Sophie Kinsella Penulis Buku Shopaholic Meninggal Dunia di Usia 55 Tahun, Sempat Berjuang Lawan Kanker Otak

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Penulis novel Sophaholic, Sophie Kinsella, meninggal dunia pada usia 55 tahun setelah didiagnosis menderita kanker otak yang agresif. Kabar kematiannya diumumkan keluarganya dalam sebuah unggahan yang dibagikan di akun Instagram pribadi Sophie.

"Kami sangat sedih mengumumkan kepergian Sophie tercinta kami (alias Maddy, alias Mummy) pagi ini. Ia meninggal dengan tenang, hari-hari terakhirnya dipenuhi dengan hal-hal yang sangat ia cintai: keluarga, musik, kehangatan, Natal, dan sukacita," bunyi awal unggahan tersebut disertai foto Sophie yang sedang tersenyum.

"Kami tidak dapat membayangkan bagaimana kehidupan akan berjalan tanpa pancaran dan kecintaannya pada kehidupan. Terlepas dari penyakitnya, yang ia tanggung dengan keberanian yang tak terbayangkan, Sophie menganggap dirinya sangat diberkati – memiliki keluarga dan teman-teman yang luar biasa, dan telah meraih kesuksesan luar biasa dalam karier menulisnya."

"Dia tidak pernah menganggap remeh apa pun dan selalu bersyukur atas cinta yang diterimanya. Dia akan sangat dirindukan, hati kami hancur," pungkas unggahan tersebut. Sophie meninggalkan lima anak dengan suaminya, Henry Wickham.

Mengutip Hello Magazine, Kamis (11/12/2025), novelis yang bernama asli Madeleine Sophie Wickham itu pertama kali membagikan kabar diagnosis kankernya dalam sebuah unggahan Instagram pada April 2024, Ia menjelaskan, menjelaskan bahwa ia telah menjalani kemoterapi dan radioterapi.

Perjalanan Diagnosis dan Pengobatan Intensif

Dalam unggahan tersebut, Sophie menjelaskan bahwa ia merahasiakan berita tersebut sampai anak-anaknya dapat memproses berita tersebut dan beradaptasi dengan "normal baru" mereka.

"Pada akhir tahun 2022 saya didiagnosis menderita glioblastoma, suatu bentuk kanker otak yang agresif," tulisnya saat itu. "Saya tidak membagikan ini sebelumnya karena saya ingin memastikan bahwa anak-anak saya dapat mendengar dan memproses berita tersebut secara pribadi dan beradaptasi dengan 'normal baru' kami."

Ia melanjutkan, "Saya telah berada di bawah perawatan tim yang luar biasa di University College Hospital di London dan telah menjalani operasi yang sukses dan radioterapi serta kemoterapi selanjutnya, yang masih berlangsung."

Setelah diagnosisnya, Kinsella menulis novel fiksi What Does It Feel Like?, yang dirilis pada Oktober 2024. Novel itu bercerita tentang seorang novelis yang didiagnosis menderita tumor otak ganas dan harus belajar bagaimana membangun kembali hidupnya. Kisah ini, meskipun fiksi, terinspirasi oleh kondisinya sendiri.

Buat Novel untuk Anak-anak

Sophie ternyata tak hanya menciptakan novel untuk remaja dan dewasa, tetapi juga menulis buku anak-anak. Ia memulainya dengan novel Young Adult, Finding Audrey, yang diterbitkan pada 2015, sebelum ia melanjutkan dengan menulis seri Mummy Fairy and Me untuk anak-anak usia lima hingga tujuh tahun.

"Saya senang menulis buku saya untuk remaja, Finding Audrey, dan sekarang sangat gembira melihat seri pertama saya untuk anak-anak yang jauh lebih muda di rak buku di seluruh dunia," kata Sophie kepada para pembacanya melalui situs webnya.

"Sebagai ibu dari lima anak, saya tahu betapa berharganya cerita: bagaimana cerita memberi makan imajinasi dan merupakan cara yang brilian bagi keluarga untuk menjalin ikatan."

"Saya menciptakan Mummy Fairy and Me – yang dikenal sebagai Fairy Mom and Me di Amerika Serikat dan Kanada – saat anak-anak saya tidur," kenangnya. "Kami banyak tertawa melihat petualangan Ella dan ibunya yang ajaib sehingga saya tidak sabar untuk berbagi karakter-karakter tersebut dengan khalayak yang lebih luas."

Dukungan Keluarga untuk Sophie Kinsella

Sophie Kinsella memiliki empat putra, yakni Freddy (28), Hugo (26), Oscar (19), Rex (15), dan seorang putri, Sybella (14). Pernikahannya dengan Henry Wickham sudah berjalan selama 34 tahun sebelum maut menjemputnya. 

Meskipun kehidupan keluarga Sophie sebagian besar ia rahasiakan dari publik, penulis tersebut berbicara kepada Irish Independent pada Februari 2012 tentang perbedaan usia antara anak tertua dan anak bungsunya.

"Pada prinsipnya, saya selalu menyukai gagasan keluarga besar." "Tapi saya tidak mungkin punya lima anak yang jarak usianya berdekatan," katanya.

"Lebih tepatnya, saya menyadari bahwa dua anak pertama kami, yang usianya berdekatan, tumbuh sangat cepat, jadi ada sedikit perasaan, 'Apakah kita sudah selesai menjadi orang tua? Tidak, kita tidak terlibat lagi.'"

Hubungannya dengan suaminya, kata Sophie, adalah kunci baginya untuk dapat menyeimbangkan karier menulisnya dengan membesarkan anak-anak mereka. "Suami saya adalah ayah yang sangat terlibat, dan ibu saya datang setiap hari." "Jika saya tidak memiliki itu, saya mungkin akan merasa mustahil," katanya pada 2012.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |