Liputan6.com, Jakarta - Insiden mengerikan terjadi di sebuah taman hiburan di kawasan Al-Hada, Taif, Arab Saudi. Wahana Pendulum 360, yang merupakan salah satu permainan ekstrem, runtuh saat beroperasi pada Rabu malam, 30 Juli 2025. Akibatnya, 23 pengunjung terluka. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
"Beberapa korban luka-luka, beberapa dirawat di lokasi kejadian, sementara yang lain dirujuk ke rumah sakit," demikian bunyi pernyataan yang diunggah di akun X, pemerintah daerah Taif, dikutip dari Arab News, Jumat (1/8/2025). Gubernur Taif Pangeran Saud bin Nahar bin Saud bin Abdulaziz langsung memerintahkan penutupan taman hiburan itu sambil menunggu penyelidikan.
Menurut keterangan saksi mata dan video yang beredar di media sosial, wahana yang mengayunkan penumpang dalam lengkungan besar tersebut mengalami kerusakan struktural pada kolom tengahnya, yang terbelah secara horizontal saat bergerak. Hal ini menyebabkan lengan pendulum yang membawa penumpang jatuh ke tanah, sementara para penumpang terikat di kursi mereka.
3 Pengunjung Kritis
Rekaman yang dibagikan pengunjung taman menunjukkan suasana kacau beberapa saat setelah pendulum runtuh. Beberapa penumpang terluka akibat benturan awal dan yang lainnya terbentur ketika komponen wahana terdorong mundur dengan kecepatan tinggi, mengenai orang-orang yang duduk di sisi berlawanan.
Tim darurat melaporkan berbagai cedera, dengan tiga orang dalam kondisi kritis. Pihak berwenang merespons insiden tersebut, dengan pertahanan sipil, layanan medis darurat, dan personel keamanan tiba di lokasi kejadian menangani situasi. Para korban luka dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan, sementara beberapa lainnya menerima pertolongan pertama di tempat.
Insiden ini memicu kekhawatiran publik terhadap peraturan keselamatan di fasilitas rekreasi, dengan seruan untuk inspeksi dan akuntabilitas yang lebih ketat. Pihak berwenang diperkirakan akan merilis temuan awal dalam beberapa hari mendatang.
Insiden mengerikan yang melibatkan wahana Pendulum 360 juga pernah terjadi di Jatim Park 1 pada Selasa, 8 April 2025. Saat itu, seorang pengunjung terlempar dan terluka. Penutupan wahana dilakukan selama proses penyelidikan dan penyidikan dilakukan Kepolisian Resort Kota Batu.
1 Pengunjung Patah Tulang
Salah satu fokus penyelidikan adalah mencari apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa tersebut. Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo, mengatakan, olah kejadian tempat perkara di wahana Pendulum 360 Jatim Park 1 dilakukan usai insiden terjadi pada Selasa, 8 April 2025.
Enam saksi dipanggil untuk diperiksa esok harinya. "Ada pemeriksaan lanjutan pada Senin pekan depan (21 April 2025). Kami akan panggil saksi-saksi dari teknis dan lainnya," kata Rudi dikonfirmasi kanal Regional Liputan6.com, Jumat, 18 April 2025.
Pemeriksaan mencakup penerapan Standar Operasinal Prosedur (SOP) keselamatan pengunjung. Ini termasuk mengecek kondisi wahana permainan tersebut, apakah layak atau tidak. "Masih penyelidikan mendalam. Kami mencari apakah ada unsur kelalaian dalam kejadian itu," ujar dia.
Berdasarkan kronologi, RDPK, seorang pengunjung Jatim Park 1, terlempar saat bermain di wahana Pendulum 360. Korban, yang masih berstatus pelajar, mengalami patah tulang akibat kejadian tersebut dan kini dirawat di rumah sakit di Kota Malang sesuai permintaan keluarga korban.
Pernyataan Manajemen Jatim Park 1
Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, akibat terlempar dari wahana di Jatim Park 1 itu, korban mengalami patah dua tulang betis kanan. Ia juga menderita patah tulang jari tengah tangan kanan dan patah tulang jari manis tangan kanan.
Manajemen Jawa Timur Park Grup meminta maaf dan menyesali peristiwa nahas tersebut. "Kami meminta maaf pada korban dan keluarga. Kami siap bertanggung jawab penuh," kata Manajer Pemasaran dan Humas Jawa Timur Park Group, Titik Ariyanto, dalam keterangan resminya.
Dia menambahkan, pihak manajemen siap mematuhi seluruh proses hukum yang berjalan, termasuk bersikap kooperatif selama proses penyelidikan berlangsung sampai ada keadilan untuk korban. "Kami akan mematuhi apapun hasil dari proses hukum nantinya," ucap Titik.
Manajemen Jatim Park 1 menyebut, pihaknya telah berusaha maksimal mengutamakan keselamatan seluruh pengunjung. Mereka menyebut, selalu ada pengecekan secara berkala terhadap seluruh wahana permainan sebagai bagian dari SOP.