50 Negara Ikut Friends of Creative Economy Meeting 2025 di Jakarta, Indonesia Dorong Ekonomi Kreatif Terdefinisi

4 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Hari Ekonomi Kreatif Nasional (Hari Ekraf Nasional) 2025 yang jatuh pada 24 Oktober 2025, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menggelar Friends of Creative Economy (FCE) Meeting 2025 di Jakarta pada Selasa (21/10/2025). Sekitar 300 peserta dari 50 negara ikut serta dalam ajang untuk mempromosikan Indoesia sebagai tuan rumah World Conferences of Creative Economy (WCCE) ke-5 pada 2026.

Forum diskusi itu digelar untuk membahas berbagai isu sektor ekonomi kreatif yang strategis. Acara dihadiri sejumlah tokoh industri kreatif dari berbagai negara, di antaranya John Howkins yang dijuluki sebagai Bapak Ekonomi Kreatif Dunia; Principal Art Researcher Ministry of Culture UAE Mahnaz Fancy; Co-founder Outlier.org & MasterClass Aaron Rasmussen; dan pendiri IKLIM Indonesia sekaligus vokalis Navicula, Gede Robi.

"Kami berharap forum meeting ini dapat menghasilkan gagasan dan rekomendasi yang dapat memberikan dampak terhadap perkembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif Global," kata Menteri Ekraf (Menekraf) Teuku Riefky Harsya dalam pembukaan FCE Meeting 2025 di Thamrin Nine, Jakarta pada Selasa, 21 Oktober 2025.

FCE Meeting 2025 bertemakan Glocalisation of Creative Economy: Policies, Practices, Partnerships. Dalam agenda ini dibahas potensi penguatan kebijakan global yang selaras dengan kearifan lokal masing-masing negara, serta bagaimana menghadirkan standar global yang inklusif.

Promosi 1

Indonesia Dorong Pendefinisian Ekonomi Kreatif

Ditemui terpisah, Wakil Menekraf Irene Umar menyatakan hingga saat ini belum ada definisi ekonomi kreatif yang disepakati secara internasional. Masing-masing negara memiliki gambarannya tersendiri tentang apa yang dimaksud sebagai ekonomi kreatif.

"Bagaimana kita sebagai manusianya itu, set rules of the games-nya seperti apa? Dari yang paling mendasar saja, sering banget ditanyakan. Definisi dari creative economy itu apa? It's not only about Indonesia defining creative economy, tapi it's about the world of creative that define creative economy," tuturnya seusai menjadi moderator untuk diskusi panel yang membahas soal manusia.

Irene menyatakan pendefinisian yang jelas dan disepakati secara internasional perlu untuk membangun kebanggaan atas profesi yang ditekuni. Pasalnya, ketika bicara kreatif, orang cenderung memandangnya sebagai hobi semata, bukan sesuatu yang bisa diandalkan untuk memberi penghidupan yang layak. "Inilah yang harus terus-menerus kita dorong," ujarnya.

Setelah definisi berhasil disimpulkan kelak, pekerjaan rumah berikutnya adalah mendefinisikan jenis-jenis pekerjaan yang bisa dikategorikan sebagai pekerjaan kreatif. "Supaya dalam KTP-nya kita itu bakal keren banget kan? Occupation, photographer gitu loh. Itu juga mengembalikan pride terhadap kita bahwa kita itu adalah pejuang ekraf, pejuang kreatif," imbuhnya.

Peringatan Hari Ekraf Nasional 2025

Sebelumnya, Kemenekraf meluncurkan kampanye Oktoberkreasi untuk merayakan Hari Ekraf Nasional 2025. Kampanye itu menghadirkan berbagai aktivasi offline dan online, termasuk forum internasional, festival, hingga challenge media sosial.

"Hari Ekraf Nasional bukan sekadar perayaan seremonial satu hari yang menjadi formalitas, tetapi menjadi momen penting bagi para pegiat kreatif untuk bergerak bersama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang semakin inklusif, berkelanjutan, dan berdampak nyata," ujar Menekraf dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Senin, 20 Oktober 2025.

Rangkaian aktivasi offline dimulai dengan penyelenggaraan forum internasional Friends of Creative Economy (FCE) pada hari ini sebagai bagian dari rangkaian menuju World Conference on Creative Economy (WCCE) 2026. Selanjutnya, Kemenekraf kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta melalui Jakarta Innovation Days 2025 dan menggelar festival Styles AsikFest di Lippo Mall Nusantara.

Sementara, berbagai aktivasi online digelar di kanal media sosial Kementerian Ekraf, di antaranya User Generated Content (UGC) Challenge Oktoberkreasi, pendaftaran kreator IP, lomba kreasi logo ekonomi kreatif, serta pengembangan microsite Oktoberkreasi sebagai platform terpadu yang mengintegrasikan seluruh kegiatan kreatif sepanjang bulan tersebut.

Gelar Pekan Belanja Ekonomi Kreatif

Kemenekraf juga mendukung komunitas Gerakan Ekraf Nasional (Gekrafs) dalam penyelenggaraan BRIXGEKRAFS: Pekan Belanja Produk Ekraf Nasional, yang berlangsung di 20 lokasi di seluruh Indonesia pada 24--31 Oktober 2025. Program ini menampilkan ribuan produk unggulan pelaku ekraf lokal untuk memperluas akses pasar serta memperkuat keberlanjutan usaha. Puncak acara akan digelar di Jawa Tengah sebagai penutup kampanye Oktoberkreasi 2025. 

Wakil Menteri Ekraf Irene Umar mengajak seluruh pegiat ekonomi kreatif untuk menjadikan kampanye ini sebagai wadah untuk mengenalkan karya kreatif unggulan dari setiap daerah agar masyarakat semakin memahami potensi dan optimistis terhadap kekuatan ekonomi kreatif dalam mendorong kontribusi yang nyata bagi perekonomian Indonesia.

"Kekayaan kreativitas Indonesia dari Sabang sampai Merauke itu luar biasa. Setiap daerah punya unique selling point-nya masing-masing. Kampanye Oktoberkreasi untuk memperingati Hekrafnas 2025 ini harus menjadi wadah bagi para pegiat ekraf dari daerah hingga pusat untuk bersatu dan memamerkan keunggulan produk kreatif daerahnya," ujar Wamen Ekraf.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |