempatan membelinya adalah "momen langka di dunia mode saat sebuah objek melampaui tren dan menjadi legenda." "Tas Birkin asli milik Jane Birkin masuk kategori itu," sebut dia.
"Tas tangan ikonis ini berdiri sejajar dengan barang-barang luar biasa, dengan asal-usul yang sama memukaunya, seperti sweater domba hitam milik Putri Diana dan jubah Freddie Mercury, keduanya jadi tolok ukur untuk barang-barang sejenisnya," lanjut Halimi.
Halimi berkata, "Seperti halnya tas lain, Birkin Original berpotensi untuk mendefinisikan ulang rekor, tapi yang terpenting, prioritas kami adalah memastikan tas ini menemukan rumah baru yang sesuai dengan status ikonis dan sejarah legendarisnya."
Setelah tas asli aktris tersebut, Hermes terus mengembangkan empat ukuran tas Birkin yang berbeda, menawarkannya dalam berbagai warna, kulit eksotis, dan edisi terbatas. Meski harganya ribuan dolar Amerika Serikat (AS), tas-tas tersebut sering kali menciptakan daftar tunggu yang panjang dengan permintaan dari para kolektor dan pencinta mode.