Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari yang lalu media sosial ramai dengan berita soal turis asal Amerika Serikat (AS) kena tipu agen travel di Labuan Bajo. Akibatnya kelompok wisatawan yang terdiri dari 13 turis AS dan 7 turis lokal tersebut terlantar.
Menurut unggahan akun TikTok @infolabuanbajo, rombongan ditinggalkan di Pelabuhan dan menolak membawa mereka ke Taman Nasional Komodo. Masalah ini muncul karena pihak agen belum melunasi pembayaran kapal, padahal rombongan sudah membayar lunas Rp101 juta.
Tim Lifetsyle Liputan6.com mencoba mengonfirmasi kejadian ini ke pihak agen tur tapi belum mendapat respons. Namun Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melkiades Laka Lena telah menanggapi kejadian yang mencoreng pariwisata Labuan Bajo tersebut.
Melkiades mengatakan bahwa tata kelola sektor pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat harus diperbaiki agar tidak terjadi lagi kasus-kasus penipuan terhadap wisatawan di kemudian hari. "Semua kejadian buruk yg terjadi termasuk di sektor pariwisata menjadi cambuk untuk semua pihak dan tata kelolanya harus segera diperbaiki sehingga tidak terjadi hal yang sama di kemudian hari,” lapor ANTARA di Kupang, Minggu (8/6/2025).
Agen Perjalanan Tidak Terdaftar Resmi
Hal ini disampaikan Melkiades untuk menanggapi kasus penipuan yang dilakukan oleh agen perjalanan Gratio Tour terhadap 20 wisatawan termasuk 13 warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat di Labuan Bajo, Manggarai Barat pekan lalu.
Menurutnya, kejadian penipuan terhadap wisatawan seperti yang terjadi Labuan Bajo tentunya mencoreng sektor pariwisata di NTT. Dia menyebut bahwa seharusnya kejadian seperti itu tidak terjadi jika sektor pariwisata dikelola dengan baik.
Sebab itu menurutnya pencegahan terkait hal ini harus dilakukan secara pararel dengan peningkatan kapasitas teknis moral dan integritas pelaku pariwisata hingga penegakan hukum bagi siapa saja yang bertindak di luar ketentuan.
"Perlu ada penegakan hukum bagi siapa saja yang bertindak di luar ketentuan," ujar dia.
Sementara itu Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia atau Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Nusa Tenggara Timur dalam keterangannya menyatakan bahwa agen perjalanan yang melakukan penipuan itu tidak terdaftar resmi.
Penipuan Serupa Pernah Terjadi
Ketua DPD Asita NTT, Oyan Kristian, mengatakan agen travel tersebut sudah sering melakukan penipuan terhadap wisatawan di kawasan itu. Menurutnya perlu adanya fungsi kontrol sehingga kejadian tersebut tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Sebenarnya penipuan kepada turis asing yang hendak berlibur ke Labuan Bajo juga sempat beberapa kali terjadi. Sekitar tahun 2022, sepasang suami istri yang menjadi influencer mengaku menjadi korban penipuan salah satu travel agent saat berlibur ke Labuan Bajo. Lewat akun TikTok @pasangan.couple, Diego dan Kelly menumpahkan kekesalannya setelah batal berpesiar di kapal pinisi.
Melalui video yang belakangan sudah dihapus itu, Diego menjelaskan dugaan penipuan yang dialaminya. Pertama, pihak travel agent tidak menjemput mereka pada waktu yang disepakati. "Mereka alasan pertama, kapalnya enggak ada, bla-bla-bla," katanya.
Pihak travel agent itu pun disebut tidak mengembalikan dana yang telah disetorkan. Uang yang ditilap mencapai Rp12 juta untuk enam pack perjalanan wisata selama 3 hari 2 malam di Labuan Bajo.
Memviralkan agar Bisa Menangkap Pelaku
Sambil memperlihatkan tangkapan layar percakapan, Diego menyatakan pria berinisial R yang mengaku dari travel agent itu hanya merespons dengan kalimat terima kasih. "Dia cuma chat, makasih Bang, seolah-olah sudah selesai," sambungnya.
Diego mengaku sengaja memviralkan kasusnya agar bisa menangkap pihak travel agent yang menipunya. Ia pun melaporkan kasusnya kepada Kemenparekraf agar tak ada lagi yang menjadi korban.
Setelah kasus mencuat, kuasa hukum travel agent itu akhirnya menghubungi Kelly meminta mediasi. Kelly bersedia dengan syarat uangnya dikembalikan dan itu disanggupi oleh pemilik travel agent yang bernama Dhita. Ia juga meminta agar kesepakatan damai itu direkam dan diunggah ke media sosial milik Kelly.
"Pertama-tama, saya mau ngucapin terima kasih atas iktikad baik dari pihak Komodo Experience, terutama Ibu Dhita, untuk pengembalian dana yang sudah saya bayarkan kemarin. Saya Kelly dan Diego dengan ini menyatakan bahwa permasalahan terkait yang terjadi kemarin, sudah diselesaikan secara mediasi dari pihak Kelly dan Diego dan pihak Komodo Experience," tutur Kelly yang diunggah lewat Insta Storynya @kellycourtneyy.