Tidak Semata Cantik, Kemasan Ramah Lingkungan Naik Daun di Sektor Fesyen Mewah

2 months ago 35

Liputan6.com, Jakarta - Dibebani ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi, pasar fesyen mewah global diproyeksikan akan menghadapi perlambatan yang nyata pada 2025—yang berpotensi jadi yang terparah dalam 15 tahun. Meski prospek jangka panjang tetap optimis, sektor ini harus beradaptasi melalui inovasi dan penemuan kembali.

Sebagai tanggapan, merek-merek mempercepat peralihan ke kemasan yang tidak hanya cantik, namun juga lebih ramah lingkungan, menurut sebuah studi oleh Bain & Company dan Fedrigoni, lapor Premium Beauty News, Selasa (1/7/2025). Menurut laporan tahunan firma konsultan Bain & Company dan asosiasi barang mewah Italia Altagamma, pasar—yang bernilai 1,478 triliun euro pada 2024—diperkirakan akan melambat tahun ini.

Penjualan barang mewah, termasuk mode, barang dari kulit, perhiasan, jam tangan, dan wewangian, yang mencakup sekitar seperempat pasar, dapat turun dua hingga lima persen dalam "skenario yang paling mungkin terjadi." Dalam jangka panjang, studi tersebut mencatat bahwa "fundamental dan prospek tetap kuat."

Revolusi Kemasan Barang Mewah

Dalam lima tahun ke depan, lebih dari 300 juta konsumen baru diperkirakan akan memasuki pasar mewah—setengahnya dari Gen Z dan Generasi Alpha. Meningkatnya pendapatan global dan transfer kekayaan antar-generasi akan memperluas kelompok calon pelanggan fesyen mewah secara signifikan, menurut Bain & Company.

Dalam konteks ini, merek perlu menemukan kembali diri mereka dan merangkul inovasi, terutama untuk menghilangkan keraguan tentang nilai tambah sebenarnya dari kemewahan. Untuk memenuhi tuntutan ini, pengemasan di sektor mewah tengah berrevolusi menjadi lebih cerdas, lebih ramah lingkungan, dan lebih bermanfaat.

Menurut Bain & Company, keberlanjutan bukan lagi sekadar pilihan di dunia pengemasan kelas atas, tapi telah jadi keunggulan kompetitif. Laporan Luxury Packaging: Resolving the Tension Between Creativity and Impact—yang diproduksi bekerja sama dengan Fedrigoni Group, pemimpin global dalam kertas khusus, bahan berperekat, dan label RFID—memperkirakan bahwa lebih dari 30 persen dari semua kemasan produk mewah akan mengadopsi solusi berkelanjutan dalam tiga tahun ke depan.

Tidak Sekadar Wadah

"Pengemasan berevolusi dari wadah statis jadi titik sentuh merek yang dinamis," kata mitra senior dan kepala global praktik Fashion and Luxury di Bain & Company, Claudia D'Arpizio. "Ini bukan lagi tentang memilih antara keindahan dan tanggung jawab. Saat ini, Anda dapat—dan harus—memberikan keduanya."

Meski kemewahan telah lama didefinisikan oleh pengalaman sensorik–nuansa kotak yang dibuat dengan tangan, kilau botol yang dibuat khusus–merek-merek kini menata ulang kemasan mereka, tidak hanya sebagai wadah, tapi pernyataan nilai-nilai keberlanjutan mereka.

"Setiap hari, melalui kolaborasi erat kami dengan merek, desainer, dan konverter, kami menyaksikan evolusi makna kemewahan yang sesungguhnya: tidak lagi hanya tentang estetika dan eksklusivitas, tapi semakin tentang tanggung jawab, transparansi, dan dampak positif. Dalam konteks ini, kemasan jadi simbol budaya yang kuat–keindahan yang mencerminkan nilai-nilai, dan inovasi yang merangkul keberlanjutan," kata CEO Fedrigoni Group, Marco Nespolo.

Bukan Akhir Perjalanan

Menurut laporan tersebut, kemasan kini tidak lagi dipandang sebagai akhir dari perjalanan, tapi awal. Misalnya, kode QR yang disematkan dalam kotak dapat mengungkap asal bahan baku atau kisah produk, label pintar membantu memverifikasi keaslian, dan lapisan realitas meningkatkan pengalaman membuka kemasan.

Menawarkan transparansi penuh ke dalam siklus suatu produk, Paspor Produk Digital (DPP) akan segera jadi standar di pusat evolusi digital. "Bagi konsumen barang mewah saat ini, informasi adalah bagian dari penghargaan," kata D'Arpizio. "Mereka ingin tahu dari mana sesuatu berasal, bagaimana cara pembuatannya, dan apa yang terjadi selanjutnya. Kemasan kini jadi portal ke kisah itu."

Namun, mengintegrasikan keberlanjutan sebagai fokus utama mengharuskan merek dan produsen kemasan berkolaborasi lebih erat dalam mengembangkan alternatif yang inovatif dan hemat biaya, laporan tersebut menekankan. Dengan demikian, masa depan kemasan mewah tidak hanya lebih ringan atau dapat didaur ulang.

Generasi baru kemasan fesyen mewah yang berkelanjutan akan semakin mencerminkan transformasi industri yang lebih luas menuju transparansi, tanggung jawab, dan hubungan emosional yang lebih dalam.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |