Studi: Kencan Online Tidak Selalu Jadi Cara Terbaik Menemukan Pasangan yang Tepat

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi kencanonline telah jadi metode populer bagi banyak orang untuk menemukan pasangan. Namun, sebuah penelitian terbaru justru mengungkap fakta mengejutkan mengenai efektivitas platform ini dalam menciptakan hubungan yang bahagia.

Melansir abc.net.au, Rabu, 27 Agustus 2025, studi ini menyoroti bahwa kencan online tidak selalu jadi cara terbaik menemukan pasangan, bahkan berpotensi memicu ketidakbahagiaan. Sebuah studi internasional baru menemukan bahwa orang yang bertemu pasangan romantisnya secara daring cenderung melaporkan tingkat kepuasan pernikahan yang lebih rendah.

Mereka mengaku merasakan cinta yang kurang intens dibandingkan pasangan yang bertemu langsung. Studi ini dipimpin Marta Kowal dari Universitas Wroclaw, dengan kontribusi para ahli di Universitas Nasional Australia.

Survei internasional terhadap lebih dari 6,5 ribu orang yang menjalin hubungan dari 50 negara menunjukkan sedikit penurunan dalam kepuasan hubungan, keintiman, dan gairah bagi pasangan yang bertemu daring. Juga, tercatat penurunan moderat dalam komitmen.

Perbedaan Kecil, tapi Signifikan

"Perbedaan-perbedaan ini kecil, tapi signifikan," ujar rekan penulis studi dan kandidat PhD ANU, Adam Bode. Di Australia, 38 persen pasangan yang bersua pasangannya setelah 2010 bertemu secara daring, dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 21 persen.

Pasangan juga cenderung bertemu daring, terlepas dari usia, jenis kelamin, lokasi geografis, pendidikan, atau seksualitas mereka. "Kita tidak perlu panik, tapi orang-orang perlu menyadari bahwa kencan daring mungkin bukan cara terbaik untuk bertemu pasangan romantis," kata Bode.

Mereka yang telah bersama pasangannya dalam jangka waktu lebih singkat, dan orang-orang dengan status sosial ekonomi rendah, lebih mungkin memulai hubungan daring, ungkap studi tersebut. Studi tersebut tidak meneliti mengapa pertemuan daring menyebabkan kepuasan lebih rendah, tetapi para peneliti memiliki teori.

Mengapa Tidak Cocok?

"Ada bukti sebelumnya yang menunjukkan bahwa orang yang bertemu pasangannya secara daring kurang mirip satu sama lain," kata Bode. "Jadi, itu dalam hal-hal seperti etnis, pengalaman hidup, dan pengalaman bersama."

Di kota Ballara, Victoria, Brittany Fontana (38) merasa sangat kecewa dengan kencan daring sehingga ia menyelenggarakan acara malam khusus lajang yang dihadiri 50 orang.  "Aplikasi kencan itu agak hambar," katanya. "Kita cuma kirim pesan singkat, 'Bagaimana harimu?' selama tiga minggu... alih-alih benar-benar mengobrol dengan alur yang alami."

Pengacara keluarga yang berbasis di Melbourne, Caroline Counsel, mengatakan studi terbaru ini sejalan dengan apa yang ia lihat dalam praktiknya. "Orang-orang ini tidak selalu berasal dari komunitas yang sama … sering kali hanya semacam koneksi acak," ujar dia.

Kasus Berbeda

Namun, bagi beberapa orang, jumlah calon pasangan yang lebih besar yang disediakan aplikasi kencan daring telah menghasilkan hasil yang membahagiakan.  Alice Benson (44) bertemu pasangannya Sidharth Kuruvila melalui aplikasi kencan selama karantina wilayah tahun 2020 di Melbourne, ketika kencan pertama mereka berpusat pada jalan-jalan di taman dengan mengenakan masker.

Kuruvila telah pindah ke Australia dari India 18 bulan sebelumnya, dan bekerja di bidang yang berbeda. "Kami memiliki banyak kesamaan minat … tapi jalan kami tidak akan pernah bersinggungan," kata Benson, yang sedang menantikan kelahiran anak kedua mereka pada Maret tahun depan.

Senada dengan itu, Anita Noitz mengatakan, ia tidak akan pernah bertemu suaminya, Peter Milne, tanpa kencan daring. Namun, ia tidak terkejut bahwa penelitian tersebut menemukan kepuasan lebih rendah bagi pasangan yang bertemu online, menyebut, "Orang bisa saja bohong."

Foto Pilihan

Penari Reog Ponorogo dari Sedulur Warok Ponorogo Bekasi beraksi saat pembukaan acara Parade Wastra Nusantara 2025 yang di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025). (KapanLagi.com/Budy Santoso)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |