Liputan6.com, Jakarta - Mengenal batik lebih jauh dengan cara yang seru, Anda bisa mengunjungi sejumlah kampung batik di Indonesia. Setiap sentra batik memiliki kekhasan masing-masing, menawarkan pengalaman unik bagi siapa saja yang ingin menyelami keindahan kain warisan tersebut.
Mulai dari pesisir utara Jawa hingga Madura, bahkan Kepulauan Riau, terdapat banyak kampung batik yang seru dijelajah. Destinasi-destinasi ini tidak hanya jadi pusat produksi batik, tapi juga menyimpan sejarah panjang, akulturasi budaya, serta tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.
Para wisatawan dapat melihat dan ikut membuat batik, belajar teknik mencanting, serta memahami makna di balik setiap motif. Dari sekian banyak, berikut enam kampung batik untuk disambangi, seperti dilansir dari laman Kementerian Pariwisata, Sabtu, 18 Oktober 2025:
1. Kampung Batik Lasem
Kampung Batik Lasem terletak di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dikenal sebagai "Kota Tiongkok Kecil" karena sejarah akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa dalam industri batiknya. Batik Lasem memiliki ciri khas warna merah menyala yang disebut "merah darah ayam."
Warna ini dihasilkan dari teknik pewarnaan khusus dengan bahan alami, melambangkan kebahagiaan dalam budaya Tionghoa. Motifnya menggabungkan unsur Tionghoa, seperti burung hong dan naga, serta motif Jawa seperti sekar jagad.
Daya tarik wisata Kampung Batik Lasem meliputi workshop pembuatan batik, di mana wisatawan dapat belajar langsung proses mencanting hingga pewarnaan. Kampung ini juga memiliki museum batik kuno dan modern, serta bangunan bersejarah yang menambah keautentikan destinasi wisata budaya ini.
2. Kampung Batik Laweyan
Kampung Batik Laweyan di Solo, Jawa Tengah, merupakan salah satu sentra batik tertua dan paling terkenal di kota tersebut, bahkan sebelum berdirinya Yogyakarta dan Surakarta. Batik Laweyan memiliki sekitar 250 motif yang sudah dipatenkan, dengan ciri khas warna lebih terang dibandingkan batik Kauman.
Beberapa motif populer antara lain Tirto Tejo dan Truntum yang sangat diminati. Keunikan Laweyan juga terlihat pada arsitektur bangunannya yang memadukan pengaruh Jawa, Eropa, Tiongkok, dan Islam, mencerminkan kekayaan para saudagar batik masa lampau.
Sebagai daya tarik wisata, Kampung Batik Laweyan tidak hanya menawarkan penjualan batik, tapi juga paket wisata membatik. Wisatawan dapat mengikuti kursus singkat atau workshop intensif untuk mendalami teknik batik tulis dan cap.
Selain itu, pengunjung bisa menikmati kuliner khas, seperti ledre dan apem, serta bersantai di Wedangan Rumah Nenek yang memiliki bangunan unik perpaduan arsitektur Jawa dan Belanda.
3. Kampung Batik Tanjungbumi Madura
Batik Tulis Tanjung Bumi terletak di Kabupaten Bangkalan, Madura, sebagai salah satu sentra batik tulis utama di pulau tersebut. Batik Tanjung Bumi memiliki ciri khusus pada warnanya yang semakin lama semakin tajam dan mencolok berkat teknik pencelupan warna yang berulang-ulang.
Ciri khas batik Madura secara umum adalah penggunaan warna merah yang berani dan tegas, kuning, hijau, dan biru, menciptakan kesan cerah. Kampung Batik Tanjungbumi Madura merupakan kawasan pesisir yang identik dengan kehidupan nelayan.
Para wanitanya mengisi waktu dengan membatik dan menciptakan sejumlah motif batik, seperti motif kupu dan motif tumpal, yang berpadu dengan budaya Arab, serta bernilai spiritual.
4. Kampung Batik Gonggong Tanjung Pinang
Batik Gonggong merupakan motif batik khas dari Kepulauan Riau, khususnya Tanjungpinang, yang terinspirasi dari hewan laut gonggong. Hewan sejenis siput laut ini banyak ditemukan di perairan sekitar Tanjungpinang.
Motif batik Gonggong menampilkan bentuk gonggong yang diatur secara berulang, terstruktur, dan simetris, menciptakan pola visual yang khas dan memikat. Motif ini memiliki lebih dari 30 varian, termasuk Gonggong Julur Kacang, Gonggong Awan Larat, dan Gonggong Beriring, sering dikombinasikan dengan motif kepiting dan kerang.
Warna-warna yang digunakan cenderung cerah dan mencolok seperti merah muda, ungu, kuning, dan biru langit. Di sini, pengunjung bisa menemukan berbagai toko yang menjual batik khas.
5. Kampung Batik Kauman Pekalongan
Kampung Batik Kauman adalah salah satu sentra batik tertua dan paling bersejarah di Kota Pekalongan, terletak tidak jauh dari alun-alun kota. Kampung ini disinyalir merupakan kampung pertama di kawasan Pekalongan, dengan banyak bangunan kuno, seperti Masjid Jami' yang didirikan tahun 1852.
Pada 2007, Kampung Kauman secara resmi ditetapkan sebagai Kampoeng Batik Kauman. Kampung Batik Kauman dikenal sebagai tempat lahir dan berkembangnya batik Kauman yang khas, memadukan cita rasa batik pesisir dengan nuansa religius dan nilai-nilai budaya yang kuat.
Daya tarik wisata di Kampung Batik Kauman sangat beragam. Pengunjung dapat menyaksikan langsung proses pembuatan batik di pranggok-pranggok (rumah produksi batik tradisional) yang masih aktif. Pada 2018, diresmikan Omah Kreatif sebagai wadah pengembangan kreativitas perajin dan pedagang batik, dilengkapi workshop dan showroom.
6. Kampung Batik Cibuluh
Kampung Batik Cibuluh terletak di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat. Kampung ini diresmikan pada 24 Agustus 2019 sebagai Kampung Batik pertama di Kota Bogor.
Kampung Batik Cibuluh merupakan kawasan penghasil batik cap dan batik tulis, baik kategori klasik-tradisional maupun kontemporer, yang mengangkat keanekaragaman ikon Kota Bogor. Meski relatif muda, Cibuluh telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam kreativitas motif dan produksi.
Kampung Batik Cibuluh menawarkan konsep eduwisata. Pengunjung dapat belajar proses pembuatan batik mulai dari menggambar motif, mencanting, hingga pewarnaan. Wisatawan dapat mengikuti workshop membatik dengan tarif terjangkau.
Selain itu, pengunjung bisa berswafoto di kawasan kampung yang dipenuhi wall painting, serta mendapatkan edukasi tentang sejarah dan filosofi setiap motif batik secara langsung dari perajin.