Ilmuwan: Odol Berbahan Rambut Bisa Cegah Kerusakan Gigi

1 month ago 58

Liputan6.com, Jakarta - Odol yang terbuat dari rambut Anda sendiri dapat membantu memperbaiki dan melindungi gigi yang rusak, kata peneliti. Para ilmuwan dari King's College London menemukan bahwa keratin—protein yang terdapat pada rambut, kulit, dan wol—dapat memperbaiki enamel gigi dan menghentikan tahap awal kerusakan gigi.

Melansir BBC, Jumat, 22 Agustus 2025, penelitian mereka mengungkap bahwa keratin menghasilkan lapisan pelindung yang menyerupai struktur dan fungsi enamel alami ketika bersentuhan dengan mineral dalam air liur. Peneliti PhD di King's College London dan penulis pertama studi ini, Sara Gamea, mengatakan, "Keratin menawarkan alternatif yang transformatif untuk perawatan gigi saat ini."

Ia menambahkan, "Teknologi ini menjembatani kesenjangan antara biologi dan kedokteran gigi, menyediakan biomaterial ramah lingkungan yang mencerminkan proses alami. Tidak hanya bersumber secara berkelanjutan dari bahan limbah biologis, seperti rambut dan kulit, tapi juga menghilangkan kebutuhan akan resin plastik tradisional, yang umum digunakan dalam kedokteran gigi restoratif, yang beracun dan kurang tahan lama."

Cara Kerja Keratin

Dalam studi mereka, yang diterbitkan di Advanced Healthcare Materials, para ilmuwan mengekstrak keratin dari wol.  Mereka menemukan bahwa ketika diaplikasikan pada permukaan gigi dan bersentuhan dengan mineral yang secara alami terdapat dalam air liur, keratin membentuk struktur seperti kristal yang sangat terorganisir, menyerupai struktur dan fungsi enamel alami.

Seiring waktu, struktur ini terus menarik ion kalsium dan fosfat, yang menyebabkan pertumbuhan lapisan pelindung seperti enamel di sekitar gigi, menurut para peneliti. Makanan dan minuman asam, kebersihan mulut yang buruk, dan penuaan, semuanya berkontribusi terhadap erosi dan kerusakan email, yang menyebabkan gigi sensitif, nyeri, dan akhirnya kehilangan gigi.

Penulis senior dan konsultan prostodontik di King's College London, Dr. Sherif Elsharkawy, mengatakan, "Tidak seperti tulang dan rambut, enamel tidak beregenerasi. Setelah hilang, enamel akan hilang selamanya."

Pemanfaatan Bahan-Bahan Alami

Dr. Elsharkawy menambahkan, "Kita memasuki era yang menarik di mana bioteknologi memungkinkan kita tidak hanya mengobati gejala, tapi juga memulihkan fungsi biologis menggunakan bahan-bahan alami tubuh."

"Dengan pengembangan lebih lanjut dan kemitraan industri yang tepat, kita mungkin akan segera mendapatkan senyum yang lebih kuat dan lebih sehat hanya dengan sesuatu yang sederhana seperti potong rambut."

Selama ini, fluorida dikenal sebagai bahan aktif utama dalam pasta gigi yang berfungsi memperkuat enamel dan memperlambat kerusakan gigi. Namun, fluorida tidak memiliki kemampuan untuk membangun kembali enamel setelah hilang.

Di sinilah keratin menawarkan keunggulan signifikan, karena kandungan itu dapat meregenerasi enamel dengan mengembalikan struktur alaminya. Perawatan berbasis keratin ditemukan dapat menghentikan kerusakan gigi sepenuhnya, berbeda dengan pasta gigi berfluorida yang hanya memperlambat prosesnya.

Keunggulan Keratin

Potensi keratin untuk menghentikan dan membalikkan kerusakan gigi tahap awal merupakan terobosan yang tidak dapat dicapai pasta gigi atau obat kumur konsumen yang ada saat ini. Ini menandakan pergeseran paradigma dalam perawatan gigi.

Para peneliti melihat potensi besar untuk mengembangkan perawatan ini jadi pasta gigi untuk penggunaan sehari-hari. Selain, bisa dibuat jadi gel yang dapat diaplikasikan secara profesional oleh dokter gigi untuk perbaikan yang lebih terarah.

Keratin juga terlihat lebih alami daripada perawatan konvensional, karena dapat lebih cocok dengan warna gigi asli. Ini tidak hanya memberi manfaat fungsional, namun juga estetika. Inovasi ini menjanjikan masa depan di mana perawatan gigi tidak hanya efektif, tapi juga selaras dengan alam dan berkelanjutan.

Foto Pilihan

Penari Reog Ponorogo dari Sedulur Warok Ponorogo Bekasi beraksi saat pembukaan acara Parade Wastra Nusantara 2025 yang di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025). (KapanLagi.com/Budy Santoso)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |