Masakan Italia Jadi Gaya Gastronomi Pertama di Dunia yang Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Takbenda

Liputan6.com, Jakarta - Sejarah baru tercipta. Masakan Italia menjadi gaya gastronomi pertama di dunia yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dunia. Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Italia Girogio Meloni di sela sidang UNESCO di Delhi, India, mendahului pengumuman resmi dari UNESCO.

"Kami adalah yang pertama di dunia yang menerima pengakuan ini, yang menghormati siapa kami dan identitas kami," kata Meloni dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 10 Desember 2025, dikutip dari CNN. "Karena bagi kami orang Italia, masakan bukan hanya makanan atau kumpulan resep. Ini jauh lebih dari itu: Ini adalah budaya, tradisi, kerja keras, dan kekayaan."

Status itu menandai keberhasilan dari kampanye tiga tahun terakhir yang dilaksanakan Kementerian Pertanian Italia untuk mendapatkan pengakuan atas cara tradisional negara itu dalam menanam, menyiapkan, dan menyajikan makanan. 

"Kegiatan memasak di Italia melampaui sekadar kebutuhan nutrisi dan menjadi praktik sehari-hari yang kompleks dan berlapis," tulis Pier Luigi Petrillo, salah satu editor proposal Italia, dalam dokumen pengajuan awal.

Dalam proposal yang diajukan, Italia berargumen bahwa "lanskap gastronomi yang hidup" negara tersebut mencerminkan keanekaragaman biokultural bangsa dan bahwa masakan tersebut berpegang pada keberlanjutan, musim, dan resep yang tidak boros, yang menambah keunikannya. Proposal tersebut juga menunjukkan bahwa pewarisan tradisi dalam keluarga dari generasi ke generasi menciptakan hubungan sentimental dengan makanan.

Pengakuan itu disampaikan ketika negara tersebut terus berjuang melawan makanan Italia "palsu", termasuk pengaduan baru-baru ini yang disampaikan ke Parlemen Eropa setelah botol-botol saus carbonara kemasan muncul di rak-rak toko. Italia juga berjuang melawan produksi minyak zaitun palsu dan penggunaan nama-nama yang terdengar seperti Italia pada produk yang tidak dibuat di Italia.

Menteri Pertanian Italia Francesco Lollobrigida menyatakan pengakuan UNESCO itu merupakan sumber kebanggaan sekaligus menyadarkan tentang upaya peningkatan kualitas gastronomi Italia, dari produk, wilayah, hingga rantai pasok.

"Ini juga akan menjadi alat tambahan untuk melawan mereka yang berupaya mengeksploitasi nilai yang diakui seluruh dunia dalam produk buatan Italia, dan akan mewakili peluang baru untuk menciptakan lapangan kerja dan kekayaan di daerah-daerah, serta melanjutkan tradisi yang telah diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia," ujar Lollobrigida dalam sebuah pernyataan.

Meloni menambahkan bahwa pengakuan itu akan mendatangkan tambahan pendapatan. "Kami sudah mengekspor produk pertanian senilai 70 miliar euro, dan kami adalah ekonomi terkemuka di Eropa dalam hal nilai tambah pertanian," katanya. "Pengakuan ini akan memberikan dorongan yang menentukan bagi ekonomi Italia untuk mencapai level baru."

Status warisan budaya dunia takbenda UNESCO biasanya memberikan prestise tambahan kepada entitas yang ditunjuk. Hal ini menempatkan beban tanggung jawab tambahan pada negara-negara untuk melindungi kekayaan budaya mereka. 

Di sisi lain, status tersebut juga biasanya mendorong peningkatan kunjungan wisata. Melansir US News, kelompok industri memperkirakan pengakuan UNESCO dapat meningkatkan kunjungan wisata hingga delapan persen dalam dua tahun, menambah sekitar 18 juta kunjungan wisatawan mancanegara.

Kekuatan status UNESCO terbukti menarik perhatian masyarakat dunia, seperti pembuatan pizza neapolitan yang masuk daftar UNESCO pada 2017, telah mendorong peserta kursus profesional meningkat 284 persen, menurut sebuah studi oleh Universitas Unitelma Sapienza Roma.

Hal itu mendatangkan dilema bagi Italia yang sudah kewalahan mengatasi overtourism di masa puncak. Itu pula yang dikhawatirkan para peneliti, bahwa peningkatan kunjungan seringkali disertai dengan tekanan pariwisata berlebihan, seperti yang terlihat di Venesia dan perbukitan Prosecco di timur laut. Status UNESCO telah menarik banyak pengunjung melebihi kapasitas lokal.

Mengutip Yahoo, dengan pengakuan itu, kuliner Italia kini bergabung dengan daftar global warisan budaya takbenda lainnya yang terkait dengan makanan. Daftar tersebut mencakup hidangan haute cuisine Prancis yang dirayakan dalam perayaan, makanan Meksiko yang menghormati ritual keagamaan, teknik fermentasi kimchi Korea, dan masakan Washoku Jepang. 

Penting untuk dicatat bahwa penetapan ini tidak secara spesifik menyebutkan hidangan, resep, atau spesialisasi regional tertentu. Sebaliknya, pengakuan UNESCO menyoroti pentingnya budaya yang diberikan orang Italia pada ritual memasak dan makan. Contohnya adalah tradisi makan siang keluarga pada Minggu, yang merupakan inti dari pengalaman kuliner Italia.

Italia sejauh ini sudah memiliki 13 item budaya lain dalam daftar takbenda UNESCO. Selain pembuatanpizza neapolitana, ada juga permainan lonceng manual, nyanyian opera, perburuan dan estraksi truffle. Italia juga terdaftar di antara tempat-tempat yang menikmati diet Mediterania ketika ditambahkan pada 2013.